JAKARTA - Ketua DPP FPI Bidang Nahi Munkar, H. Munarman, SH menyiram sosiolog UI Tamrin Amal Tomagola, dengan air minum dalam acara Apa Kabar Pagi Indonesia TV One, Jumat 28 Juni 2013 lantaran sikap Tamrin yang arogan, selalu memotong pembicaraan dan tak sesuai etika dialog. (Link Download video)
Menyikapi hal tersebut, Ketua Umum FPI, Habib Muhammad Rizieq Syihab justru memuji sikap tegas Munarman. Thamrin Amal Tamagola pantas untuk mendapatkan siraman karena selalu mendiskreditkan umat Islam.
“Bagus!
Thamrin Tomagola memang layak mendapatkan siraman itu! Kerena, sejak
Awal Th. 2000 ia selalu menyalahkan muslim Ambon dalam Kasus Pembantaian
Umat Islam di Ambon Th.1999. Begitu juga pada kasus pembantaian Umat
Islam di Poso sepanjang kasus Th.1998 s/d 2000. Padahal semua orang tahu
bahwa ekstrim kristen yang memulai pembantaian Umat Islam di Ambon dan
Poso,” ungkap Habib Rizieq melalui pesan singkat yang beredar dan
diterima redaksi voa-islam.com, Jum’at (28/6/2013).
...Bagus! Thamrin Tomagola memang layak mendptkan siraman itu! Kerena, sejak Awal Th. 2000 ia selalu menyalahkan muslim Ambon dalam Kasus Pembantaian Umat Islam di Ambon Th.1999...
Habib
Rizieq menambahkan bahwa hampir di setiap ceramahnya, Tamrin selalu
menghina FPI dan memfitnah umat Islam sebagai pihak intoleransi.
Selain
itu, Tamrin juga dikenal rasis karena telah menghina suku Dayak sebagai
pelaku sex bebas sehingga pernah diadili dalam adat dayak.
“Dia
juga sering menyalahkan Umat Islam dalam kasus Ahmadiyah di mana saja.
Dan hampir di setiap dialog dan ceramah, dia selalu menghina FPI dan
selalu memfitnah Umat Islam sebagai pihak intoleransi. Dalam sidang MK
tentang Judicial Review UU Anti Penodaan Agama Th.2010 saya dengar
langsung dalam ruang sidang pernyataannya dalam membela Ahmadiyah bahwa
jika ingin objektif menilai agama-agama dan aneka keyakinan, maka kita
harus tanggalkan dulu baju agama (alias Atheis). Dan dia juga seorang
rasis dimana dia hina masyarakat Dayak dengan tuduhan bahwa Sex Bebas
adalah tradisi Dayak, sehingga dia diadili dalam sidang Adat Dayak,”
tandasnya.[Ahmed Widad]
voa-islam.com
0 komentar:
Posting Komentar