Selasa, 19 Mei 2015

Kapal AS di Laut China Selatan Bisa Memicu Perang

us navy

Tampaknya Amerika Serikat telah menemukan taman bermain lain untuk permainan perang. The National Interest yang dikutip Sputnik Senin 18 Mei 2015 melaporkan bahwa Washington berencana untuk mengirim kapal dan pesawat militer ke daerah patroli di Laut China Selatan mengaduk situasi yang sudah tegang di wilayah tersebut, di mana beberapa negara telah bersaing klaim teritorial.
Asia-Pasifik mungkin di ambang konflik militer, Amerika Serikat sedang mencoba untuk mempengaruhi beberapa negara, termasuk Jepang dan Filipina, untuk mengeroyok China atas sengketa teritorial di Laut China Selatan.
Beberapa negara Asia membuat klaim teritorial atas wilayah laut, membuat titik berpotensi paling berbahaya di kawasan Asia konflik. China, pemain terbesar dan paling berpengaruh di wilayah tersebut, bertujuan mengkonversi sekitar 80 persen dari Laut China Selatan ke perairan teritorialnya. Namun, negara-negara lain di Asia-Pasifik tidak hanya menantang klaim China, tetapi juga ingin menegaskan ambisi teritorial mereka sendiri.
Dan sekarang Amerika Serikat sedang mempertimbangkan rencana untuk memulai patroli militer menggunakan kapal dan pesawat di Laut China Selatan. Keterlibatan AS dalam sengketa wilayah ini kompleks dan multi-sided memiliki potensi nyata untuk membuat situasi yang sudah tegang dan berbahaya di daerah bahkan lebih buruk, US majalah urusan internasional melaporkan Kepentingan Nasional.
Meskipun Amerika Serikat berulang kali mengatakan bahwa ia mempertahankan sikap netral mengenai sengketa teritorial di Asia Pasifik, tindakan Washington menunjukkan sebaliknya. Gedung Putih mengatakan tidak menerima klaim teritorial China, berdasarkan bukti-bukti yang diberikan oleh Beijing. Sekarang Amerika Serikat telah mulai kembali rival China, mendorong mereka untuk mengambil sikap keras bahwa mereka biasanya tidak akan diambil tanpa dukungan langsung dari Amerika Serikat.
China telah menyatakan keprihatinannya tentang tindakan AS ‘. Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengatakan Amerika Serikat harus menghindari “pendekatan berisiko dan provokatif untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” seperti yang dikutip oleh AP.
Dia juga menjelaskan bahwa China akan mempertahankan kedaulatan teritorial, sebagai kapal asing dan pesawat tidak bisa bebas masuk ke wilayah udara teritorial China dan perairan, AP melaporkan.
u china selatan

Sumber: Sputnik : Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *