Dua puluh enam orang pencari suaka yang terdampar di
Indonesia mengatakan aparat Australia meledakkan kapal mereka di dekat
Pulau Christmas dan mengirim mereka kembali ke perairan Indonesia dengan
sekoci, kata seorang pejabat Indonesia.
Dalam pernyataan yang dikutip AP, Badan SAR Nasional (Basarnas) mengatakan mereka menyelamatkan para pengungsi setelah armada Angkatan Laut menemukan Klik
sekoci yang terombang ambing di dekat pantai Agropeni di Kebumen, Jawa Tengah.
Para pengungsi yang berasal dari
Pakistan, Bangladesh, Nepal dan Iran ditampung di kantor imigrasi
setempat di dekat Cilacap, kata Imam Prawira, kepala penyidikan dan
penindakan kantor imigrasi setempat.
Prawira mengatakan, menurut seorang pengungsi
asal Pakistan, mereka sudah mendekati perbatasan laut Australia ketika
aparat memindahkan mereka ke sekoci.
Sementara itu, kepolisian Kebumen mengatakan
menangkap tiga awak kapal berkebangsaan Indonesia tetapi satu orang
melarikan diri ketika diinterogasi.
'Tak bisa tenggelam'
Awak kapal tersebut mengaku baru menerima upah
Rp10 juta dari total Rp30 juta yang dijanjikan para pencari suaka begitu
mereka tiba di Australia, kata Warsidi dari Kepolisian Kebumen.
Para Klik
pencari suaka, menurut polisi, bertolak dari Jawa Barat menuju Pulau Christmas di Australia pada Rabu pekan lalu.
Tiga hari kemudian mereka tiba di perbatasan
tapi kedatangan mereka terdeteksi kapal perang Australia yang kemudian
meledakkan kapal mereka.
Australia membeli sekoci yang diklaim "tidak
bisa tenggelam" untuk mencegah gelombang pencari suaka tapi pemerintah
negara itu menolak mengkonfirmasi laporan bahwa sekoci digunakan untuk
mengirim pengungsi ke Indonesia.
Polisi mengatakan sekoci itu dilengkapi dengan televisi, alat navigasi, baterai dan makanan.
0 komentar:
Posting Komentar