TOKYO-(IDB) : Jepang, pada Senin (10/12/2012)
dalam kondisi siaga penuh setelah jendela rencana peluncuran roket jarak
jauh Korea Utara dibuka. Jepang tetap siaga meski Pyongyang telah
mengatakan kemungkinan peluncuran roket yang banyak dikritik dunia itu
akan ditunda.
Jepang saat ini sudah menyiagakan sistem pertahanan pencegat misil. Rudal pencegat misil ini akan digunakan untuk menghancurkan roket Korea Utara jika terlihat akan jatuh di dalam wilayah teritorial Jepang.
"Kami berbicara soal semua kemungkinan langkah kewaspadaan," kata Perdana Menteri Yoshihiko Noda kepada wartawan di depan kantornya, Senin.
Sementara itu, Menteri pertahanan Jepang, Satoshi Morimoto mengatakan Tokyo akan mengawasi ketat semua perkembangan peluncuran roket meski Korea Utara mengatakan akan menunda rencananya itu,
"Kami belum melihat banyak perubahan untuk mengubah kewaspadaan kami. Kami tetap dalam posisi saat ini kecuali Korea Utara megeluarkan pernyataan resmi soal penundaan peluncuran," kata Morimoto.
Sejumlah pengamat mengatakan masalah teknik atau salju kemungkinan akan menunda peluncuran roket Korea Utara. Sehingga, penundaan peluncuran -jika terjadi- bukan karena tekanan dunia internasional.
Sebelumnya, kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip pejabat Korea Selatan, melaporkan Korea Utara telah menghentikan semua persiapan di lokasi peluncuran roket.
Kabar ini menyambung pernyataan Korea Utara sebelumnya yang mengatakan peluncuran roket kemungkinan ditunda dari jadwal sebelumya yaitu antara 10-22 Desember tanpa memberikan alasan rinci.
Jepang saat ini sudah menyiagakan sistem pertahanan pencegat misil. Rudal pencegat misil ini akan digunakan untuk menghancurkan roket Korea Utara jika terlihat akan jatuh di dalam wilayah teritorial Jepang.
"Kami berbicara soal semua kemungkinan langkah kewaspadaan," kata Perdana Menteri Yoshihiko Noda kepada wartawan di depan kantornya, Senin.
Sementara itu, Menteri pertahanan Jepang, Satoshi Morimoto mengatakan Tokyo akan mengawasi ketat semua perkembangan peluncuran roket meski Korea Utara mengatakan akan menunda rencananya itu,
"Kami belum melihat banyak perubahan untuk mengubah kewaspadaan kami. Kami tetap dalam posisi saat ini kecuali Korea Utara megeluarkan pernyataan resmi soal penundaan peluncuran," kata Morimoto.
Sejumlah pengamat mengatakan masalah teknik atau salju kemungkinan akan menunda peluncuran roket Korea Utara. Sehingga, penundaan peluncuran -jika terjadi- bukan karena tekanan dunia internasional.
Sebelumnya, kantor berita Korea Selatan Yonhap, mengutip pejabat Korea Selatan, melaporkan Korea Utara telah menghentikan semua persiapan di lokasi peluncuran roket.
Kabar ini menyambung pernyataan Korea Utara sebelumnya yang mengatakan peluncuran roket kemungkinan ditunda dari jadwal sebelumya yaitu antara 10-22 Desember tanpa memberikan alasan rinci.
0 komentar:
Posting Komentar