Jumat, 26 Juli 2013

Rusia Bangun Kekuatan Angkatan Laut di Pasifik

Dalam sebuah wawancara di TV lokal Rusia, Panglima Armada Angkatan Laut Rusia untuk wilayah Pasifik, Laksamana Sergei Avakyants, mengatakan bahwa armadanya akan menerima kapal perang baru pada awal tahun depan untuk pertama kalinya sejak runtuhnya Uni Soviet.
"Pengiriman peralatan dan kapal perang baru dalam skala besar untuk Armada Pasifik akan dimulai pada 2014," Ria Novosti mengutip pernyataannya.

Kapal angkut amfibi Mistral
Kapal angkut amfibi Mistral (Foto : naval-technology)

Menurut artikel itu, Laksamana Avakyants mengatakan bahwa Armada Pasifik setidaknya akan menerima satu dari dua kapal serbu amfibi kelas Mistral (juga angkut helikopter) yang saat ini dibangun oleh Perancis untuk Angkatan Laut Rusia.

Pada tahun 2011, Rusia dan Perancis menandatangani kontrak senilai US$ 1,52 miliar untuk pembangunan empat kapal kelas Mistral, dua kapal akan dibangun di Perancis dan dua kapal berikutnya dibangun di Rusia. Kontrak tersebut kala itu menjadi kontrak pembelian senjata terbesar Rusia sejak era Uni Soviet, dan mengaktifkan "alarm" kekhawatiran bagi negara-negara anggota NATO. Namun Moskow berusaha untuk meredakan kekhawatiran tersebut dengan menjanjikan bahwa beberapa dari kapal angkut amfibi itu hanya akan dikerahkan di Pasifik.

Saat ini hanya Perancis yang menggunakan kapal kelas Mistral yang berbobot 16.500 ton ini. Kapal ini memiliki panjang 199 meter, lebar 32 meter, kecepatan 18,8 knot dan mampu berlayar sejauh 19.800 kilometer. Kapal ini dapat mengangkut 59 kendaraan termasuk didalamnya 13 tank Leclerc atau total 40 tank bila hanya untuk mengangkut tank Leclerc saja. Kapal ini juga mampu membawa hingga 16 helikopter kelas berat atau 35 helikopter ringan, serta mengirimkan pasokan, tank, kendaraan lapis baja dan 900 tentara ke pantai.
Laksamana Avakyants tidak menyebutkan secara rinci kapan kapal kelas Mistral tersebut akan tiba di Rusia. Ia hanya mengatakan bahwa beberapa korvet kelas-Steregushchy (Proyek 20380) saat ini sedang dibangun untuk armadanya, dengan pengiriman diharapkan akan dimulai pada awal tahun depan. Korvet kelas Steregushchy adalah kapal multiguna besar yang akan menggantikan korvet kelas Grisha. Dengan panjang 105 meter, lebar 13 meter, draft 3,7 meter, dan bobot perpindahan total 2.200 ton, kapal ini akan diklasifikasikan NATO sebagai kapal frigat.
korvet kelas Steregushchy
Korvet kelas Steregushchy (Foto via minthuhan1993.wordpress.com)

Korvet kelas Steregushchy dapat digunakan untuk patroli pantai, sebagai kapal pendamping dan untuk misi anti kapal selam (ASW). Kapal ini dapat menargetkan kapal permukaan, kapal selam, pesawat udara dan target di pantai. Sangat komplementer bila beroperasi bersama kapal serbu amfibi kelas Mistral.

Panglima Armada Pasifik Rusia juga mengatakan bahwa satu unit kapal selam rudal balistik kelas Borey juga akan dikirimkan ke armadanya setelah kapal selam ini siap tugas pada akhir tahun nanti. Kapal selam rudal strategis kelas Borey merupakan kapal selam generasi keempat bertenaga nuklir buatan Rusia dan juga merupakan kapal selam pertama yang dibangun sejak runtuhnya era Uni Soviet. Setidaknya rusia berniat membangun 8 kapal selam kelas ini untuk angkatan lautnya sebagai pencegah strategis. Kapal selam ini akan menggantikan kapal selam kelas Typhoon, Delta-III dan Delta-IV.

Media Rusia menyebutkan bahwa kapal selam kelas Borey memiliki panjang 170 meter, diameter lambung 13 meter, daya selam 450 meter dan kecepatan 29 knot. Awaknya berjumlah 107 dan akan dilengkapi dengan rudal balistik Bulava Rusia, yang bisa membawa hulu ledak ganda.

Rusia sebelumnya juga telah melaksanakan latihan militer terbesarnya pasca runtuhnya Uni Soviet. Perintah latihan ini diumumkan secara tiba-tiba oleh Presiden Vladimir Putin, dilaksanakan di Timur Rusia dan berakhir pada 20 Juli. Latihan ini dilaporkan melibatkan 160 ribu prajurit, 1000 tank, 130 pesawat dan 70 kapal perang.

Analis menilai latihan besar militer Rusia tersebut hampir pasti dimaksudkan sebagai sinyal untuk tetangga timur Rusia, terutama Jepang. Terbukti, beberapa pesawat pembom strategis Tu-95 Bear Rusia telah terbang di atas laut Jepang sebagai bagian dari latihan selama lebih dari tujuh jam, membuat Jepang mengerahkan jet-jet tempurnya guna mencegat mereka saat mendekati Pulau Hokkaido di utara Jepang. Di tempat terpisah, sebuah pesawat pengintai Rusia juga terbang di atas Kepulauan Kuril yang saat ini wilayah tersebut disengketakan oleh Rusia dan Jepang.

Pada awal Juli lalu, sebelum latihan militer besar pekan lalu, Rusia dan China juga mengadakan latihan angkatan laut terbesar dari yang pernah mereka adakan, latihan Joint Sea/Naval Interaction 2013. Dikutip dari Departemen Pertahanan China, dalam latihan tersebut PLA (militer China) mengirimkan empat kapal perusak, dua kapal rudal fregat dan kapal dukungan.

Sebelumnya Rusia juga telah menyebarkan kapal perang dari Armada Pasifiknya ke Laut Mediterania yang ditugaskan untuk merespon situasi perang saudara di Suriah. Armada Pasifik Rusia saat ini terdiri dari kapal rudal jelajah Varyag, empat kapal perusak kelas Udaloy, satu kapal perusak kelas Sovremenny, dan puluhan kapal selam yang lima diantaranya adalah kapal selam rudal balistik kelas Delta-III. (Zachary Keck)
 
 
 
 
artileri.org

1 komentar:

  • Anonim says:
    26 Juli 2013 pukul 04.43

    Waw, kapalnya besar amat :D. ngerti ngeliatnya :D

    http://planetajaib.blogspot.com/

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *