Menteri Keuangan Chatib Basri menutup dengan rapat kemungkinan
mencairkan anggaran alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang
diajukan Kementerian Pertahanan tahun ini.
Kementerian Keuangan yang diwakili Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati sudah menyatakan penolakan mencairkan anggaran tersebut, dalam rapat komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan beberapa hari lalu.
Kementerian Keuangan yang diwakili Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati sudah menyatakan penolakan mencairkan anggaran tersebut, dalam rapat komisi I DPR dengan Kementerian Pertahanan beberapa hari lalu.
Chatib, Kamis 26 Februari 2014, usai menghadiri rapat kabinet menegaskan tidak akan mencairkan anggaran tersebut. "Fiscal space tidak ada, mau apa?" ujarnya.
Dia mengatakan soal ini sudah dibahas dalam sidang kabinet. Anggaran pemerintah benar-benar tidak ada ruang untuk mewujudkan pembelian alutsista tersebut.
"Fiscal space tidak cukup untuk APBN. Untuk anggaran tahun 2015 nanti, tanya menkeu baru," ujarnya.
Dalam APBN 2014, anggaran alutsista yang menjadi pagu anggaran yaitu sebesar Rp16 triliun. Kementerian Pertahanan mengklaim, gara-gara pelemahan rupiah anggaran tersebut membengkak menjadi Rp27 triliun.
Chatib mengungkapkan, sebenarnya anggaran itu bisa cair jika pembelian alutsista tersebut tidak langsung dilakukan atau secara bertahap, mengingat adanya pelemahan rupiah terhadap dolar.
"Masih banyak hal yang mesti dilakukan, tapi kan seharusnya tidak perlu langsung," ungkapnya
Dia mengatakan soal ini sudah dibahas dalam sidang kabinet. Anggaran pemerintah benar-benar tidak ada ruang untuk mewujudkan pembelian alutsista tersebut.
"Fiscal space tidak cukup untuk APBN. Untuk anggaran tahun 2015 nanti, tanya menkeu baru," ujarnya.
Dalam APBN 2014, anggaran alutsista yang menjadi pagu anggaran yaitu sebesar Rp16 triliun. Kementerian Pertahanan mengklaim, gara-gara pelemahan rupiah anggaran tersebut membengkak menjadi Rp27 triliun.
Chatib mengungkapkan, sebenarnya anggaran itu bisa cair jika pembelian alutsista tersebut tidak langsung dilakukan atau secara bertahap, mengingat adanya pelemahan rupiah terhadap dolar.
"Masih banyak hal yang mesti dilakukan, tapi kan seharusnya tidak perlu langsung," ungkapnya
0 komentar:
Posting Komentar