MESKI penolakan terus mengalir dari mahasiswa Universitas Negeri Jakarta (UNJ), pihak Jurusan Ilmu Agama Islam (JIAI) akan tetap menghadirkan Jalaluddin Rakhmat. Siang ini, rencananya Jalaluddin Rakhmat akan memberikan kuliah umum bagi calon wisudawan di JIAI yang berada di bawah naungan Fakultas Ilmu Sosial (FIS)
Lembaga Dakwah Kampus Sahabat Muslim UNJ mengaku akan melakukan aksi usai Shalat Jum’at di JIAI. Aksi ini adalah puncak dari sikap menolak kehadiran tokoh yang mencaci maki istri Rasulullah Aisyah radhiyallahu ‘anha itu.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Agama Islam, Noor Rachmat mengatakan tidak ada yang bisa melarangnya untuk mengundang Jalaluddin Rakhmat berceramah di depan para mahasiswa.
“Siapapun gak bisa melarang kami. Dan saya yang membuat kebijakan itu,” ujar Noor Rachmat yang mengaku menulis tesis tentang Syiah, Kamis (6/3) di FIS.
Sebagai wawasan pluralis dalam jurusannya, Noor Rachmat menjelaskan pihaknya telah mengundang banyak golongan untuk ceramah di depan mahasiswa.
“Kami mendatangi beliau (Jalaluddin Rakhmat), karena memang semua agama kami pelajari. Bukan hanya Jalaluddin, bahkan pendetapun sering kita undang,” ujarnya.
Ucapan Noor Rachmat inipun dinilai naif oleh Mahasiswa. Ryan, aktivis kampus di UNJ menilai kampus adalah sarana pendidikan untuk meningkatkan akal sehat.
Apalagi Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
“Jika memang jurusan ingin menghadirkan tokoh Syiah, hadirkan pula Majelis Ulama Indonesia yang sudah mengeluarkan buku panduan penyimpangan Syiah. Agar mahasiswa tidak terdoktrin ajaran sesat. Ini jurusan ilmu agama, bukan jurusan ilmu pluralisme agama,” jelasnya kepada Islampos, Jum’at (7/3).
Lembaga Dakwah Kampus Sahabat Muslim UNJ mengaku akan melakukan aksi usai Shalat Jum’at di JIAI. Aksi ini adalah puncak dari sikap menolak kehadiran tokoh yang mencaci maki istri Rasulullah Aisyah radhiyallahu ‘anha itu.
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Agama Islam, Noor Rachmat mengatakan tidak ada yang bisa melarangnya untuk mengundang Jalaluddin Rakhmat berceramah di depan para mahasiswa.
“Siapapun gak bisa melarang kami. Dan saya yang membuat kebijakan itu,” ujar Noor Rachmat yang mengaku menulis tesis tentang Syiah, Kamis (6/3) di FIS.
Sebagai wawasan pluralis dalam jurusannya, Noor Rachmat menjelaskan pihaknya telah mengundang banyak golongan untuk ceramah di depan mahasiswa.
“Kami mendatangi beliau (Jalaluddin Rakhmat), karena memang semua agama kami pelajari. Bukan hanya Jalaluddin, bahkan pendetapun sering kita undang,” ujarnya.
Ucapan Noor Rachmat inipun dinilai naif oleh Mahasiswa. Ryan, aktivis kampus di UNJ menilai kampus adalah sarana pendidikan untuk meningkatkan akal sehat.
Apalagi Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
“Jika memang jurusan ingin menghadirkan tokoh Syiah, hadirkan pula Majelis Ulama Indonesia yang sudah mengeluarkan buku panduan penyimpangan Syiah. Agar mahasiswa tidak terdoktrin ajaran sesat. Ini jurusan ilmu agama, bukan jurusan ilmu pluralisme agama,” jelasnya kepada Islampos, Jum’at (7/3).
[pz/Islampos]
0 komentar:
Posting Komentar