Stop CNN (https://d22r54gnmuhwmk.cloudfront.net) |
Tahun 2013 menjadi tahun penurunan bagi berita kabel. Menurut sebuah studi Pew Research baru-baru ini, MSNBC, salah satunya, kehilangan hampir seperempat pemirsanya setelah penurunan yang sama pada tahun sebelumnya.
"Data dari Nielsen Media Research menunjukkan bahwa penurunan terbesar menerpa MSNBC, yang kehilangan hampir seperempat (24 persen) audiens prime -time-nya. CNN, di bawah manajemen baru (dan sudah jadi rahasia umum, dikuasai zionis), menurut laporan itu, mengakhiri tahun keempat di posisi ketiga, dengan penurunan audiens sebesar 13 persen.
Secara total, pemirsa gabungan dari ketiga saluran berita kabel utama, Fox News, CNN, dan MSNBC, turun sebesar 11 persen sehingga pemirsanya menjadi yang paling sedikit sejak 2007. Bukan kebetulan jika rating ketidakpuasan tehadap Presiden Barack Obama, yang untuknya media seperti CNN dan MSNBC rela menyiramkan air ke tengah kobaran api berbagai skandal, mencapai rekor tertinggi baru sebesar 59 persen minggu ini.
CNN dan MSNBC juga kehilangan pendapatan iklan dari tahun ke tahun seiring dengan turuna jumlah pemirsa.
Angka-angka terbaru ini menyusul laporan bulan November tahun lalu yang menunjukkan bahwa CNN dan MSNBC kehilangan hampir separuh penontonnya selama 12 bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 59 persen dan 52 persen dalam demografis penting dari pemirsa berusia 25 sampai 54 tahun.
Angka-angka itu juga berfungsi sebagai pengingat bahwa media atus utama, kendati masih memegang pengaruh signifikan saat bekerja bersama-sama untuk mendorong poin-poin pembicaraan tertentu, secara individual sedag sekarat karena para pemirsanya menginginkan agenda yang tidak terlalu menggiring dan sumber berita yang lebih akurat.
Tahun lalu, jajak pendapat Gallup menemukan hanya 23 persen warga Amerika yang masih mempercayai institusi berita televisi (arus utama seperti Fox, CNN, MSNBC, dan sejenisnya). Seperti dilaporkan bulan lalu, patokan keruntuhan media korporasi adalah fakta bahwa penulis New York Times sendiri sekarang berpikir bahwa kepingan opini NY Times dipandang sebagai "tidak relevan" dan tidak berdampak pada wacana publik apapun.
Pada 2011, Hillary sempat memperingatkan bahwa Amerika Serikat (lebih tepatnya, pemerintahan Obama) kalah dalam "perang informasi"
"Data dari Nielsen Media Research menunjukkan bahwa penurunan terbesar menerpa MSNBC, yang kehilangan hampir seperempat (24 persen) audiens prime -time-nya. CNN, di bawah manajemen baru (dan sudah jadi rahasia umum, dikuasai zionis), menurut laporan itu, mengakhiri tahun keempat di posisi ketiga, dengan penurunan audiens sebesar 13 persen.
Secara total, pemirsa gabungan dari ketiga saluran berita kabel utama, Fox News, CNN, dan MSNBC, turun sebesar 11 persen sehingga pemirsanya menjadi yang paling sedikit sejak 2007. Bukan kebetulan jika rating ketidakpuasan tehadap Presiden Barack Obama, yang untuknya media seperti CNN dan MSNBC rela menyiramkan air ke tengah kobaran api berbagai skandal, mencapai rekor tertinggi baru sebesar 59 persen minggu ini.
CNN dan MSNBC juga kehilangan pendapatan iklan dari tahun ke tahun seiring dengan turuna jumlah pemirsa.
Angka-angka terbaru ini menyusul laporan bulan November tahun lalu yang menunjukkan bahwa CNN dan MSNBC kehilangan hampir separuh penontonnya selama 12 bulan sebelumnya, masing-masing sebesar 59 persen dan 52 persen dalam demografis penting dari pemirsa berusia 25 sampai 54 tahun.
Angka-angka itu juga berfungsi sebagai pengingat bahwa media atus utama, kendati masih memegang pengaruh signifikan saat bekerja bersama-sama untuk mendorong poin-poin pembicaraan tertentu, secara individual sedag sekarat karena para pemirsanya menginginkan agenda yang tidak terlalu menggiring dan sumber berita yang lebih akurat.
Tahun lalu, jajak pendapat Gallup menemukan hanya 23 persen warga Amerika yang masih mempercayai institusi berita televisi (arus utama seperti Fox, CNN, MSNBC, dan sejenisnya). Seperti dilaporkan bulan lalu, patokan keruntuhan media korporasi adalah fakta bahwa penulis New York Times sendiri sekarang berpikir bahwa kepingan opini NY Times dipandang sebagai "tidak relevan" dan tidak berdampak pada wacana publik apapun.
Pada 2011, Hillary sempat memperingatkan bahwa Amerika Serikat (lebih tepatnya, pemerintahan Obama) kalah dalam "perang informasi"
0 komentar:
Posting Komentar