Misteri Harta Karun Ribuan Ton Emas Rampasan Jepang Pada Perang Dunia Kedua di Asia Tenggara termasuk Indonesia
Timbunan emas Jenderal dari Jepang,
Tomoyuki Yamashita, saat perang dunia II masih diburu banyak pihak.
Timbunan emas itu disebut-sebut sebagai salah satu harta karun terbesar
di dunia.
Ada organisasi khusus bernama Kin No Yuri
atau Bunga Lili Emas. Saudara Kaisar Hirohito, Pangeran Yasuhito,
dipercaya jadi ketua. Mereka merampas emas dari Asia Tenggara kemudian
mengumpulkannya di Filipina, baru dikapalkan ke Jepang.
Sudah beberapa kali pengiriman emas dan
barang berharga ke Jepang ini berhasil. Dari emas rampasan inilah Jepang
membiayai peperangan di Pasifik. Sebuah front pertempuran yang
membentang luas dari Manchuria hingga Kepulauan Solomon. Tentunya ini
menguras biaya luar biasa besar.
Namun sejak tahun 1943, harta rampasan tak bisa dikirim ke Jepang. Penyebabnya, armada Jepang sudah kalah di lautan.
Mereka tak punya lagi cukup kapal perang atau pesawat tempur guna mengawal kapal-kapal emas tersebut ke Jepang.
Pesawat tempur sekutu dan kapal selamnya siap mengkaramkan kapal Jepang yang lewat.
Sekitar tahun 1945, Jepang sudah nyaris
kalah total. Pangeran Yasuhito, Jenderal Yamashita dan beberapa pejabat
lain meledakkan terowongan dan gua untuk menutup timbunan emas dalam
gua-gua di bawah tanah.
Diperkirakan ada sekitar 6.000 ton emas
yang telah dirampas tentara Jepang di kawasan Asia Tenggara dan beberapa
negara disekitarnya saat Perang Dunia II tersebut.
Banyak yang percaya harta tersebut tersebar di beberapa negara Asia Tenggara dan tak sempat dibawa ke Jepang.
Mulai dari tentara, pemburu harta karun,
hingga presiden, mereka semua berebut untuk mendapatkan emas seberat
ribuan ton yang telah dijarah pasukan Jepang dari negara-negara di Asia
Tenggara saat Perang Dunia II.
Rogelio Roxas adalah seorang tentara
Filipina. Tahun 1960an, dia bertemu seorang yang mengaku bekas
penerjemah Jenderal Yamashita saat perang dunia II.
Roxas pun memulai perburuannya. Dia
menggali di kawasan Baguio City. Dia menemukan lorong-lorong bekas
persembunyian tentara Jepang yang sudah dihancurkan.
Rogelio Roxas mengklaim pernah menemukan
patung budha dari berlian dan emas murni dari terowongan Jepang di
Filipina. Dia menduga penemuan ini baru sebagian kecil dari Emas
Yamashita.
Tahun 1971, Roxas mengaku menemukan
sebuah patung budha dari emas. Tingginya hanya sekitar 1 meter, namun
sangat berat. Roxas juga menemukan peti berisi batangan emas.
Tak cuma itu, Roxas kemudian menemukan
dalam patung Budha itu ada beberapa butir berlian mentah. Dia yakin
inilah sebagian kecil dari harta karun Yamashita. Beberapa pembeli telah
menaksir harta karun tersebut.
Mereka meyakini barang-barang itu emas
dengan kadar di atas 20 karat. Namun kabar ini sampai juga ke telinga
Presiden Filipina saat itu, Ferdinand Marcos, sang diktator Filipina.
Lalu tersebar kabar bahwa Roxas menuding Marcos mengirim para pengawal kepresidenan untuk menangkap dirinya.
Kemudian, Marcos juga sempat menyita
patung Budha dan emas batangan milik Roxas yang telah ditemukannya,
hingga akhirnya Roxas pun dipenjara hingga beberapa tahun lamanya.
Tahun 1986, Marcos dilengserkan. Dia dan
istrinya, Imelda Marcos lari ke Hawaii. Tahun 1988, Roxas menggugat
Marcos di Pengadilan Hawaii.
Dia menuding Marcos telah melanggar HAM dan merampas harta karun yang telah ditemukannya.
Pada malam jelang persidangan, Roxas
tewas. Kematiannya jadi polemik. Namun Roxas sempat merekam kesaksiannya
dalam bentuk video. Persidangan Kubu Roxas VS Marcos ini berjalan
sengit. Sembilan kali naik banding!
Hingga akhirnya pengadilan memutuskan
Keluarga Marcos harus membayar ganti rugi pada Roxas. Jumlahnya, USD 6
juta untuk pelanggaran HAM dan sekitar USD 13 juta untuk ganti rugi
harta karun yang dirampas.
Sedangkan Jenderal Tomoyuki Yamashita
dieksekuti mati pada 3 Februari 1946 oleh pengadilan militer Amerika
Serikat di Filipina. Dia digantung dengan tuduhan melakukan kejahatan
perang selama perang Dunia II.
Banyak versi yang menyatakan emas ini
akhirnya dibagi oleh kekaisaran Jepang dengan Intelijen militer Amerika
Serikat. Emas inilah yang digunakan AS untuk operasi intelijen selama
perang dingin menghadapi Uni Soviet dan Blok Timur.
Sementara Jepang menggunakan emas
bagiannya untuk membangun perekonomiannya yang morat-marit usai perang.
Alasan penguatnya, bagaimana Jepang bisa membangun perekonomian setelah
perang, tanpa suntikan modal yang luar biasa besar?
Ada versi lain, emas ini sudah dikuasai
oleh rezim Ferdinand Marcos yang menguasai Filipina dari tahun
1965-1986. Diktator yang punya rekening luar biasa gendut ini adalah
mantan tentara Filipina saat perang Dunia II.
Kekayaannya tersebar di beberapa bank di Eropa. Dia mengaku kaya bukan karena korupsi tapi karena harta karun.
Jenderal Tomoyuki Yamashita digelari Harimau Malaya.
Di awal Perang Dunia II Yamashita dengan mudah merebut Singapura yang dipertahankan pasukan gabungan Inggris dan sekutu.
Kurang lebih sebanyak 30.000 Tentara Jepang berhasil menawan 130.000 tentara Inggris, India dan Australia.
Sepanjang sejarah, inilah rekor terbanyak tentara Inggris menyerah.
Namun menurut Profesor Rico Jose, seorang
peneliti dari Universitas Filipina mempertanyakan soal harta karun
Yamashita ini. Jose menilai Emas Yamashita yang banyak di Filipina hanya
mitos.
“Tahun 1943 Jepang tak lagi menguasai lautan. Kecil kemungkinan emas ini dibawa ke Filipina,” kata Jose kepada media Filipina.
Tapi analisa Jose tak menyurutkan niat para pencari harta karun. Jika
tak di Filipina, maka tentu ceceran emas rampasan Jepang ini masih ada
di negara-negara lain. Termasuk Indonesia. Adakah yang masih tersisa?
Harta Karun Rampasan Jepang di Indonesia
Tak cuma para pemburu harta karun yang
mencoba memburu harta karun peninggalan Jepang. Pasukan elite Resimen
Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) ternyata pernah juga diberi perintah
melacak karun Jepang. Sebut saja Nadi, adalah salah seorang pensiunan
korps baret merah mengisahkan peristiwa tersebut.
Suatu hari di tahun 1967, beberapa buah
truk dan sebuah jip meninggalkan markas RPKAD di Cijantung, Jakarta
Timur. Mereka bergerak ke arah selatan menuju pantai terpencil di
Sukabumi, Jawa Barat.
Ada sekitar 30 orang personel yang dikerahkan. Tim ini dipimpin seorang perwira menengah.
“Kalau tidak salah, sekitar tahun 1967.
Saya ingat di beberapa tempat masih lihat orang-orang PKI yang ditahan
tentara,” kata Nadi.
Nadi saat itu menjadi juru radio.
Pangkatnya sersan. Dia awalnya tak tahu menahu bagaimana RPKAD bisa
dikerahkan memburu harta karun.
“Namanya prajurit ya turut perintah saja. Pas ngobrol-ngobrol baru tahu ternyata ada orang menghadap ke Mabes AD”, kata Nadi.
“Dia bilang tahu lokasi persembunyian
emas tentara Jepang. Dari Mabes AD perintah turun ke Cijantung (Markas
RPKAD), kurang lebih seperti itu,” tambah Nadi.
Pria yang melapor ke Mabes AD dan mengaku
tahu soal harta karun itu ikut dalam rombongan. Dia dapat tempat
terhormat naik jip di sebelah komandan. Konvoi menuju sebuah bekas
pertahanan tentara Jepang.
Masih tersisa beton bercampur lempeng
baja, namun kondisinya sudah sangat tak terawat. Lokasinya di pantai,
rupanya sebagai pertahanan Jepang jika ada serangan dari laut.
Tim RPKAD mulai bekerja. Pertama benteng
Jepang itu diledakkan. Nadi ingat bumi bergetar akibat banyaknya bahan
peledak yang dipakai. Setelah terbuka, tim mulai menyisir kubu
pertahanan Jepang.
Hari pertama tak ditemukan apa-apa. Begitu juga hari-hari berikutnya.
Setelah seminggu orang yang mengaku tahu harta karun itu bilang harus ada selamatan karena penunggu benteng marah.
“Kami tak percaya tapi dia memaksa.
Akhirnya kambing hitam dipotong, dibuat selamatan,” kata Nadi. Setelah
selamatan kembali pencarian dilanjutkan.
Berkali-kali bahan peledak digunakan.
Hasilnya nihil. Bukannya harta karun, Tim malah menemukan ular besar.
Setelah dua minggu Komandan Tim RPKAD habis kesabaran.
Dia marah pada si orang yang mengaku tahu harta karun. Perwira tersebut memerintahkan menghentikan pencarian.
“Ini sia-sia. Bohong, orang ini cuma
pembohong. Sudah selesai, kita pulang ke Cijantung,” beber Nadi
menceritakan kemarahan komandannya.
Tim RPKAD pulang ke Cijantung dengan tangan kosong dan senyum pahit.
Nasib orang yang berbohong mengaku tahu
harta itu tak jelas. Kabarnya dia sempat disel beberapa hari, tetapi
kemudian dibebaskan dan tak dipidana.
“Di Cijantung suka diledek. Gimana nih
harta karunnya, bagi-bagi dong. Itu puluhan tahun, kalau reuni pensiunan
masih saja jadi ledekan,” kata Nadi sambil tertawa.
Mayor Kawilarang pernah temukan harta karun Jepang di Bogor
Namun ternyata, isyu tentang keberadaan
harta karun tentara Jepang itu bukan omong kosong. Pasukan TNI pernah
menemukannya di daerah Bogor, Jawa Barat.
Kepala Staf Resimen Divisi II TNI pada
waktu itu, Mayor Alex Evert Kawilarang, menceritakan penemuan harta itu
dalam biografinya yang ditulis Ramadhan KH dan diterbitkan Sinar Harapan.
Sekitar tahun 1946, pasukan TNI anak buah
Kawilarang melakukan penggalian di bekas markas Jepang di sekitar
Cigombong, Bogor. Mereka mencari senjata yang biasanya disembunyikan
tentara Jepang dengan cara dikubur dalam tanah.
Jepang memang belum lama meninggalkan
kamp di Cigombong itu. Para prajurit menggali dengan waspada karena
selain mengubur senjata, Jepang juga menanam ranjau. Di sebuah gundukan
tanah, cangkul para tentara itu mengenai benda keras. Mereka ketakutan
karena disangka mengenai bom.
Setelah beberapa saat tak meledak,
barulah mereka menggali lagi. Tapi bukannya senjata, para prajurit TNI
itu malah menemukan sebuah guci besar.
Lebih mengejutkan, isi guci itu ternyata penuh emas dan permata yang berkilauan.
Walau bisa kaya tujuh turunan, namun para
tentara itu tak mau mengambilnya. Mereka lalu lapor dan menyerahkan
harta itu pada Kawilarang.
Kawilarang juga jujur, dia tak mau makan
emas permata peninggalan Jepang. Perwira menengah TNI itu berniat
menyerahkan harta temuan pasukannya pada pemerintah Indonesia yang masih
morat-marit.
Tapi keesokan harinya datang para laskar
dari golongan agama. Mereka minta guci itu pada Kawilarang. Katanya
untuk berjuang. Kawilarang tahu maksud orang-orang itu.
“Benar bapak-bapak mau berjuang?,” tanya Kawilarang.
Mereka mengangguk. Lalu Kawilarang pergi ke gudang dan kemudian dia kembali lagi setelah mengambil dua buah peti granat.
“Ini untuk berjuang,” kata Mayor Kawilarang.
Orang-orang itu pun terpaksa pergi membawa dua peti granat. Mereka tak menyerah.
Keesokan harinya lagi-lagi mereka minta guci untuk modal perjuangan. Lagi-lagi Kawilarang memberi peti berisi granat.
“Ini untuk berjuang,” katanya.
Sejak itu para laskar itu tak datang
lagi. Kawilarang kemudian mengutus Letnan Muda Gojali untuk mengawal
harta itu. Gojali orang jujur, makan pisang di markas perampok saja ia
tak mau, karena menganggap tak halal.
Kawilarang lalu mengirim Gojali
menyerahkan harta karun itu ke Kementerian Dalam Negeri di Purwokerto.
Gojali melaksanakan tugasnya dengan baik. Dia menyerahkan harta karun
pada Sumarman yang kala itu menjabat Sekretaris Mendagri.
Namun tak jelas bagaimana Kementerian
Dalam Negeri kemudian menggunakan harta tersebut. Surat timbang itu
katanya habis terbakar saat agresi militer. Berapa nilai harta karun
tersebut, sebuah majalah pernah mencoba menghitung berdasar bukti-bukti
otentik yang ditemukan.
Isinya tak kurang dari tujuh kilogram
emas dan empat kilogram permata!! Nilainya kala itu saja diperkirakan Rp
6 miliar!! Bandingkan besarnya jumlah itu dengan gaji seorang tentara
yang pada kala itu hanya berkisar Rp 50.
Belakangan banyak orang telah mengklaim
ikut berjasa menemukan harta itu. Mereka menuntut pemerintah memberi
ganti rugi atas harta yang hilang tersebut. Tapi tak pernah ada
penjelasan hingga kini bagaimana pengelolaan harta karun Jepang itu.
Daftar Harta Karun Jepang di Filipina
Puluhan tahun, emas Yamashita ini masih jadi misteri. Ratusan pemburu harta karun mencarinya.
Pada masa invasi Jepang saat Perang
Dunia-2 ke beberapa negara Asia Tenggara dan negara-negara sekitarnya
itu, semua harta milik negara jajahan Jepang dikumpulkan di Filipina.
Setelah dari Filipina, baru kemudian harta-harta tersebut dikirim ke
Jepang.
Berikut ini adalah kemungkinan tempat
atau lokasi tentang keberadaan harta karun yang dikumpulkan Jepang dari
negara-negara Asia Tenggara dan sekitarnya pada Perang Dunia-2 yang
dikumpulkan di Filipina, sebelum diangkut ke Jepang :
1. LUZON ISLAND (Estimated. treasure volume)
A. CAVE AND WATERFALLS TREASURE SITES
1) Dumagat Secret Treasure 1 (very large)
2) Dumagat Secret Treasure 1 (very large)
3) El Sombrero Treasure 1 (very large)
4) El Sombrero treasure 2 (very large)
5) Secrets of Digoyo (very large)
6) Mt. Billionaire (very large)
7) Gen. Tamaso Cache (very large)
8) Gen. Tanaka Treasure (very large)
9) Sinkhole Cave (very large)
10) PB Cave (very large)
11) Gen. Yakoko Treasure (large)
12) Secret Airstrip 1 (large)
13) Snake Cave Treasure (medium)
14) Padlock Cave (medium)
15) Caged Buddha Cave (small)
16) 3 G. Buddha Cave (small)
17) Underground Cave Temple (small)
18) 5 Lonely Tomb Cave (small)
2) Dumagat Secret Treasure 1 (very large)
3) El Sombrero Treasure 1 (very large)
4) El Sombrero treasure 2 (very large)
5) Secrets of Digoyo (very large)
6) Mt. Billionaire (very large)
7) Gen. Tamaso Cache (very large)
8) Gen. Tanaka Treasure (very large)
9) Sinkhole Cave (very large)
10) PB Cave (very large)
11) Gen. Yakoko Treasure (large)
12) Secret Airstrip 1 (large)
13) Snake Cave Treasure (medium)
14) Padlock Cave (medium)
15) Caged Buddha Cave (small)
16) 3 G. Buddha Cave (small)
17) Underground Cave Temple (small)
18) 5 Lonely Tomb Cave (small)
B. BURIED / LAND TREASURE SITES
19) Tokyo 2 Tunnel (very large)
20) Japs Jungle Base Camp (large)
21) Callao Secret (large)
22) School Secret Treasure (medium)
23) Prado’s Court (medium)
24) Springfield Tunnel (medium)
25) Japs Plane Hangar treasure (medium)
26) Cargo Truck Tunnel (medium)
27) Church Secret Treasure (medium)
28) Skull Tunnel Treasure (medium)
29) Masoc / Grandfather Treasure (medium)
30) Egg Cave Treasure (medium)
31) Zapote Tree Secret (small)
32) Mango Tree Secret (small)
33) Santolan Tree Secret (small)
34) Tamarind tree Secret (small)
35) Lamp Light Treasure 1 (small)
36) Lamp Light Treasure 2 (small)
37) Peroz Road Treasure (small)
38) Triangle Bridge Treasure (small)
39) Japs Flag Treasure 1 (small)
40) Japs Flag Treasure 2 (small)
41) Japs Execution Camp Treasure (small)
42) Mango Hill Treasure (small)
43) Japs Cargo Plane 1 (small)
44) Japs Cargo Plane 2 (small)
46) Eagle Rock Treasure (small)
20) Japs Jungle Base Camp (large)
21) Callao Secret (large)
22) School Secret Treasure (medium)
23) Prado’s Court (medium)
24) Springfield Tunnel (medium)
25) Japs Plane Hangar treasure (medium)
26) Cargo Truck Tunnel (medium)
27) Church Secret Treasure (medium)
28) Skull Tunnel Treasure (medium)
29) Masoc / Grandfather Treasure (medium)
30) Egg Cave Treasure (medium)
31) Zapote Tree Secret (small)
32) Mango Tree Secret (small)
33) Santolan Tree Secret (small)
34) Tamarind tree Secret (small)
35) Lamp Light Treasure 1 (small)
36) Lamp Light Treasure 2 (small)
37) Peroz Road Treasure (small)
38) Triangle Bridge Treasure (small)
39) Japs Flag Treasure 1 (small)
40) Japs Flag Treasure 2 (small)
41) Japs Execution Camp Treasure (small)
42) Mango Hill Treasure (small)
43) Japs Cargo Plane 1 (small)
44) Japs Cargo Plane 2 (small)
46) Eagle Rock Treasure (small)
C. UNDERWATER TREASURE SITES
46) 2-Metal Box (small)
47) Underwater Golden Buddha (small)
48) El Diablo Island Secret (small)
47) Underwater Golden Buddha (small)
48) El Diablo Island Secret (small)
2. MINDANAO ISLAND / VISAYAS ISLAND
A. LAND TREASURE SITES
49) Seven General Treasure (very large)
50) Three Gen. Treasure of Tagurano (very large)
51) Gen. Yamashita Treasure at Mundo Hill (very large)
52) Gen. Yamashita Treasure at Panabo (large)
53) Gen. Sakura Treasure (large)
54) Gen. Toyogoshi Treasure (large)
55) Gen. Kutamura Treasure (large)
56) Gen. Teruya Treasure (large)
57) Gen. Yamada Treasure (large)
58) Gen. Murakami Treasure (large)
59) Adm. Nakone Treasure (large)
60) Adm. Igie Treasure (large)
61) Col. Oshihiro Hansawa Treasure (large)
62) Col. Yamaguchi Treasure (large)
63) Lt. Ohata Treasure (medium)
64) Secrets Of Carmen (small)
65) Secrets of Cuyo Island (small)
66) Secrets of Dalirig (small)
67) Secrets of Dagat K Dabaw (small)
68) Secrets of Lake Sebu (small)
69) Secrets of Lake Venado (small)
70) Secrets of Lipadas (small)
71) Secrets of Makilo Ranges (large)
72) Secrets of Mt. Apo (large)
73) Secrets of Namnam (small)
74) Secrets of Pangantucan (large)
75) Secrets of Raware (medium)
76) Secrets of Silae (small)
77) Secrets of Sinuda (small)
78) Secrets of Tamugan (medium)
79) Secrets of Upian 1 and 2 (medium)
80) Nubos Treasure (medium)
81) Takahashi Butai Treasure (very large)
82) Kashibaora / Tanaka Treasure (very large)
83) 10th Buntai Treasure (medium)
84) Horse Cave Treasure (small)
85) Crocodile Cave Treasure (medium)
86) Giant Lizard Cave Treasure (medium)
87) Madapo Hill Treasure (small)
88) Kiakol Treasure (small)
89) Todaya Treasure (medium)
90) Crown of Cambodia (medium)
91) Djakarta Tunnel (very large)
92) Medusa Tunnel (small)
93) Tunnel 9 (very large)
94) Lying Lady Mountain (medium)
95) Golden Buddha of St. Francis (small)
96) 3 –Chained /Wired Tomb (small)
97) Lonely Tomb of Talomo (small)
98) Lonely Tomb of St. Ines (small)
99) Lonely Tomb of Luban (small)
100) Sea Tomb of Luban (small)
101) 15 lonely Tomb of Wao (medium)
102) Samurai Tomb (small)
103) Sinkhole Tomb and Box (small)
104) Mysterious Jungle Steel Crate (small)
105) Waterfalls of Block (small)
106) Foxhole of Umayam (small)
107) Swimming Horse of Kisawi (small)
108) Underground Horse of Mt. Magolo (medium)
109) Tabokno Falls treasure (small)
110) Gandara Secret (small)
111) St. Vincent Secret (small)
50) Three Gen. Treasure of Tagurano (very large)
51) Gen. Yamashita Treasure at Mundo Hill (very large)
52) Gen. Yamashita Treasure at Panabo (large)
53) Gen. Sakura Treasure (large)
54) Gen. Toyogoshi Treasure (large)
55) Gen. Kutamura Treasure (large)
56) Gen. Teruya Treasure (large)
57) Gen. Yamada Treasure (large)
58) Gen. Murakami Treasure (large)
59) Adm. Nakone Treasure (large)
60) Adm. Igie Treasure (large)
61) Col. Oshihiro Hansawa Treasure (large)
62) Col. Yamaguchi Treasure (large)
63) Lt. Ohata Treasure (medium)
64) Secrets Of Carmen (small)
65) Secrets of Cuyo Island (small)
66) Secrets of Dalirig (small)
67) Secrets of Dagat K Dabaw (small)
68) Secrets of Lake Sebu (small)
69) Secrets of Lake Venado (small)
70) Secrets of Lipadas (small)
71) Secrets of Makilo Ranges (large)
72) Secrets of Mt. Apo (large)
73) Secrets of Namnam (small)
74) Secrets of Pangantucan (large)
75) Secrets of Raware (medium)
76) Secrets of Silae (small)
77) Secrets of Sinuda (small)
78) Secrets of Tamugan (medium)
79) Secrets of Upian 1 and 2 (medium)
80) Nubos Treasure (medium)
81) Takahashi Butai Treasure (very large)
82) Kashibaora / Tanaka Treasure (very large)
83) 10th Buntai Treasure (medium)
84) Horse Cave Treasure (small)
85) Crocodile Cave Treasure (medium)
86) Giant Lizard Cave Treasure (medium)
87) Madapo Hill Treasure (small)
88) Kiakol Treasure (small)
89) Todaya Treasure (medium)
90) Crown of Cambodia (medium)
91) Djakarta Tunnel (very large)
92) Medusa Tunnel (small)
93) Tunnel 9 (very large)
94) Lying Lady Mountain (medium)
95) Golden Buddha of St. Francis (small)
96) 3 –Chained /Wired Tomb (small)
97) Lonely Tomb of Talomo (small)
98) Lonely Tomb of St. Ines (small)
99) Lonely Tomb of Luban (small)
100) Sea Tomb of Luban (small)
101) 15 lonely Tomb of Wao (medium)
102) Samurai Tomb (small)
103) Sinkhole Tomb and Box (small)
104) Mysterious Jungle Steel Crate (small)
105) Waterfalls of Block (small)
106) Foxhole of Umayam (small)
107) Swimming Horse of Kisawi (small)
108) Underground Horse of Mt. Magolo (medium)
109) Tabokno Falls treasure (small)
110) Gandara Secret (small)
111) St. Vincent Secret (small)
B. UNDERWATER TREASURE SITES
112) Siwa Maru,D Island Ship(very large)
113) Tikang Maru (large)
114) Sakima Maru (large)
115) Maru of the Orient 3 (large)
116) Capt. Kimura 6 ships (very large)
117) Mini Submarine (small)
118) Camouflage Submarine (medium)
119) Cliff wall Submarine (medium)
120) Underground Submarine base (large)
121) Runway Edge Sea Vault (small)
122) Daibatsu of Ginoog and Davao Gulf (large)
113) Tikang Maru (large)
114) Sakima Maru (large)
115) Maru of the Orient 3 (large)
116) Capt. Kimura 6 ships (very large)
117) Mini Submarine (small)
118) Camouflage Submarine (medium)
119) Cliff wall Submarine (medium)
120) Underground Submarine base (large)
121) Runway Edge Sea Vault (small)
122) Daibatsu of Ginoog and Davao Gulf (large)
Notes:
1) Treasure volume:
small (1-10 tons), medium (20-50 tons), large (50-100 tons), very large
(above 100 tons). Estimated volume of treasure may change.
2) These are the
treasure leads and information we have accumulated thru more than 20
years of extensive treasure research, exploration and actual operation,
interviews of Japs / Filipino veterans, maps, live pointers and natives.
3) These are the
combination of different type of treasures sites….buried (shallow/deep),
tunnel, caves (open, closed, waterfalls, underwater), ship and
submarine wrecks, tombs, statues, school, church, etc. In different kind
of terrain in the Philippines…town, mountains, jungle, waterfalls,
caves, rivers, sea…etc.
4) These suspected treasure sites have different stages of operation: for diggings, exploration, recovery, relocation…etc.
5) Its our team that names these suspected treasure sites for easy reference.
0 komentar:
Posting Komentar