Demo rakyat Ukraina inginkan referendum |
Ribuan orang turun ke jalan-jalan setidaknya di dua kota besar Ukraina Timur, Kharkiv dan Donetsk, menyerukan referendum seperti yang dilakukan di wilayah Crimea untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Di kota Kharkiv ribuan massa menuntut pemungutan suara terkait nasib kota yang terletak di Ukraina timur laut itu dan meneriakkan "Referendum" dan "Rusia".
Mereka juga melakukan rally untuk mengingat mereka yang tewas dalam bentrokan antara demonstran sayap kanan dan demonstran pro-Rusia pada tanggal 15 Maret lalu.
Sementara di Donetsk, para pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan menunjukkan dukungan mereka kepada Rusia dan menyerukan referendum serupa dengan yang diselenggarakan di Crimea pekan lalu.
Mereka juga menuntut pengunduran diri gubernur kota industri itu yang ditunjuk oleh pemimpin pro-Barat dan menyebut pemerintahan di Kiev tidak sah.
Selain itu, para demonstran pro-Rusia mendesak pemerintah untuk segera membebaskan pemimpin mereka, Pavel Gubarev, yang ditahan oleh pasukan keamanan Ukraina.
Kota Donetsk terletak dekat dengan perbatasan Rusia dan dianggap sebagai kubu Presiden Ukraina terguling, Viktor Yanukovych. Sementara dewan kota menolak mengakui pemerintahan baru Ukraina dan menyerukan referendum mengenai status wilayahnya.
Crimea menyatakan kemerdekaan dari Ukraina dan secara resmi menjadi bagian dari Federasi Rusia menyusul referendum pada 16 Maret lalu dengan perolehan suara 96,8 persen dengan jumlah pemilih 83,1 persen dari jumlah pemilih.
Pada tanggal 21 Maret lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani hasil referendum dan meresmikan Crimea bagian dari wilayah Rusia meskipun mendapat kecaman dari Barat dan pemerintah Ukraina yang baru.
0 komentar:
Posting Komentar