Pesawat
terbaik Rusia saat ini harus diakui adalah Su-35. Tetapi sebenarnya
mereka masih menyimpan sebuah prototip pesawat yang jauh lebih
mengerikan yang dikembangkan dari Su-35 atau merupakan generasi terakhir
dari Su-27. Pesawat itu adalah Su-37.
Sukhoi hanya mengembangkan dua prototipe dari Su-37, untuk menguji
nozel dorong-vectoring untuk meningkatkan tempur manuver udara. Pesawat
ini diberi kode 711 blue, dan memiliki nomor 344 di badan pesawat.
Su-37 dikembangkan sebagai pesawat tempur multirole untuk semua cuaca
yang tetap didasasarkan pada Su-27. Fitur baru dari super bermanuver
Su-37 adalah dua dimensi mesin thrust vector control, yang memungkinkan
pesawat untuk pulih dari berputar manuver di hampir setiap ketinggian,
jet tempur ini juga dilengkapi dengan kontrol full digital fly-by-wire.
Penerbangan pertama prototipe Su-37 pada tanggal 2 April 1996. Hanya
lima bulan setelah itu pesawat langsung melakukan demonstrasi
penerbangan di ajang bergengsi Farnborough Air Show ’96. Kehadirannya
langsng mengejutkan dengan kemampuan maneuver yang luar biasa.
Mesin ini dikembangkan oleh tim perusahaan Lulka-Saturnus, yang
dipimpin oleh Jenderal Designer Victor Chepkin, dan merupakan turunan
dari AL-31F turbofan yang diinstal pada Su-27.
Nozel berputar pada sumbu simetris. Tergantung pada manuver yang
akan dilakukan, nozel dapat dibelokkan baik serentak dan berbeda-beda.
Masalah terbesar dengan pelaksanaan konsep nozzle TVC, yang masih belum
diselesaikan oleh Amerika, adalah untuk memberikan sendi nozzle reversal
dengan segel cukup kuat untuk mencegah outblast gas dengan suhu hampir
2.000 oC dan tekanan 5 sampai 7 kgf / cm2.
Pesawat menunjukkan manuver baru, seperti kemampuan memutar moncong
360 ° dengan cepat. Sebuah kemampuan yang benar-benar berbeda. Anggaran
proyek ini sempat dihentikan sebelum dikembalikan pada tahun 1999.
Su-37 dirancang dapat membawa sampai 14 rudal udara ke udara dan
hingga 8000kg. Dua belas cantelan eksternal dapat membawa rudal udara ke
udara, dan udara ke permukaan, bom, roket dan Pod penanggulangan
elektronik. Pesawat ini dilengkapi dengan satu GSH-301 30mm gun dengan
kecepatan maksimum api 1.500 putaran per menit.
Su-37 ini didukung oleh dua mesin turbofan AL-31FU TVC (thrust vector
control) yang dikembangkan oleh Biro Desain Mesin Lyulka (NPO Saturn)
dan merupakan turunan dari AL-31F twin-poros mesin turbofan pada Su-27.
Nozel TVC dapat dibelokkan baik serentak maupun sendiri-sendiri,
tergantung pada manuver. Su-37 bisa terbang pada kecepatan maksimum
2,440km / jam. Rentang dan layanan langit-langit pesawat masing-masing
3,700km dan 18.000 dan berat pesawat sekitar 18,500k.
Namun pada tahun 2002 salah satu dari dua Su-37 jatuh, secara efektif
mengakhiri program. Setelah itu lahirnya program Su-35BM Flanker-E dan
Su-30MKI Flanker-H. Tetapi bisa jadi pesawat ini akan muncul kembali
mengingat kemampuannya ada di atas Su-35
Sumber : Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar