Pemerintah Korea Selatan, Kamis (6/3/2014), mengkritik tembakan artileri Korea Utara yang dilepaskan beberapa menit sebelum sebuah pesawat komersial China yang dikabarkan membawa 202 penumpang melintas di kawasan itu.
Tidak dijelaskan bahaya apa yang disebabkan tembakan artileri tersebut terhadap pesawat milik maskapai China Southern Airlines yang menempuh perjalanan dari Tokyo menuju Shenyang, China.
Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut tindakan itu merupakan ancaman serius karena Pyongyang tidak melaporkan rencana tembakan artileri di kawasan itu kepara otorita penerbangan sipil dunia.
"Pesawat itu terbang di ketinggin 10.000 meter sebentara proyektil yang dilepaskan Korea Utara bisa mencapai ketinggian maksimal 20.000 meter," kata juru bicara Kemenhan Korea Selatan, Kim Min-seok, Kamis (6/3/2014).
Kim menambahkan pesawat China itu melintas sekitar lima menit setelah proyektil Korea Utara jatuh ke laut.
Sementara itu, seorang juru bicara Angkatan Darat Korea Utara yang tak disebutkan identitasnya mengatakan penembakan roket yang dilakukan pada 21 Februari hingga Selasa (4/3/2014) itu merupakan bagian dari sebuah latihan rutin.
Dia menambahkan tidak ada pihak yang terancam bahaya oleh latihan militer Korea Utara ini karena negeri tersebut sudah melakukan langkah-langkah terukur terkait latihan penembakan roket itu.
Sejauh ini tidak diketahui pasti jenis proyektil yang ditembakkan Korea Utara. Namun, para pejabat Korea Selatan yakin serangkaian tembakan itu adalah uji coba sebuah peluncur roket 300 milimeter.
Tidak dijelaskan bahaya apa yang disebabkan tembakan artileri tersebut terhadap pesawat milik maskapai China Southern Airlines yang menempuh perjalanan dari Tokyo menuju Shenyang, China.
Namun, Kementerian Pertahanan Korea Selatan menyebut tindakan itu merupakan ancaman serius karena Pyongyang tidak melaporkan rencana tembakan artileri di kawasan itu kepara otorita penerbangan sipil dunia.
"Pesawat itu terbang di ketinggin 10.000 meter sebentara proyektil yang dilepaskan Korea Utara bisa mencapai ketinggian maksimal 20.000 meter," kata juru bicara Kemenhan Korea Selatan, Kim Min-seok, Kamis (6/3/2014).
Kim menambahkan pesawat China itu melintas sekitar lima menit setelah proyektil Korea Utara jatuh ke laut.
Sementara itu, seorang juru bicara Angkatan Darat Korea Utara yang tak disebutkan identitasnya mengatakan penembakan roket yang dilakukan pada 21 Februari hingga Selasa (4/3/2014) itu merupakan bagian dari sebuah latihan rutin.
Dia menambahkan tidak ada pihak yang terancam bahaya oleh latihan militer Korea Utara ini karena negeri tersebut sudah melakukan langkah-langkah terukur terkait latihan penembakan roket itu.
Sejauh ini tidak diketahui pasti jenis proyektil yang ditembakkan Korea Utara. Namun, para pejabat Korea Selatan yakin serangkaian tembakan itu adalah uji coba sebuah peluncur roket 300 milimeter.
0 komentar:
Posting Komentar