BRAZIL - MBT Osorio dikembangkan selama pertengahan 1980-an oleh Engesa baik untuk Angkatan Darat Brasil dan kepentingan ekspor. MBT ini dikembangkan sebagai usaha swasta, dengan hanya sedikit dukungan dari pemerintah. Engesa menginvestasikan lebih dari US $ 100 Juta ke dalam proyek ini. MBT bernama "Osorio" untuk menghormati Manuel Luis Osorio, Bapak kavaleri Brasil cabang. Sebanyak dua prototip dibangun. Prototipe pertama selesai pada tahun 1985, yang kedua diikuti pada tahun 1986. secara umum itu merupakan desain yang sukses, namun karena kurangnya dana Desain itu tidak diterima Angkatan Darat Brasil, yang pada waktu itu memesan 300 tank tempur utama baru. MBT ini juga tidak menerima pesanan produksi dari pelanggan ekspor. Akhirnya proyek Osorio ditinggalkan dan Engesa bangkrut. Tentara Saat ini Brasil mengoperasikan M 60 dan Leopard 1
Osorio dirancang khusus untuk mengakomodasi infrastruktur terbatas di negara Brasil yang terdiri dari tanah berawa dan gembur. dengan berat 43 ton pada, dengan bobot itu masuk dalam kapasitas beban dari jembatan jalan dan jalan layang di Brazil, demikian pula, kendala ukuran di mana Osorio dibangun agar tidak melebihi ukuran lebar terowongan di Brasil, dengan spek seperti ini tidak mengherankan bahwa pihak pabrikan MBT ini bakal laris di pasaran ekspor.
Tank Osorio dilengkapi dengan baja komposit di depan hull dan turret. Pelindung ini mirip dengan Chobham Inggris. Ini termasuk baja, aluminium, serat karbon dan keramik. Meskipun armor Osorio sangat ringan, tetapi kuat, dan dinilai dapat mengalahkan setiap proyektil anti-tank pada era 1986. Kendaraan memiliki pencegah kebakaran otomatis dan sistem perlindungan NBC. Namun dianggap bahwa perlindungan tank ini lebih rendah daripada MBT barat waktu itu.
EE-T1 Osorio MBT, dimaksudkan untuk melengkapi Angkatan Darat Brasil, dipersenjatai dengan meriam L7A3 Rifle 105-mm, dan membawa total 45 amunisi . meriam ini dapat menembakan jenis APFSDS, HE, HESH, HEAT, APERS, WP, dan Canister Round. EE-T2 ditujukan untuk pelanggan ekspor dan dipersenjatai dengan meriam Perancis GIAT G1 120-mm gun smoothbore, tapi amunisi berkurang sampai 38 unit. dapat menembakan peluru APFSDS dan HEAT. Kedua senjata ini sepenuhnya-stabil dan dimuat secara manual. EE-T2 tank tempur utama memiliki probabilitas hit 80% pada jarak 2 km terhadap target bergerak.
Persenjataan sekunder dari EE-T1 terdiri dari dua senapan mesin 7,62 mm. Salah satunya sudah terpasang koaksial, sementara yang lain ditempatkan di atas atap. EE-T2 dilengkapi dengan senapan mesin koaksial 7,62 mm dan 12,7 mm atap-mount senapan mesin anti-pesawat.
Kendaraan memiliki awak empat, termasuk komandan, penembak, loader dan sopir.
Tank Osorio didukung oleh Meisn MWM TBD 234 , menghasilkan 1040 tenaga kuda. Hal ini ditambah dengan Transmisi Otomatsi ZF LSG300 yang juga digunakan dalam Leopard 2, K1, dan C-1 Ariete. Mesin dan transmisi yang dipasang di blok tunggal dan dapat diganti dalam waktu 30 menit dalam kondisi lapangan. Ada juga unit daya tambahan, yang kekuatan semua sistem, ketika mesin utama dimatikan. Kendaraan memiliki Dunlop hydropneumatic sistem suspensi Inggris, yang juga digunakan dalam Challenger 1 dan Challenger 2. Osorio menggunakan trek dari MBT Leopard 2.
Pada bulan Agustus 1989, secara resmi diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi bahwa EE-T2 Osorio telah memenangkan kompetisi tank yang diadakan tahun itu, mengalahkan M1A1 Abrams, AMX-40, dan Challenger I. kontrak untuk 340 Osorio senilai US $ 7,2 miliar Tank ini kemudian melakukan perbaikan kecil untuk meningkatkan kinerja di lingkungan padang pasir yang keras, dan diberi nama "Al Fahd" dalam pelayanan Saudi.
AS dan Inggris tidak tinggal diam dan melakukan intervensi politik . AS
memainkan paranoia stabilitas kawasan, menjadikan konflik iran-irak
sebagai hantu yang menggoyahkan dinasti Al-Saud. Arab yang secara
tradisional merupakan sekutu AS dan menyenangi status Quo di kawasan
akhirnya menggantung kontrak Engesa Pukulan Telak selanjutnya ketika
Perang Teluk II meletus armada Abrams merajai gurun menghancurkan tank
Garda Republik. Arab Saudi yang merasa berhutang budi pada AS alkhirnya
memutuskan membeli Abrams, satu langkah yang mematikan Osorio. Engesa
yang sudah terlanjur mengeluarkan investasi akhirnya bangkrut tahun 1991
secara tidak langsung intervensi politik AS telah mematikan Industri Strategis Brasil yang ironis walaupun Ososrio telah teruji AD tidak membelinya karena alasan pendanaan sebagai gantinya AD membeli leopard 1 yang lebih inferior dari buatan anak negerinya sendiri
secara tidak langsung intervensi politik AS telah mematikan Industri Strategis Brasil yang ironis walaupun Ososrio telah teruji AD tidak membelinya karena alasan pendanaan sebagai gantinya AD membeli leopard 1 yang lebih inferior dari buatan anak negerinya sendiri
===================================================
mudah2an tidak terjadi lagi untuk yang kedua kalinya pada Industri pertahanan Indonesia setelah krisis 98
0 komentar:
Posting Komentar