Dalam terminologi angkatan laut, kapal perusak atau kapal destroyer adalah kapal perang yang mampu bergerak cepat serta lincah bermanuver untuk mengawal kapal-kapal yang lebih besar dalam kelompok armada, konvoi dan memberikan perlindungan dari ancaman mesin perang yang lebih kecil seperti kapal torpedo, kapal selam, maupun pesawat terbang. Namun seiring perkembangan teknologi, kapal perusak saat ini bisa difungsikan untuk berbagai misi.
Ada beberapa jenis kapal perusak yang mengungguli kapal-kapal perang konvensional dalam hal ukuran, persenjataan dan kinerja. Artileri mengurutkan daftar 10 Kapal Perusak Terbesar di Dunia berdasarkan bobot benaman (displacement).
Kapal perusak Tipe 052D Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China. Kapal ini dijadwalkan beroperasi tahun ini (Kredit foto: Global Times) |
Tipe 052D, versi upgrade dari kelas Luyang-II/Tipe 052C, adalah kapal perusak baru yang dibangun oleh galangan kapal Jiangnan Changxing untuk Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) China. Bobot benaman penuh 7.500 ton menjadikan Tipe 052D sebagai kapal perusak terbesar kesepuluh di dunia. Kapal pertama dari Tipe 052D, Kunming (172) dijadwalkan akan ditugaskan pada tahun ini.
Tipe 052D berdimensi panjang 155 meter, lebar 18 meter dan diawaki oleh 280 personel. Dipersenjatai dengan close-in weapon system (CIWS)*, senjata 130 mm single-barrel, tabung torpedo, dan sistem peluncur vertikal (vertical launch system/VLS) baru yang mirip dengan VLS MK 41 Amerika Serikat.
Tipe 052D dilengkapi dengan fasilitas pendaratan dan hanggar untuk helikopter, dan dilengkapi dengan sistem propulsi kombinasi diesel atau gas (CODOG) dengan dua mesin turbin gas QC-280 dan dua mesin diesel, memberikannya kecepatan maksimum 30 knot (55,56 km/jam).
Kapal perusak kelas Sovremenny Angkatan Laut Rusia memiliki bobot benaman penuh lebih dari 7.940 ton |
Kelas Sovremenny-Project 956 Sarych (Rusia)
Kelas Sovremenny-Project 956 adalah jenis salah satu kapal perusak terbesar yang dimiliki Angkatan Laut Federasi Rusia. Galangan kapal Severnaya Verf membangun total 21 kapal perusak kelas Sovremenny yang saat ini masih tersisa 9 unit yang 5 unit dimiliki oleh Angkatan Laut Federasi Rusia dan 4 unit lainnya berada di bawah layanan Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China.
Perusak kelas Sovremenny memiliki bobot benaman standar 6.500 ton sementara bobot benaman penuhnya 7.940 ton. Sovremenny diintegrasikan dengan berbagai senjata seperti rudal jelajah P-270 Moskit anti kapal, rudal Shtil permukaan ke udara (SAM), empat senjata 130 mm, empat senapan Gatling AK-630, dan peluncur roket RBU-1000 anti kapal selam (ASW), dan dua tabung torpedo kembar 533mm.
Sovremenny dilengkapi dengan sistem propulsi turbin uap GTZA-647, dan empat boiler-nya memberikan kecepatan maksimum 32 knot. Dek pendaratan pada Sovremenny bisa mengakomodasi satu helikopter.
Kapal perusak kelas Daring Angkatan Laut Kerajaan Inggris melintasi Teluk Arab. (Kredit foto: Mass Communication Specialist Seaman George M. Bell, U.S. Navy.) |
Tipe 45/Kelas Daring (Inggris)
Tipe 45, atau juga dikenal sebagai kelas Daring, adalah kapal perusak kelas baru yang dibangun oleh BAE Systems Surface Ships untuk Angkatan Laut Kerajaan Inggris. Tipe 45 menjadi kapal perusak terbesar dan tercanggih yang dimiliki Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Kapal perusak pertama dari Tipe 45, HMS Daring (D32), ditugaskan pada bulan Juli 2009, dan kapal keenam sekaligus yang terakhir, HMS Duncan (D37), dilantik ke Angkatan Laut Kerajaan Inggris pada bulan September 2013. HMS Daring memiliki bobot benaman penuh lebih dari 8.500 ton dan diawaki oleh 190 personel.
Tipe 45 dipersenjatai dengan sistem pertahanan udara Sea Viper (PAAMS), sistem peluncur vertikal Sylver A50, rudal Aster, rudal Harpoon anti kapal, senjata Mark 8, dua senjata Oerlikon 30 mm, dua Phalanx CIWS, dan senapan mesin. Sistem propulsi integrated electric (IEP) memberikannya kecepatan tertinggi 27 knot.
Kelas Udaloy II-Project 1155.1 (Rusia)
Udaloy II-Project 1155.1, adalah kelas kapal perusak terbesar dari Angkatan Laut Federasi Rusia, juga sebagai kapal perusak terbesar ketujuh di dunia. Udaloy II merupakan versi upgrade dari kapal perusak Udaloy I anti kapal selam dan memiliki bobot benaman penuh lebih dari 8.900 ton.
Udaloy II diintegrasikan dengan sistem rudal anti kapal, sistem rudal permukaan ke udara Kinzhal dan rudal Kortic, CIWS, torpedo anti kapal selam, dan peluncur roket anti kapal selam. Kapal perusak ini juga dilengkapi dengan dek dan hanggar untuk dua helikopter. Kombinasi gas turbin yang dipasang pada perusak ini memberikannya kecepatan maksimum hingga 32 knot.
Galangan kapal Yantar (Kaliningrad) awalnya dikontrak untuk membangun tiga kapal kelas Udaloy II namun hanya satu yang dibuat, yaitu Admiral Chabanenko yang ditugaskan pada Januari 1999. Dua perusak lainnya dari kelas ini dibatalkan pembangunannya karena masalah pendanaan.
Kapal perusak kelas Kongo Angkatan Laut Bela Diri Jepang di Pangkalan Bersama Pearl Harbor-Hickam. (Kredit foto:Mass Communication Specialist 2nd Class Jon, U.S. Navy.) |
Kelas Kongo (Jepang)
Kapal perusak kelas Kongo memiliki bobot benaman penuh 9.500 ton, dan menjadi kapal perusak terbesar keenam di dunia. Perusak yang dioperasikan Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF) ini diintegrasikan dengan sistem tempur Aegis canggih.
Perusak pertama dari kelas ini, Kongo (DDG-173) mulai ditugaskan pada Maret 1993 dan kapal keempat dan terakhir, Chokai (DDG-176) ditugaskan pada bulan Maret 1998.
Sistem senjata utama Kongo antara lain sistem peluncur vertikal, rudal anti kapal, dua Phalanx CIWS 20 mm, meriam rapid-fire 127 mm, dan dua triple torpedo tubes. Perusak ini didukung oleh sistem propulsi turbin gas yang memberikannya kecepatan maksimum 30 knot.
Kapal perusak kelas Arleigh Burke Angkatan Laut AS dalam perjalanan ke Laut Mediterania. (Kredit Foto: U.S.Navy) |
Kelas Arleigh Burke/Flight IIA (Amerika Serikat)
Kapal perusak kelas Arleigh Burke (DDG-51), merupakan kapal perusak terbesar saat ini yang dioperasikan Angkatan Laut Amerika Serikat, dan menjadi kapal perusak terbesar kelima di dunia. Perusak yang mulai dioperasikan Angkatan Laut AS pada tahun 1991 ini dilengkapi dengan sistem tempur Aegis.
Perusak ini dibangun oleh Bath Iron Works dan Huntington Ingalls Industries sebanyak 62 kapal dalam tiga varian, yaitu Flight I (DDG 51-71), Flight II (DDG 72-78), dan Flight IIA (DDG 79-112). Pembangunan perusak kelas Arleigh Burke varian Flight III direncanakan pada tahun 2016. Varian Flight IIA (versi terbaru) memiliki bobot benaman penuh 9.648 ton.
Arleigh Burke varian Flight IIA dipersenjatai dengan Standard Missile, rudal ASROC (peluncuran vertikal), rudal Tomahawk, rudal Sea Sparrow, torpedo MK-46, CIWS, dan senjata MK 45. Empat turbin gas LM 2500-30 membuat kapal ini mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 30 knot.
Kapal perusak kelas Kee Lung milik Angkatan Laut Republik China (Taiwan). (Kredit foto: Ministry of National Defence R.O.C.) |
Kelas Kee Lung (Taiwan)
Kapal perusak kelas Kee Lung (aslinya kelas KIDD), merupakan kelas dari empat kapal perusak yang dioperasikan Angkatan Laut Republik China (Taiwan) dan menjadi kapal perusak terbesar keempat di dunia. Kapal-kapal perusak kelas ini awalnya dibuat untuk Angkatan Laut Iran namun kontrak batal dan selanjutnya dibeli oleh Taiwan dan dikirimkan antara tahun 2005-2006. Kelas Kee Lung merupakan kapal perang terbesar kedua milik Angkatan Laut Republik China.
Perusak kelas Kee Lung memiliki bobot benaman standar 6.950 ton dan bobot benaman penuh lebih dari 9.574 ton. Kapal diawaki oleh 363 personel dan dilengkapi dengan sistem komunikasi dan tempur canggih untuk misi-misinya.
Senjata utama Kee Lung adalah dua senjata 127 mm, dua CIWS, dua Mark 32 triple tubes, rudal permukaan ke udara, rudal jarak jauh anti kapal. Perusak ini mampu didarati oleh dua helikopter dan memiliki kecepatan penuh 33 knot.
Kapal perusak kelas Sejongdaewang milik Angkatan Laut Republik Korea saat International Fleet Review. (Kredit foto: Mass Communication Specialist 1st Class Bobbie G. Attaway, U.S. Navy) |
Kelas Sejongdaewang/DDH III "Sejong the Great" (Korea Selatan)
Perusak kelas Sejongdaewang atau "Sejong the Great", juga dikenal sebagai DDH-III, adalah kelas kapal perusak baru (total tiga kapal) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Korea (ROKN). Kapal perusak kelas DDH-III menjadi kapal terbesar dalam armada Angkatan Laut Republik Korea dan menjadi satu-satunya kapal perusak Korsel yang menggunakan sistem tempur Aegis. Sejongdaewang memiliki bobot benaman penuh lebih dari 10.000 ton dan diawaki oleh 300 personel.
Perusak DDH-III dikembangkan dibawah program Korean Destroyer eXperimental (KDX). Tiga perusak kelas Sejongdaewang dibangun oleh Hyundai Heavy Industries dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering yang mulai dioperasikan antara tahun 2008-2012.
Sejong the Great mengusung senjata Mk-45 Mod 4, Goalkeeper CIWS, rudal anti kapal dan anti pesawat, serta roket dan torpedo anti kapal selam. Perusak ini dilengkapi dengan fasilitas pendaratan untuk dua helikopter dan sistem propulsi kombinasi turbin gas yang memberikan kecepatan maksimum 30 knot.
Kelas Atago (Jepang)
Bobot benaman penuh lebih dari 10.000 ton dan kapasitas kru 300 personel membuat kapal perusak kelas Atago yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF) ini menjadi salah satu kapal perusak terbesar di dunia. Kapal perusak kelas Atago merupakan versi upgrade dari kapal perusak kelas Kongo dan memiliki ukuran panjang 165 meter.
Kapal pertama di kelasnya, Atago (DDG-177), ditugaskan pertama kali pada Maret 2007 dan kapal perusak kedua, Ashigara (DDG-178) mulai dioperasikan sejak Maret 2008.
Sistem senjata kapal perusak kelas Atago antara lain sistem tempur Aegis, Mk-41 VLS, dua meriam 20 mm, Mark 45 Mod 4 127mm gun, rudal anti kapal, dan Type 68 triple torpedo tubes. Perusak ini dilengkapi dengan tempat pendaratan dan hanggar untuk satu helikopter. Sistem propulsi turbin gasnya memberikan kecepatan maksimum 30 knot.
Kapal perusak kelas Zumwalt diluncurkan di galangan kapal General Dynamics Bath Iron Works pada bulan Oktober 2013. (Kredit foto: General Dynamics) |
Kelas Zumwalt/DDG 1000 (Amerika Serikat)
Kelas Zumwalt adalah kapal perusak multi-misi, saat ini sedang dibangun oleh General Dynamics Bath Iron Works untuk Angkatan Laut Amerika Serikat, menjadi kapal perusak terbesar di dunia yang pernah dibangun dengan bobot benaman penuh 15.656 ton. Pembangunan Zumwalt dimulai pada Februari 2009 dan penyerahan kapal ini ke Angkatan Laut AS dijadwalkan segera pada tahun ini. Kapal pertama di kelasnya, USS Zumwalt (DDG 1000), diluncurkan pada Oktober 2013.
Masing-masing kapal perusak dari kelas Zumwalt akan berdimensi panjang 186 meter, lebar 24 meter, dan diawaki oleh 158 personel -bandingkan jumlah awaknya dengan kapal perusak lain, sangat efisien-. Kapal kombatan permukaan canggih ini dilengkapi dengan fitur siluman dan dapat melakukan operasi di pesisir (litoral) serta melakukan misi perang anti udara, anti kapal selam dan anti permukaan. Perusak ini berlayar dengan kecepatan 30 knot.
Zumwalt dipersenjatai dengan sistem peluncur vertikal 80-cell, dua senjata 155 mm, dan dua Close-In Gun Systems (CIGS) 30 mm. Teknologi kritis seperti all-electric integrated power systemdan damage control system juga dilengkapkan pada Zumwalt. Fasilitas penerbangan pada Zumwalt adalah hanggar dan dek penerbangan yang luas.
*Close-in weapon system (CIWS)Sistem senjata untuk pertahanan yang mendeteksi dan menghancurkan rudal jarak pendek, kapal permukaan dan pesawat musuh yang masuk menembus pertahanan luar.
sumber: http://www.artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar