Senin, 17 Maret 2014

Putin: "Referendum Cremia Sejalan dengan Hukum Internasioal"



Obama dan Putin
Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Ahad, 16/03/14, mengatakan kepada Presiden AS Barack Obama dalam pembicaraan telepon bahwa referendum di wilayah Crimea yang bergabung dengan Rusia benar-benar sejalan dengan norma-norma hukum internasional," kata Kremlin .

Putin juga mengatakan kepada Presiden AS bahwa setiap Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) yang mengawasi misi di Ukraina harus mencakup semua wilayah Ukraina dan bukan hanya Crimea.

"Namun kedua pemimpin juga sepakat bahwa meskipun terbentur perbedaan ... , perlu bersama-sama mencari cara untuk menstabilkan situasi di Ukraina," tambah Kremlin.

Referendum Crimea yang digelar pada Ahad, 16/03/14, untuk memisahkan diri dari Ukraina sudah rampung dan surat suara mulai dihitung.

Menurut quick count yang dilaporkan AFP, sekitar 95,5 persen (95,7 menurut Russia Today) rakyat Crimea memilih bergabung dengan Rusia dalam referendum yang dianggap ilegal oleh otoritas baru di Ukraina dan sebagian besar masyarakat internasional.

Dengan 50 persen suara yang sudah dihitung, ketua komisi referendum, Mykhaylo Malyshev mengatakan, sekitar 3,5 persen memilih untuk tetap bergabung dengan Ukraina dengan kekuasaan otonom yang lebih luas, sementara 1,0 persen suara menyatakan abstain.

Semenara itu Amerika Serikat menolak keras referendum itu dan menyebut tindakan Rusia dalam krisis itu sangat berbahaya dan destabilisasi.

"Referendum ini bertentangan dengan konstitusi Ukraina, dan masyarakat internasional tidak akan mengakui hasil jajak pendapat yang diberikan di bawah ancaman kekerasan dan intimidasi dari intervensi militer Rusia yang melanggar hukum internasional," kata juru bicara Gedung Putih Jay Carney.

"Amerika Serikat dengan gigih mendukung kemerdekaan, kedaulatan, dan integritas teritorial Ukraina sejak mendeklarasikan kemerdekaannya pada tahun 1991, dan kami menolak referendum yang berlangsung hari ini di wilayah Crimea Ukraina" kata Carney.

"Tindakan Rusia sangat berbahaya dan destabilisasi," kata juru bicara Gedung Putih .

"Seperti Amerika Serikat dan sekutu kami sudah membuat kejelasan, intervensi militer dan pelanggaran hukum internasional akan meningkatkan biaya pada Rusia, - tidak hanya karena langkah-langkah yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan sekutu kami, tetapi juga sebagai akibat langsung dari tindakan destabilisasi Rusia sendiri," katanya lag



0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *