ilustrasi gambar |
Bangsa
jin telah ada 2.000 tahun sebelum terciptanya Nabi Adam. Para jin
terdiri dari banyak bangsa dan suku, mereka menikah, mempunyai keturunan, dan
sebagainya. Allah memberikan mereka
kekuatan yang besar. Tapi mereka menghasilkan begitu banyak kerusakan di muka bumi, mereka
saling berperang, saling berbuat curang, saling merampas hak satu sama lain.
Jadi Allah S.W.T. mengirimkan pasukan malaikat untuk memerangi mereka, dan
pasukan malaikat ini mendesak mereka dari bumi dan memaksa mereka
hidup di sebuah pulau dalam laut.
Iblis
dulunya begitu taat kepada Allah S.W.T. Berbeda dengan para malaikat
yang diciptakan hanya untuk taat kepada Allah. Tapi
Iblis dapat memilih untuk melakukan kebaikan atau kejahatan, dan jika dia
memilih kebaikan, maka itu menjadi poin plus baginya.
Meskipun para malaikat begitu taat pada Allah
S.W.T., tapi iblis dapat menyaingi para malaikat karena ketaatannya. Bahkan
iblis sebenarnya bekerja sama dengan para malaikat. Tapi dia Iblis bukanlah
malaikat, dia adalah jin yang terbuat dari api. Sedangkan para malaikat terbuat
dari cahaya.
Kemudian
suatu hari Iblis akan diuji karena ketaatannya. Jadi Allah berfirman kepada
para malaikat-Nya “Wahai para malaikatku,
Aku akan menciptakan sebuah makhluk dari tanah.” Dan makhluk itu adalah
Bapak kita Adam A.S., manusia paling pertama.
Allah
memberitahu para malaikat bahwa sebuah makhluk akan diciptakan dari tanah,
sedangkan para malaikat telah mengetahui kelakukan para jin sebelumnya. Para
jin saling berperang dan melakukan kerusakan di bumi. Jadi para malaikat
menjawab “Ya Allah, apakah Kau akan
menciptakan sebuah makhluk di bumi yang akan menumpahkan darah dan melakukan
kerusakan lagi, sedangkan kami mengagungkan nama-Mu.”
Mereka
tidak membantah, tapi mereka kebingungan “Lihatlah
apa yang bangsa jin perbuat, kami tidak mengerti mengapa Allah ingin menciptakan
makhluk lainnya karena mereka akan membuat pertumpahan darah dan kerusakan.”
Tapi Allah tidak menjelaskannya kepada mereka karena mereka tidak akan mengerti
sampai mereka melihatnya sendiri, jadi Allah berfirman “Aku tahu tahu hal-hal yang tidak kalian
ketahui.”
Ketika
Allah menciptakan Adam A.S., iblis mendengar apa yang dibicarakan para
malaikat, dan iblis mulai penasaran “Apa
yang begitu spesial tentang makhluk yang akan Tuhan ciptakan?” Dan pada
saat yang sama dia merasakan sesuatu dalam dirinya. Sebenarnya dia dapat
mengendalikannya tapi dia membiarkan hal itu mengambil alih dirinya. Hal itu
adalah iri hati.
Jadi
ketika dia melihat makhluk ini, menurutnya makhluk ini tidak begitu menarik.
Makhluk ini terbuat dari tanah dan berwarna gelap karena tidak ada nyawa di
dalamnya. Dia mengetuknya dan menendangnya. Dia dapat
berjalan menembusnya, karena iblis terbuat dari api yang merupakan materi yang
tidak padat. Sebagaimana
dalam hadist bahwa kita sebenarnya hampa, jadi iblis berpikir manusia
adalah makhluk yang lemah.
Seiring
waktu berjalan, Allah membiarkan tubuh Adam A.S. seperti itu, dan setiap kali
iblis melihatnya, dia merasa takut. Melihat sebuah mayat cukup menakutkan
bukan? Tapi dia mencoba
melawan rasa takutnya dan berkata “Aku
lebih baik darimu, kau tidak dapat menjadi lebih baik daripadaku.”
Namun para
malaikat saling berbincang satu sama lain dan berkata “Insya Allah, Tuhan tidak kecewa terhadap kita.” Para malaikat
merasa takut bahwa Tuhan kecewa dengan mereka, takut jangan-jangan mereka lalai
dalam tugas.
Tapi
berbeda dengan iblis, dia merasa iri hati “Dia
tidak akan lebih baik daripadaku, aku lebih baik darinya. Aku akan selalu
menjadi kesayangan Tuhan dan aku akan melakukan apa saja untuk tetap seperti
itu.” Allah membiarkannya sehingga iri hatinya makin bertambah dan berubah menjadi kesombongan.
Allah
menciptakan Adam dan menaruh nyawa di dalamnya. Kemudian Dia membawa Adam A.S.
di hadapan para malaikat. Dia berkata kepada mereka, sujudlah kepada Adam.
Semua malaikat patuh. Di dalam Al-Qur’an, ada huruf fa sebelum kata sajadu,
jadi dibaca fa sajadu yang berarti
mereka langsung bersujud tanpa ragu-ragu. Kemudian Allah berfirman, illa iblisi, kecuali
iblis yang tidak bersujud.
Dan Allah
S.W.T. berfirman kepada iblis “Kenapa kau
tidak melakukan apa yang kuperintahkan? Kenapa kau tidak menyembah Adam ketika
Aku menyuruhmu bersujud?” Ngomong-ngomong, sujud ini bukan berarti
menyembah, sujud disini sekedar untuk menghormati Adam. Tapi iblis berkata
“Tidak, aku lebih baik darinya! Kau
menciptakanku dari api dan kau menciptakan dia dari tanah!” Inilah rasisme
pertama yang pernah terjadi.
Dapatkah
kau membayangkan hal ini? Kita mendengar kisah ini seakan-akan sebuah dongeng,
bayangkan, menolak perintah Allah S.W.T. tepat di hadapan-Nya!
Dalam
Al-Qur’an, Allah menjelaskan bahwa iblis menolak secara sadar, jadi jangan
berpikir bahwa iblis tidak bisa bersujud, dia bisa bersujud tapi secara sadar
menolaknya. Sama seperti halnya manusia, kita juga punya pilihan, dan jika kita
menolak, hal itu dikarenakan kita memilihnya.
Dia menolak karena keangkuhannya
yang membuatnya menjadi kafir dan menyembunyikan kebenaran. Secara harfiah,
kata kafir berarti menyembunyikan
kebenaran dan menutup-nutupinya. Jadi dia menolak kebenaran meskipun dia
mengetahui kebenaran tersebut.
Allah
berfirman “Wahai iblis, apa yang
membuatmu tidak mau bersujud kepada makhluk yang telah Aku ciptakan sendiri?”
Dan apa jawaban iblis? “Aku lebih baik
darinya karena Kau membuatku dari api! Kau membuatnya dari tanah! Derajatku lebih tinggi.”
Allah kemudian berfirman padanya “Baiklah,
apakah kau yakin dengan keputusanmu?” Dia berkata “Aku yakin.” Allah menanyakannya lagi dan dia tetap mengulang
jawaban yang sama. Kemudian Allah akhirnya berfirman “Aku yang telah menciptakannya dan Akulah
yang memerintahkanmu, kau telah melanggar perintah-Ku dengan sombong di
hadapan-Ku.” Kau dikutuk, kau setan adalah makhluk yang terkutuk.”
Hal yang menarik terjadi. Setan mengangkat kedua tangannya dan dia memohon kepada Allah S.W.T. Apa arti permohonan kepada Allah dalam bahasa Arab? Kita menyebutnya do’a. Dia berdo’a kepada Allah S.W.T. dan berkata “Berikanlah aku penangguhan waktu hingga hari kiamat.” Dan Allah S.W.T. berfirman “Kau mendapatkan apa yang kau inginkan.”
Hal yang menarik terjadi. Setan mengangkat kedua tangannya dan dia memohon kepada Allah S.W.T. Apa arti permohonan kepada Allah dalam bahasa Arab? Kita menyebutnya do’a. Dia berdo’a kepada Allah S.W.T. dan berkata “Berikanlah aku penangguhan waktu hingga hari kiamat.” Dan Allah S.W.T. berfirman “Kau mendapatkan apa yang kau inginkan.”
Sebagian
dari kita kadang merasa telah melakukan banyak dosa, sehingga tidak
mungkin Allah akan menjawab do’a kita. Tapi lihatlah setan. Dia dengan jelas
tidak menuruti perintah Allah, dan langsung meminta kepada
Allah S.W.T. dan Allah mengabulkan do’anya. Allah berfirman “Tidak ada siapapun yang jauh dari Allah
S.W.T. untuk meminta apapun." Jika setan dapat melakukannya, maka
kalian juga dapat melakukannya, dan Allah akan mengabulkan do’a kalian.
Kemudian
iblis setelah mendapatkan apa yang dia mau, dia menantang Allah S.W.T. “Demi kuasa dan demi kekuatan-Mu, aku
akan membuat mereka (manusia) tersesat.” Allahuakbar! Ini sama saja seperti
mengatakan “Aku percaya pada-Mu. Kau
lebih kuat daripadaku dan kau Maha Kuasa, aku tahu itu, tapi apa yang telah Kau
lakukan akan kuhancurkan.” Allah kemudian berfirman padanya “Apakah kau ingin menyesatkan mereka? Itukah
tantangannya? Baiklah jika kau ingin menyesatkan mereka.” Iblis berkata “Aku akan membuat semua keturunan Adam
tersesat.” Allah berfirman “Silahkan,
naikilah mereka jika kau dapat melakukannya." Jadi layaknya seorang
joki piawai yang dapat mengendalikan kudanya.
Allah berfirman “Jadilah joki yang baik
dan naikilah siapapun yang ingin menjadi kudamu, dan cobalah sesatkan mereka
dengan suaramu. Dan cobalah untuk menipu mereka dengan materialisme."
Dengan
kata lain, gunakan harta mereka untuk menyesatkan mereka, dan berikan mereka janji palsu. Allah berfirman ada tipu daya di
balik kata-kata setan. Allah kemudian berfirman “Tapi kau tidak akan mempunyai kekuatan atas hamba-hamba-Ku yang sejati.”
Kemudian iblis menjawab “Baiklah, aku
akan membuat mereka semua tersesat kecuali hamba-hamba-Mu yang taat.”
Saudara
dan saudariku, itulah satu-satunya manusia dimana iblis tidak mempunyai
kekuatan untuk mempengaruhinya, seseorang yang hatinya benar-benar ikhlas hanya
untuk Allah S.W.T.
lihat videonya
0 komentar:
Posting Komentar