Selasa, 18 Juni 2013

Tiga Ulama Indonesia Ikuti Muktamar Ahlus Sunnah Sikapi Konflik Suriah


KAIRO  - International Islamic Coordination Council (IICC) sukses menggelar muktamar bertajuk “Sikap Ulama Umat Terhadap Konflik Suriah.”  Acara yang berlangsung di Kairo Mesir ini, berlangsung pada 4 Sya’ban 1434 H/13 Juni 2013 M.
Acara tersebut dihadiri oleh lebih dari 500 tokoh dan ulama Ahlussunnah wal Jamaah dari 50 negara  yang masing-masing berafiliasi kepada 65 organisasi dan yayasan Islam di dunia, seperti: IUMS (Persatuan Ulama Sedunia) dibawah pimpinan Dr. Yusuf Qarhdwi,  Ittihad ‘Alami Lidhuat (Ikatan Dai Internasional) yang diketuai oleh Dr. Muhammad Al-‘Arifi, Rhabitah Ulama Muslimin (Ikatan Ulama Muslimin) yang diketuai oleh Syaikh Al-Amin Al-Hajj, Rhabitah ‘Alam Islamy, Persatuan Internasional Ulama Al-Azhar, Ikatan Ulama Muslim Suriah dan lain sebagainya.
Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah ini berkumpul untuk menyatukan sikap mereka terhadap konfik Suriah (baca: revolusi)  yang sudah berlangsung kurang lebih satu setengah tahun.
Mereka memandang perlunya persatuan umat Islam Sunni dalam melawan kepentingan Syiah di negeri Syam, Suriah. Apalagi belakangan, campur tangan Hizbullah di Libanon dan Iran  yang notabene bersekte Syiah sudah sangat terang benderang dan makin mengokohkan eksistensinya membantu rezim pemerintah Suriah yang hingga kini masih dipimpin oleh Presiden Bashar Al-Assad yang beraliran syiah.
Ada tiga perwakilan Indonesia sebagai peserta dalam  muktamar ini, Dr. Zain An-najah (Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia),  Ustadz Farid Okbah, MA (inisiator MIUMI, Dai dan Pakar Syiah Indonesia), Harman Tajang (Wahdah Islamiyah).
Pada sesi pembukaan muktamar, sambutan  Grand Syaikh Al-Azhar  dibacakan oleh Dr. Hasan Syafi’i, yang mewakili Syaikh Dr. Ahmad Tayyib yang berhalangan hadir. Al-Azhar secara tegas menolak eksistensi rezim Bashar Al-Assad yang hingga kini terus-terusan membunuh rakyat Suriah yang notabene kaum muslimin Sunni.
Sejumlah tokoh dan ulama besar lain turut menyatakan dan membacakan sikap masing-masing organisasi yang dipimpinnya. [Widad/Harman Tajang]



voa-islam.com

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *