Protes di Kiev
Selama beberapa bulan terakhir, kita telah menyaksikan segala bentuk kekacauan politik melanda Ukraina, termasuk protes berbau kekerasan yang menyebabkan banyak orang terluka atau tewas (menurut laporan terbaru, sudah 100 nyawa melayang). Ukraina, negara mantan anggota mendiang Uni Soviet yang berbatasan dengan Rusia, kini menjadi target utama agresi Zionis. Demikian tulis Lee Rogers dalam Daily Slave.
Ukraina, lanjut Rogers, dijadikan target utama karena ikatan sejarahnya dengan Rusia di bawah Vladimir Putin telah berhasil memblokade sejumlah agenda Zionis, termasuk potensi serangan militer AS ke Suriah tahun lalu. "Dengan mendestabilisasi Ukraina, mereka berharap dapat membangun pemerintahan boneka yang akan membawa negara itu menjauh dari pengaruh Rusia," imbuhnya.
Protes yang sedang berlangsung melawan pemerintah Ukraina saat ini sebagian besar dibiayai dan dikontrol AS dan Israel. "Ini bukan bagian dari pemberontakan rakyat yang sebenarnya, sebagaimana yang diupayakan para propagandis media korporasi yang berusaha membuat Anda percaya (bahwa itu murni protes masyarakat)," tulisnya.
Pemerintah AS, ujar Rogers, belakangan telah menggelontorkan fulus 5 miliar dolar AS dalam operasi yang sedang berlangsung untuk menggulingkan pemerintah Ukraina. Fakta umumnya lebih dikenali di kalangan yang telah terbius mesin propaganda AS sebagai biaya untuk "menyebarkan kebebasan dan demokrasi".
Victoria Nuland, sosok Yahudi Zionis gila perang yang fanatik dan kini menjabat asisten Menteri Luar Negeri AS, menegaskan semua ini dalam pidatonya pada 13 Desember 2013 yang dapat disaksikan semua orang. "Barangkali ia telah menggunakan terminologi yang lebih ramah dan benar secara politis untuk menggambarkan agenda itu; namun mengingat apa yang terjadi sekarang, menjadi mudah untuk membaca yang tersirat," ujar Rogers.
Nuland baru-baru ini tersadap sedang mendiskusikan tentang bagaimana mereka akan menempatkan orang-orang tertentu untuk berkuasa setelah para pengunjuk rasa bayaran mereka berhasil menggulingkan pemerintah. Menurut Rogers, Nuland bahkan memiliki beberapa pilihan kata untuk Uni Eropa yang dianggapnya tidak membantu agenda mereka. "Faktanya, ia menggunakan ungkapan spesifik 'peduli setan Uni Eropa' dalam mengekspresikan pelecahan terang-terangannya," katanya.
Yang benar-benar menjengkelkan adalah bahwa pemerintah AS telah memutuskan untuk mengalokasikan miliaran dolar AS guna ikut campur dalam urusan internal negara asing, di mana warga AS menghadapi beragam masalah dalam negeri. Tentunya miliaran dolar AS itu, tegas Rogers, akan jauh lebih baik dihabiskan di dalam negeri untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan semacamnya. Atau lebih baik lagi, bagaimana mengembalikan uang itu kepada rakyat AS? "Bahkan sejumlah alternatif akan lebih baik dibandingkan dengan proyek sesat ini yang mempromosikan mimpi basah Nuland tentang dominasi Zionis di dunia," imbuhnya.
Muncul pertanyaan lain: Mengapa AS memiliki begitu banyak sosok Yahudi keji seperti Nuland duduk di tampuk kekuasaan dan berpengaruh di Washington DC? "Tanpa peduli partai politik mana yang berkuasa, tampaknya Washington DC terus dipenuhi makhluk-makhluk kotor semacam ini," lanjut Rogers.
Contohnya saja seluruh neo-Yahudi konservatif yang ada dalam rezim George W. Bush. Perlu dilakukan diskusi mahaserius di AS tentang bagaimana mengenyahkan jenis orang-orang itu dari seluruh kantor pemerintahan dan politik.
Bagaimana bisa orang-orang ini dipercaya sementara kita tak tahu apakah mereka melayani kepentingan AS atau "Israel"? "Sangat disayangkan bahwa diskusi semacam itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat karena warga AS telah dicuci otaknya oleh media massa dan Hollywood untuk memandang orang-orang Yahudi sebagai korban abadi yang kebal kritik," tandas Rogers.
Lebih gila lagi, sejumlah laporan menunjukan bahwa para individu yang terkait dengan Angkatan Darat Israel dan badan intelijen Mossad juga terlibat dalam mengatur beberapa protes yang berlangsung di Ukraina. Bahkan International Business Times memuat laporan terperinci tentang bagaimana sejumlah besar pemuda Yahudi terlibat dalam aksi protes melawan pemerintah.
"Sudah sangat jelas bahwa pasukan Zionis AS dan Israel menjadi pemicu utama kerusuhan sipil di Ukraina," tulis Rogers. Meskipun beberapa individu yang ikut berpartisipasi dalam protes memiliki keluhan yang legal tentang bagaimana Ukraina harus dijalankan, lanjutnya, mereka tetap perlu memahami bahwa banyak dari kejadian sekarang sedang diatur oleh sejumlah kekuatan asing yang berusaha mengendalikan masa depan Ukraina.
Sekalipun aksi protes itu berhasil menggulingkan pemerintah sekarang, niscaya sebagian besar warga Ukraina akan sangat kecewa terhadap hasilnya. Pemerintahan yang kelak dibentuk Nuland dan para kroninya bukanlah pilihan rakyat Ukraina. "Melainkan, pemerintahan versi Nuland cs yang akan melayani kepentingan Zionisme internasional," pungkas Rogers.
0 komentar:
Posting Komentar