TEHERAN — Presiden terpilih Iran, Hassan Rohani, menepis ancaman aksi militer yang dikumandangkan PM Israel Benjamin Netanyahu.
Bahkan, menurut media Iran yang mengabarkan pada Rabu (17/7/2013), Rohani mengatakan, ancaman seperti itu hanya membuatnya tertawa.
"Ketika beberapa negara (AS dan Israel) mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja dan saat sebuah negara menyedihkan (Israel) mengancam akan menyerang, itu membuat saya tertawa," kata Rohani di hadapan para veteran perang Iran-Irak.
"Memangnya siapa para Zionis itu sehingga berani mengancam kita?" ujar Rohani.
Dia menegaskan, peringatan akan balasan dari Iran sudah menghentikan niat Israel untuk menggelar serangan militer ke Iran.
Sebelumnya, pada Minggu (14/7/2013), PM Benjamin Netanyahu menyebut Hassan Rohani sebagai serigala berbulu domba yang terlihat tersenyum tetapi tetap memproduksi bom.
"Kami lebih dekat (ke Iran) dibanding AS. Kami lebih rentan diserang. Maka kami harus menjawab pertanyaan bagaimana cara menghentikan Iran. Mungkin kami harus bertindak sebelum AS," kata Netanyahu di stasiun televisi CBS.
"Iran sudah berada di tepian garis merah, tetapi belum melintasinya," tambah Netanyahu merujuk kemungkinan kesuksesan Iran membuat bom nuklir pertamanya.
Selama bertahun-tahun, Iran berselisih dengan negara-negara Barat terkait kebijakan program nuklirnya.
Negara Barat dan Israel yakin Iran sedang mengembangkan kemampuan memproduksi senjata nuklir. Namun, Teheran bersikukuh program nuklirnya semata untuk keperluan damai.
KOMPAS
Bahkan, menurut media Iran yang mengabarkan pada Rabu (17/7/2013), Rohani mengatakan, ancaman seperti itu hanya membuatnya tertawa.
"Ketika beberapa negara (AS dan Israel) mengatakan bahwa semua opsi ada di atas meja dan saat sebuah negara menyedihkan (Israel) mengancam akan menyerang, itu membuat saya tertawa," kata Rohani di hadapan para veteran perang Iran-Irak.
"Memangnya siapa para Zionis itu sehingga berani mengancam kita?" ujar Rohani.
Dia menegaskan, peringatan akan balasan dari Iran sudah menghentikan niat Israel untuk menggelar serangan militer ke Iran.
Sebelumnya, pada Minggu (14/7/2013), PM Benjamin Netanyahu menyebut Hassan Rohani sebagai serigala berbulu domba yang terlihat tersenyum tetapi tetap memproduksi bom.
"Kami lebih dekat (ke Iran) dibanding AS. Kami lebih rentan diserang. Maka kami harus menjawab pertanyaan bagaimana cara menghentikan Iran. Mungkin kami harus bertindak sebelum AS," kata Netanyahu di stasiun televisi CBS.
"Iran sudah berada di tepian garis merah, tetapi belum melintasinya," tambah Netanyahu merujuk kemungkinan kesuksesan Iran membuat bom nuklir pertamanya.
Selama bertahun-tahun, Iran berselisih dengan negara-negara Barat terkait kebijakan program nuklirnya.
Negara Barat dan Israel yakin Iran sedang mengembangkan kemampuan memproduksi senjata nuklir. Namun, Teheran bersikukuh program nuklirnya semata untuk keperluan damai.
KOMPAS
0 komentar:
Posting Komentar