Meskipun rekaman ini diambil pada Agustus 2013, namun pihak BAE Systems baru kemarin merilisnya ke publik.
"Taranis", purwarupa (demonstrator teknologi) pesawat tempur siluman tak berawak yang dikembangkan Inggris, melakukan penerbangan pertamanya pada tanggal 10 Agustus 2013. Pesawat siluman ini terbang di wilayah uji coba tua British Nuclear di Woomera, Australia.
Satu-satunya hal kita ketahui adalah bahwa "superdrone" itu terbang di bawah komando pilot uji coba Bob Faster dari BAE Systems, dan pesawat melakukan lepas landas, naik ke udara dan mendarat kembali dengan sempurna.
Publikasi video penerbangan pertama Taranis ini bukan berarti itu adalah penerbangan satu-satunya, karena sejumlah uji penerbangan lain juga telah dilakukan namun masih dalam kerahasiaan.
Taranis adalah sebuah UCAV (Unmanned Combat Air Vehicle), disebut-sebut sebagai pesawat tercanggih yang pernah dibangun oleh insinyur Inggris.
Taranis merupakan sistem tak berawak semi otonom -sedikit perbedaan: UCAV UX-47B AS akan full otonom- yang sanggup terbang melintasi benua dan mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk amunisi PGM (Precision Guided Munitions) dan rudal udara-ke-udara.
Soal penggunaan UAV, Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat ini masih menggunakan armada drone Reaper yang bermarkas di Pangkalan Udara RAF Waddington.
"Taranis", purwarupa (demonstrator teknologi) pesawat tempur siluman tak berawak yang dikembangkan Inggris, melakukan penerbangan pertamanya pada tanggal 10 Agustus 2013. Pesawat siluman ini terbang di wilayah uji coba tua British Nuclear di Woomera, Australia.
Satu-satunya hal kita ketahui adalah bahwa "superdrone" itu terbang di bawah komando pilot uji coba Bob Faster dari BAE Systems, dan pesawat melakukan lepas landas, naik ke udara dan mendarat kembali dengan sempurna.
Publikasi video penerbangan pertama Taranis ini bukan berarti itu adalah penerbangan satu-satunya, karena sejumlah uji penerbangan lain juga telah dilakukan namun masih dalam kerahasiaan.
Taranis adalah sebuah UCAV (Unmanned Combat Air Vehicle), disebut-sebut sebagai pesawat tercanggih yang pernah dibangun oleh insinyur Inggris.
Taranis merupakan sistem tak berawak semi otonom -sedikit perbedaan: UCAV UX-47B AS akan full otonom- yang sanggup terbang melintasi benua dan mampu membawa berbagai macam senjata, termasuk amunisi PGM (Precision Guided Munitions) dan rudal udara-ke-udara.
Soal penggunaan UAV, Angkatan Udara Kerajaan Inggris saat ini masih menggunakan armada drone Reaper yang bermarkas di Pangkalan Udara RAF Waddington.
artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar