skip to main |
skip to sidebar
AS Ingin Kirim Senjata ke Teroris, Rusia Bingung
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin
memperingatkan Barat akan bahaya dari distribusi senjata ke oposisi
Suriah. Putin juga bertanya-tanya, mengapa Amerika Serikat (AS) nekat
melakukan hal itu meski menganggap salah satu fraksi oposisi Suriah
sebagai kelompok teroris.
"Bila AS mengakui salah satu kelompok
oposisi Suriah, Al Nusra, sebagai teroris, bagaimana mungkin mereka
mengirimkan senjata ke kelompok itu? Apa peranan yang mereka mainkan
(dalam konflik Suriah)?" ujar Putin, saat menjamu Kanselir Jerman Angela
Merkel, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (22/6/2013).
Putin
juga membela diri atas keputusan negaranya yang menjual senjata ke Pemerintah Suriah. Hal itu tidak melanggar hukum internasional. Putin
mengatakan, kepergian Presiden Bashar al Assad dari tampuk kekuasaan
Suriah akan menyebabkan kevakuman kekuasaan.
"Bila Assad mundur
akan terjadi kevakuman politik, siapa yang akan mengisi kevakuman itu?
Organisasi teroris itukah. Tidak ada yang mau menyaksikan hal ini, dan
bagaimana cara yang tepat untuk menghindari masalah ini?" lanjut Putin.
"Alasan
Assad menggunakan senjatanya untuk menyerang warga sendiri bisa
diterima hanya karena mereka yang memerangi Assad sudah melewati batas.
Mereka tidak lagi seperti warga Suriah, mereka sudah menjadi militan
yang dilatih dan dipersenjatai dengan sempurna," imbuhnya.
Kritik
Putin muncul tepat setelah surat kabar Los Angeles Times mengklaim
bahwa AS sengaja menggelar pelatihan khusus bagi fraksi oposisi di akhir
2012. Latihan itu dipandu langsung oleh Dinas Intelijen AS (CIA).
(AUL)
okezone
0 komentar:
Posting Komentar