BOGOR -
Di zaman modern dan era reformasi sekarang ini ternyata bagi umat Islam
yang katanya mayoritas di Indonesia masih saja terzalimi.
Bayangkan,
bak di negeri kafir, masjid sebagai tempat melaksanakan shalat wajib
bagi umat Islam yang seharusnya dimuliakan justru malah dipersempit
syiarnya dengan melarang adzan menggunakan pengeras suara.
Menurut
laporan salah seorang tim Forum Ulama Umat Islam (FUUI), Tardjono Abu
Muas Masjid Al Hikmah yang berlokasi di Kampung Pasir Nangka RT.1/RW.2
Desa Cipinang Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor berdiri di wilayah yang
dikenal dengan daerah ASPEK (Anti Speaker) untuk masjid.
Kejadian
tersebut didapati Abu Muas yang kebetulan datang ke lokasi dalam rangka
mediasi atas kasus munculnya penolakan sebagian kecil masyarakat atas
berdirinya Yayasan Pondok Pesantren Darul Marhamah di lokasi tersebut
pada Selasa (25/6/2013).
“ASPEK
(Anti Speaker) hanya berlaku untuk masjid, sedangkan speaker untuk
selain masjid boleh-boleh saja,” ungkap Abu Muas dalam rilisnya kepada
voa-islam.com, Rabu (26/6/2013).
...segerombolan orang dari kampung lain yang ramai-ramai menurunkan speaker masjid dan merusaknya sambil mengancam...
Ia
melanjutkan, pelarangan pengeras suara masjid Al-Hikmah terjadi sejak
tahun 2004 lalu. Bahkan sekelompok massa beramai-ramai menurunkan alat
pengeras suara sambil mengancam.
“Kisahnya,
pada tahun 2004 lalu, pengurus DKM Al-Hikmah pernah memasang speaker
untuk kumandangkan Adzan, tak lama kemudian datang segerombolan orang
dari kampung lain yang ramai-ramai menurunkan speaker masjid dan
merusaknya sambil mengancam jangan coba-coba berani memasang lagi,”
jelasnya.
Dari
kejadian tersebut di atas hingga saat ini yang digunakan pengurus masjid
untuk memberitahu kepada ummat tibanya waktu shalat, hanya suara beduk
yang dipukul dengan kayu.
Untuk
mengatasi hal tersebut, dibutuhkan kerjasama kaum muslimin dari berbagai
ormas Islam agar adzan sebagai syiar dan tanda tibanya waktu shalat
wajib bisa berkumandang di masjid Al-Hikmah. Tim FUUI telah menyatakan
siap untuk memandu para tokoh maupun kaum muslimin dari ormas Islam yang
ingin datang ke lokasi tersebut. [Ahmed Widad]
(voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar