TNI-Polri gelar Operasi Maleo II |
Tim gabungan Kepolisian dan TNI menggelar Operasi Maleo II untuk
mengejar sisa-sisa kelompok bersenjata yang melakukan aksi teror di
Poso, Sulawesi Tengah. Dalam operasi tersebut, sekira 1.000 personel
akan disebar ke kawasan Gunung Biru Tamanjeka dan Gunung Koroncopu.
Operasi Maleo II ini digelar di Halaman Mapolres Poso, Senin (25/2/2013) pagi. Gelar pasukan dipimpin oleh Wakil Kepala Polda Suteng Kombes Rudolf Albert Koja.
Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan, dalam Operasi Maleo II ini melibatkan 1.000 personel gabungan TNI dari Batalyon 714 Sintuwu Marosso, Kodim 1307 Poso, serta Polres Poso.
"Operasi ini fokus untuk mencari dan menangkap anggota kelompok bersenjata masuk dalam DPO," terangnya di Mapolres Poso, Senin (25/2/2013)
Ribuan personel gabungan tersebut, akan melakukan penyekatan di sejumlah titik disekitar kawasan Gunung Biru Tamanjeka dan Gunung Koroncopu, Kecamatan Poso Pesisir dan Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Lokasi tersebut diduga kuat menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata sejak diburu awal Januari 2013 atas serangkaian kasus kekerasan dan terorisme yang di Poso sejak 2012 silam.
Susnadi mengatakan, polisi masih tetap membuka kesempatan kepada 21 DPO untuk menyerahkan diri.
"Kami masih pertimbangkan mereka untuk menyerahkan diri daripada harus ditindak tegas aparat," katanya.
(ysw)
Operasi Maleo II ini digelar di Halaman Mapolres Poso, Senin (25/2/2013) pagi. Gelar pasukan dipimpin oleh Wakil Kepala Polda Suteng Kombes Rudolf Albert Koja.
Kapolres Poso AKBP Susnadi mengatakan, dalam Operasi Maleo II ini melibatkan 1.000 personel gabungan TNI dari Batalyon 714 Sintuwu Marosso, Kodim 1307 Poso, serta Polres Poso.
"Operasi ini fokus untuk mencari dan menangkap anggota kelompok bersenjata masuk dalam DPO," terangnya di Mapolres Poso, Senin (25/2/2013)
Ribuan personel gabungan tersebut, akan melakukan penyekatan di sejumlah titik disekitar kawasan Gunung Biru Tamanjeka dan Gunung Koroncopu, Kecamatan Poso Pesisir dan Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Lokasi tersebut diduga kuat menjadi tempat persembunyian kelompok bersenjata sejak diburu awal Januari 2013 atas serangkaian kasus kekerasan dan terorisme yang di Poso sejak 2012 silam.
Susnadi mengatakan, polisi masih tetap membuka kesempatan kepada 21 DPO untuk menyerahkan diri.
"Kami masih pertimbangkan mereka untuk menyerahkan diri daripada harus ditindak tegas aparat," katanya.
(ysw)
0 komentar:
Posting Komentar