BEKASI -
Ustadz Jafar Umar Thalib menegaskan akan mendeklarasikan jihad apabila
masih terjadi intimidasi terhadap kaum Muslimin yang hendak beribadah di
masjid Imam Bukhori.
Pernyataan
tersebut disampaikan melalui sebuah rilis yang diterima redaksi
voa-islam.com, dengan mengatasnamakan DKM Imam Al-Bukhori.
"Jika
masih ada intimidasi, pengusiran dan penyerangan pada ikhwah yang
mengaji dan beribadah di Mesjid Imam Bukhori maka akan ada Jihad dan
pertumpahan darah!", demikian ultimatum ustadz Jafar Umar Thalib, mantan
Panglima Laskar Jihad pada Sabtu (13/7/2013).
Ultimatum
tersebut terkait dengan adanya beberapa oknum aparat TNI dan kepolisian
serta beberapa preman bayaran diduga Syiah yang berusaha
menghalang-halangi jamaah dari beribadah di Mesjid Imam Bukhori, di
tengah kavling pemukiman Radiance Villa, Jl Hankam Raya, Bekasi.
Ustadz Jafar Umar Thalib, merupakan Pembina Yayasan Naashirussunnah yang mengelola kegiatan Mesjid Imam Bukhori.
Ia
datang untuk mengatasi permasalahan terkait Masjid Imam Al-Bukhori
dengan melakukan acara pertemuan bersama tokoh masyarakat dan pejabat
setempat, diantaranya Camat Jati sampurna, Lurah Jati Rangon (Drs.
Wahyudin), anggota DPRD, ketua FKUB, Sekum MUI Bekasi (H.Sukandar
Ghozali), ketua MUI Bekasi (KH.Abdul Ghozali), Wakil Wali Kota, Kapolsek
Pondok Gede (M.Kuntoro Wibisono) dan puluhan anggota kepolisian, dari
DISPOM.
Dalam
kesempatan tersebut turut hadir ketua FPI ustadz Cecep bersama puluhan
anggota FPI bersama ustadz Jafar Umar Tholib dan puluhan Ikhwan mantan
anggota Laskar Jihad di Masjid Imam Bukhori Bekasi pada Sabtu 13 Juli
2013 pukul 14.00 WIB.
Untuk
diketahui, sebelumnya sempat terjadi keributan di Mesjid Imam Al-Bukhori
dimana secara hukum jelas adalah milik pribadi yang dikelola oleh
Yayasan Nashirussunnah, yang terus dipermasalahkan oleh beberapa Jamaah
Mesjid Al-Mahdy.
Beberapa
intimidasi pun dilakukan oknum TNI/Polri bernama Kuswara, oknum polisi
Luter Sinambela, oknum warga Ketua RT09/02 Tjahyo, Sekretaris RT Bambang
Muladi, mereka beramai-ramai mendatangi rumah Pak Anang, selaku DKM dan
menyuruh membuat jalan akses sendiri. Mereka juga sengaja menyemprot
fogging / asap pembunuh nyamuk ke masjid saat ada pengajian dan hal ini
di lakukan dua kali.
"Beberapa
hari lalu jamaah tidak bisa sholat subuh karena pintu ditutup oleh
mereka", ujar Pak Anang (52) DKM Mesjid Imam Bukhori.
Intimidasi
ini diduga didalangi oleh jamaah masjid yang aktif mengaji di Mesjid Al
Mahdy, mesjid yang berdiri beberapa ratus meter dari Mesjid Imam
Bukhori, yang memiliki indikasi kuat bahwa jamaah Mesjid Al Mahdy
melaksanakan ritual Syiah, walaupun secara sembunyi-sembunyi.
"Saya
dan teman saya Pak Supri (43) warga sini, pernah hadir di acara i'tikaf
di tahun 2010 dan kami menyaksikan mereka mengadakan ritual penghinaan
kepada sahabat dan berlebihan memuji-muji Ahlul Bait," ujar Pak Dahri
(43) warga yang sebelumnya sering beribadah di Mesjid Al Mahdy itu.
Ungkapan
semisal itu juga disampaikan oleh Pak Anang, DKM Mesjid Imam Bukhori,
"Saya beberapa kali melihat dengan sangat jelas, ustadznya Syiah, Ustadz
Othman Shihab ada di sana di tahun 2011 dan 2012," ujarnya.
Warga
juga menjadi saksi beberapa kendaraan berstiker Radio Rasil, "Nampak
sekali ada ritual rahasia, Kadang ada saatnya lampu mesjid gelap, namun
banyak sekali mobil-mobil mewah dengan stiker Radio Rasil, Radio yang
disaksikan mememiliki kedekatan dengan Syiah."
"DKM
Mesjid Al Mahdy itu juga nampak sangat benci kepada Sahabat Muawiyah,"
tambah pak Dahri yang menceritakan pengalamannya mendengar Tausiyah di
Mesjid Al Mahdy
"Syiah
merasa terganggu dengan kajian Ahlus Sunnah, karena memang mereka rusak
secara akidah dan semoga umat cepat sadar bahaya Syiah yang akan selalu
terus berusaha menyusup, merusak Akidah serta Ukhuwah Islamiyyah
dikalangan Sunni, Ahlussunnah Waljamaah," harap Abu Ahmad (36) salah
seorang ikhwah Ahlussunnah Bintaro
Keadaan
bisa dikontrol walaupun DKM sempat mendapat 750 missedcall dan 250-an
sms pada hari ada keributan kemarin, demikian keterangan Abu Jundi
kepada salah seorang mantan anggota Laskar Jihad Ustadz Perdana Akhmad
yang datang dari lampung demi membantu ikhwah Ahlussunnah di Bekasi.
Abu
Jundi mengatakan "banyak sekali simpati dari Ikhwah Ahlussunnah dari
seluruh Indonesia, bahkan mereka siap untuk didatangkan ke Mesjid Imam
Bukhori bila ada komando," tegasnya.
Saat ini
kondisi di Masjid Imam Al-Bukhori kondusif dan sudah tidak tegang
seperti beberapa hari yang lalu, walaupun Jamaah sempat tidak bisa
shalat shubuh karena dihalang-halangi oleh oknum RT sekitar, yang
kemudian mendapat perlawanan dari DKM Mesjid Imam Bukhori. Bahkan tadi
malam, sekitar 75an jamaah yang terdiri dari warga sekitar sudah kembali
memadati Mesjid Imam Bukhori untuk melaksanakan Sholat Tarawih
berjamaah. [Widad/shreddam]
(voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar