Tentara Pembebasan Rakyat telah berkembang dengan cepat menjadi salah
satu militer yang paling kuat di dunia dan memiliki hingga 10.000 hulu
ledak nuklir di gudangnya.
Global Times, surat kabar milik pemerintah mengungkapkan berbagai
perkembangan di sejumlah bagian dari militer China. Global Times
mencatat teknologi militer China telah berkembang cepat sejak pergantian
abad, menjadi negara dengan anggaran pertahanan tertinggi kedua di
dunia di belakang Amerika Serikat sementara tetap mempertahankan tentara
terbesar di dunia dalam jumlah personel.
Pada 2013, China merilis jumlah personel PLA untuk pertama kalinya,
mengklaim bahwa negara itu memiliki total 1.483.000 tentara, termasuk
850.000 di Angkatan Darat, 235.000 di Angkatan Laut, dan 398.000 di
Angkatan Udara PLA. Sementara Departemen Pertahanan AS memperkirakan
pada tahun yang sama bahwa PLA Angkatan Darat sendiri memiliki 1,25 juta
orang. Dan berikut perkembangan milter China di berbagai matra yang
dilaporkan Global Times.
1. PLA Angkatan Darat
Para ahli memperkirakan bahwa Angkatan Darat memiliki 18 korps
seukuran Grup dengan 7.000 tank modern, 8.000 artileri. Jika senjata
tua tetapi masih operasional dimasukkan dalam hitungan Angkatan Darat
diperkirakan memiliki total 9,000-12,000 tank, hampir 12.000 kendaraan
infanteri dan kendaraan lapis baja, lebih dari 2.000 jenis artileri
self-propelled, hampir 3.000 roket, lebih dari 7.000 sistem anti-tank
rudal, 15.000 senjata anti-pesawat dan sistem rudal, dan sekitar 6.000
artileri dan 10.000 mortir.
Sementara beberapa peralatan telah menjalani program modernisasi
sejak awal abad ini. Sekarang mereka memiliki hampir 1.000 tank tempur
utama Jenis-99, yang dapat melawan tank dari negara-negara maju, dan
persenjataan yang dilengkapi berbagai self-propelled artillery and
rockets, termasuk yang paling kuat di dunia roket WS-2D, yang memiliki
jangkauan hingga 400 kilometer.
2. Angkatan Udara
Angkatan Udara China saat ini memiliki jumlah pesawat tempur terbesar
ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Rusia. Amerika
memperkirakan negara ini memiliki sekitar 2.100 jet tempur modern dan
1.500 pesawat tempur tua, 500 pesawat angkut dan lebih dari 100 pesawat
pengintai. China di antaranya memiliki lebih dari 100 jet tempur
multirole J-10 dalam pelayanan, serta 280 pembom strategis Tu-16 dan jet
tempur MiG-19. Selain itu juga memiliki 120 jet tempur-pembom JH-7
buatan dalam negeri.
Selama 25 tahun terakhir, China telah membeli 176 pesawat tempur yang
terdiri Su-27 dan Su-30 buatan Rusia dan mengembangkan pesawat tempur
generasi kelima sendiri seperti J-20 dan J-31, yang telah menyelesaikan
tes penerbangan. Pada 2013, China berhasil melakukan penerbangan perdana
pesawat angkut militer besar Y-20. Pesawat ini diharapkan akan
menggunakan mesin buatan China pada 2017 menggantikan mesin buatan
Rusia.
Dalam hal helikopter serang, China telah mengembangkan Z-10, yang
dirancang terutama untuk misi perang anti-tank tetapi juga memiliki
kemampuan skunder untuk perang udara ke udara. China juga telah
membangun lini produksi yang lengkap untuk kendaraan udara tak berawak
(UAV), dengan meluncurkan drone profil tinggi Guizhou Soar Dragon pada
tahun 2013. Drone ini mampu membawa beban tempur 650 kilogram dan
perjalanan lebih dari 7.000 km.
3.Senjata Nuklir
China menguji bom atom pertama di tahun 1964, menjadi negara kelima
di dunia yang memiliki senjata nuklir. Sejak mengirimkan satelit
pertamanya ke luar angkasa pada tahun 1970, teknologi kedirgantaraan
China telah meningkat ke tahap di mana telah mengirimkan astronot ke
luar angkasa secara berkala untuk lebih dari satu dekade, dan bahkan
memiliki stasiun ruang angkasa sendiri, the-Tiangong 1, yang diluncurkan
pada bulan September 2011.
Korps Artileri Kedua China memiliki sekitar 120.000 tentara dan
1,500-2,000 rudal balistik yang mampu membawa hulu ledak nuklir,
termasuk hampir 100 rudal balistik antarbenua (ICBM) seperti DF-5A
dengan jangkauan 13.000 km.
Perkiraan konservatif China ada di urutan ketiga di belakang Rusia
dan Amerika Serikat sebagai negara dengan senjata nuklir paling kuat di
dunia, dengan setidaknya 130 rudal balistik yang mampu membawa hulu
ledak nuklir, sekitar 40 kapal selam rudal balistik berkemampuan nuklir,
beberapa lusin bom nuklir dirancang untuk pembom strategis, dan 150-350
rudal jelajah nuklir. Angka-angka belum diverifikasi mengingat sifat
rahasia mereka, dan perkiraan paling berani menunjukkan bahwa China bisa
memiliki sebanyak hampir 10.000 hulu ledak nuklir.
4.Angkatan Laut
Sebelum pergantian abad ke-21, Angkatan Laut China dianggap sebagai
“armada nyamuk” dibandingkan dengan kekuatan dunia. Sekarang, China
telah menjadi pembuat kapal terbesar di dunia dengan lebih dari 3.000
galangan kapal di seluruh negeri.
Pada saat yang sama, China telah aktif membeli teknologi angkatan
laut asing, termasuk empat kapal perusak dan 10 kapal selam dari Rusia
pada pergantian abad, serta berbagai jenis sistem pertahanan laut dan
rudal udara.
China sekarang juga memiliki kapal induk, Liaoning, ditugaskan pada
tahun 2012 setelah dibangun kembali dari pembawa kapal induk era Soviet
Varyag yang dibeli dari Ukraina. China juga tengah mengembangkan kapal
induk sendiri, dengan dua kapal induk dilaporkan tengah dibangun.
Menurut data AS, pada 2014 Angkatan Laut China memiliki satu kapal
induk, 24 kapal perusak, 49 frigat dipandu-rudal, sembilan korvet, 57
kapal pendarat, lebih dari seratus kapal rudal modern dan beberapa ratus
kapal patroli penjaga pantai, serta 61 kapal selam diesel dan 5-8 kapal
selam nuklir.
5. Pengeluaran militer
Selama 20 tahun terakhir, anggaran pertahanan China telah tumbuh 19
kali lipat, dari dari US$ 6 miliar pada 1994 menjadi US$ 20 miliar pada
tahun 2002, kemudian tumbuh menjadi US$ 100 miliar pada 2012 dan US$ 130
miliar pada 2014. Para ahli memperkirakan bahwa sekitar 40% belanja
pertahanan China digunakan untuk mengembangkan persenjataan teknologi
tinggi untuk Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Pada bulan Maret, Beijing mengumumkan bahwa anggaran pertahanan China
pada 2015 akan naik sebesar 10% menjadi hampir US$ 150 milyar meskipun
AS analis percaya angka sebenarnya bisa menjadi dua kali lebih banyak.
Ahli Eropa menghitung belanja militer China 2014 menjadi US$ 216 miliar,
yang akan melebihi gabungan dari Rusia, Jepang, India dan Korea
Selatan. Sejak 2008, belanja militer China telah menjadi kedua di dunia
di belakang Amerika Serikat.
Militer China tetap bergantung pada industri senjata besar China,
yang merangkum sekitar 30.000 perusahaan dan tiga juta pekerja. China
sekarang juga telah menjadi eksportir senjata terbesar kelima di dunia,
setelah Amerika Serikat, Rusia, Prancis dan Jerman. Tetapi di sisi lain
China juga masih menjadi importir terbesar kedua di belakang India,
meskipun diyakini bahwa angka ini akan terus turun seiring perkembangan
industri militer China.