WASHINGTON -- Singapura melakukan modernisasi armada pesawat tempur F-16 miliknya. Dalam kesepakatan dengan Amerika, Singapura bakal membelanjakan tak kurang USD 2,43 miliar atau setara Rp 29,1 triliun.
Departemen Pertahanan AS telah mengajukan proposal ke Kongres mengenai rencana penjualan yang akan melibatkan radar baru, sistim navigasi, rudal dan peralatan canggih lainnya untuk armada F-16 Singapura yang dianggap sudah tua.
Kesepakatan itu akan menyediakan sistim baru yang memproyeksikan display ke helm pilot sehingga memungkinkan pilot F - 16 untuk terhubung ke sensor dan senjata yang digunakan. Singapura juga membeli sejumlah bom presisi yang dipandu komputer.
"Upgrade yang diusulkan akan meningkatkan kemampuan dan keandalan Republik Singapura Air Force ( RSAF )," ungkap Defence Security Cooperation Agency, lembaga yang mengawasi penjualan senjata AS ke luar negeri, seperti dilansir asiaone, Rabu (15/1).
Modernisasi pesawat Singapura F - 16 akan memperpanjang usia pemakaian selain juga menghemat biaya karena mahalnya pembelian versi terkini pesawat F - 35 Joint Strike Fighter, yang kini menggantikan semua jet tempur Amerika.
"Penjualan yang diusulkan akan meningkatkan keamanan mitra strategis yang telah menjadi kekuatan penting bagi stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia Pasifik," lanjutnya.
Selama kunjungan ke Washington pada Desember lalu, Menteri Pertahanan Singapura Eng Hen menegaskan, pemerintahnya tidak terburu-buru untuk membuat keputusan akhir pada pesawat F - 35 . "Kami tidak terburu-buru, karena F -16 kita masih sangat layak, dan mereka hanya butuh di upgrade," katanya.
Amerika Serikat sendiri tengah risau atas tumbuhnya militer China. Negeri komunis ini dipandang memiliki kekuatan strategis dan canggih sehingga penting bagi AS untuk menyeimbangkan kekuatan militer di Asia - Pasifik. Hal ini mendorong pemerintahan Obama mempromosikan penjualan senjata ke Singapura dan negara lainnya
(esy/jpnn)
0 komentar:
Posting Komentar