Selasa, 16 Juli 2013

Masjid Diganggu Syiah, Jafar Umar Thalib akan Ultimatum Jihad Bekasi


BEKASI  - Ustadz Jafar Umar Thalib menegaskan akan mendeklarasikan jihad apabila masih terjadi intimidasi terhadap kaum Muslimin yang hendak beribadah di masjid Imam Bukhori.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui sebuah rilis yang diterima redaksi voa-islam.com, dengan mengatasnamakan DKM Imam Al-Bukhori.

"Jika masih ada intimidasi, pengusiran dan penyerangan pada ikhwah yang mengaji dan beribadah di Mesjid Imam Bukhori maka akan ada Jihad dan pertumpahan darah!", demikian ultimatum ustadz Jafar Umar Thalib, mantan Panglima Laskar Jihad pada Sabtu (13/7/2013). 

Ultimatum tersebut terkait dengan adanya beberapa oknum aparat TNI dan kepolisian serta beberapa preman bayaran diduga Syiah yang berusaha menghalang-halangi jamaah dari beribadah di Mesjid Imam Bukhori, di tengah kavling pemukiman Radiance Villa, Jl Hankam Raya, Bekasi.

Ustadz Jafar Umar Thalib, merupakan Pembina Yayasan Naashirussunnah yang mengelola kegiatan Mesjid Imam Bukhori.

Ia datang untuk mengatasi permasalahan terkait Masjid Imam Al-Bukhori dengan melakukan acara pertemuan bersama tokoh masyarakat dan pejabat setempat, diantaranya Camat Jati sampurna, Lurah Jati Rangon (Drs. Wahyudin), anggota DPRD, ketua FKUB, Sekum MUI Bekasi (H.Sukandar Ghozali), ketua MUI Bekasi (KH.Abdul Ghozali), Wakil Wali Kota, Kapolsek Pondok Gede (M.Kuntoro Wibisono) dan puluhan anggota kepolisian, dari DISPOM.

Dalam kesempatan tersebut turut hadir ketua FPI ustadz Cecep bersama puluhan anggota FPI bersama ustadz Jafar Umar Tholib dan puluhan Ikhwan mantan anggota Laskar Jihad di Masjid Imam Bukhori Bekasi pada Sabtu 13 Juli 2013 pukul 14.00 WIB.

Untuk diketahui, sebelumnya sempat terjadi keributan di Mesjid Imam Al-Bukhori dimana secara hukum jelas adalah milik pribadi yang dikelola oleh Yayasan Nashirussunnah, yang terus dipermasalahkan oleh beberapa Jamaah Mesjid Al-Mahdy.

Beberapa intimidasi pun dilakukan oknum TNI/Polri bernama Kuswara, oknum polisi Luter Sinambela, oknum warga Ketua RT09/02 Tjahyo, Sekretaris RT Bambang Muladi, mereka beramai-ramai mendatangi rumah Pak Anang, selaku DKM dan menyuruh membuat jalan akses sendiri. Mereka juga sengaja menyemprot fogging / asap pembunuh nyamuk ke masjid saat ada pengajian dan hal ini di lakukan dua kali.

"Beberapa hari lalu jamaah tidak bisa sholat subuh karena pintu ditutup oleh mereka", ujar Pak Anang (52) DKM Mesjid Imam Bukhori.

Intimidasi ini diduga didalangi oleh jamaah masjid yang aktif mengaji di Mesjid Al Mahdy, mesjid yang berdiri beberapa ratus meter dari Mesjid Imam Bukhori, yang memiliki indikasi kuat bahwa jamaah Mesjid Al Mahdy melaksanakan ritual Syiah, walaupun secara sembunyi-sembunyi.

"Saya dan teman saya Pak Supri (43) warga sini, pernah hadir di acara i'tikaf di tahun 2010 dan kami  menyaksikan mereka mengadakan ritual penghinaan kepada sahabat dan berlebihan memuji-muji Ahlul Bait," ujar Pak Dahri (43) warga yang sebelumnya sering beribadah di Mesjid Al Mahdy itu.

Ungkapan semisal itu juga disampaikan oleh Pak Anang, DKM Mesjid Imam Bukhori, "Saya beberapa kali melihat dengan sangat jelas, ustadznya Syiah, Ustadz Othman Shihab ada di sana di tahun 2011 dan 2012," ujarnya.

Warga juga menjadi saksi beberapa kendaraan berstiker Radio Rasil, "Nampak sekali ada ritual rahasia, Kadang ada saatnya lampu mesjid gelap, namun banyak sekali mobil-mobil mewah dengan stiker Radio Rasil, Radio yang disaksikan mememiliki kedekatan dengan Syiah."

"DKM Mesjid Al Mahdy itu juga nampak sangat benci kepada Sahabat Muawiyah," tambah pak Dahri yang menceritakan pengalamannya mendengar Tausiyah di Mesjid Al Mahdy

"Syiah merasa terganggu dengan kajian Ahlus Sunnah, karena memang mereka rusak secara akidah dan semoga umat cepat sadar bahaya Syiah yang akan selalu terus berusaha menyusup, merusak Akidah serta Ukhuwah Islamiyyah dikalangan Sunni, Ahlussunnah Waljamaah," harap Abu Ahmad (36) salah seorang ikhwah Ahlussunnah Bintaro

Keadaan bisa dikontrol walaupun DKM sempat mendapat 750 missedcall dan 250-an sms pada hari ada keributan kemarin, demikian keterangan Abu Jundi kepada salah seorang mantan anggota Laskar Jihad Ustadz Perdana Akhmad yang datang dari lampung demi membantu ikhwah Ahlussunnah di Bekasi.

Abu Jundi mengatakan "banyak sekali simpati dari Ikhwah Ahlussunnah dari seluruh Indonesia, bahkan mereka siap untuk didatangkan ke Mesjid Imam Bukhori bila ada komando," tegasnya.

Saat ini kondisi di Masjid Imam Al-Bukhori kondusif dan sudah tidak tegang seperti beberapa hari yang lalu, walaupun Jamaah sempat tidak bisa shalat shubuh karena dihalang-halangi oleh oknum RT sekitar, yang kemudian mendapat perlawanan dari DKM Mesjid Imam Bukhori. Bahkan tadi malam, sekitar 75an jamaah yang terdiri dari warga sekitar sudah kembali memadati Mesjid Imam Bukhori untuk melaksanakan Sholat Tarawih berjamaah. [Widad/shreddam]



(voa-islam.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *