Sabtu, 16 Februari 2013

Rencana Akuisisi 20 Blackhawk TNI AD

TNI AD akan Datangkan 20 Unit Helikopter Black Hawk
JAKARTA: Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro mengatakan Mabes TNI AD mengajukan permintaan untuk membeli helikopter tempur. Ada dua opsi helikopter yang diinginkan TNI AD, yaitu Apache dan Black Hawk. Pembelian tambahan alutsista itu dipilih dri Amerika Serikat (AS) lantaran sesuai dengan spesifikasi.

Namun, lantaran harga Apache terlampau mahal pilihan bakal dijatuhkan untuk membeli Black Hawk. Menurut Purnomo, pembelian itu diharapkan selesai tahun ini. Pasalnya, dana yang dianggarkan sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp 1,9 triliun lebih sudah disetujui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Badan Perencanaan Pembagunan Nasional (BPPN).

Berdasarkan pembicaraan awal, kata Purnomo, harga satu unit Apache mencapai 45 juta dolar AS dan Black Hawk sekitar 20 juta dolar AS per unit. “Black Hawk pilihanya karena Apache mahal. Ini masih dalam pembahasan pemerintah dan belum diajukan ke Komisi I DPR,” kata Purnomo di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (15/2).

Disampaikan Purnomo, jika pilihan dijatuhkan kepada Apache, maka proses pembelian bisa cepat. Itu lantaran pihaknya sudah mengantongi izin dari Pentagon alias Departemen Pertahanan AS.

Purnomo menyampaikan karena TNI AD juga setuju dengan Black Hawk, pihaknya berharap rencana pembelian itu bisa lancar. Dengan begitu, satu skuadron helikopter serang bisa terbentuk.

Alasan lainnya, kata dia, sisa waktu pemerintahan sekarang secara efektif tinggal setahun. Sehingga jika tidak bisa segera diselesaikan maka ditakutkan program yang dirancang tidak bisa berkelanjutan.

Kepala Badan Saranan Pertahanan Kemenhan Mayjen Ediwan Prabowo mengatakan, dana alokasi yang sudah disetujui sebesar 200 juta dolar AS untuk pembelian Black Hawk. Hasil diskusi dengan perwakilan Pentagon, kata dia, dengan alokasi dana sekarang hanya dapat delapan helikopter Apache, sedangkan untuk Black Hawk bisa didapat 20 unit.

 
Kementerian Pertahanan tengah mengkaji untuk membeli helikopter tempur Black Hawk dari Amerika Serikat guna menambah kekuatan alat utama sistem senjata atau autsista TNI Angkatan Darat.

"Pilihannya adalah kalau gak helikopter serbu Black Hawk, ya helikopter serang Apache. Itu termasuk dalam alutsista tambahan yang kami ajukan untuk dapat melengkapi kekuatan TNI AD," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro seusai sertijab pejabat Eselon I di Kantor Kemhan, Jakarta, Jumat (15/2).

Menurut dia, pembelian helikopter Apache sebenarnya sudah mendapatkan izin dari pemerintah Amerika Serikat. Hanya, Kemhan menginginkan jumlah yang banyak.

"Kalau kita tidak bisa mendapatkan Apache yang cukup banyak, maka kita ingin Black Hawk. Terpenting helikopter tempur kita itu cukup banyak dan bisa untuk membangun kekuatan," kata Purnomo.

Namun begitu, Kemhan belum bisa memutuskan akan memilih helikopter jenis apa. Saat ini Kemhan sedang menghitung dari dana yang sudah disediakan Kementerian Keuangan dan Bappenas. Ditargetkan, pembelian helikopter serang bisa terlaksana tahun ini.

"Kita sedang mengejar waktu karena masa bakti kita kan tinggal tahun depan," ujarnya.

Sebelumnya, TNI Angkatan Darat menginginkan pembelian helikopter Apache. Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan bahwa Apache merupakan helikopter serang paling andal di kelasnya.

Menhan juga mengatakan bahwa Apache merupakan helikopter serang tercanggih saat ini, tapi TNI AD juga menyatakan tak masalah jika diganti dengan Black Hawk.

Target TNI AD, tambah dia, adalah membuat satu skuadron helikopter untuk membantu mengamankan wilayah.

Sementara mantan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Mayjen TNI Ediwan Prabowo menjelaskan pemerintah mengalokasikan 400 juta dollar AS untuk pembelian helikopter serang.

"Jika dibandingkan, uang sebesar itu mampu untuk membeli 8 unit Apache karena kisaran harganya mencapai 45 juta dollar AS per unit. Jika untuk membeli Black Hawk lebih banyak lagi, mencapai 20 unit," kata Ediwan.

Perbedaan mendasar dari kedua helikopter itu, terang Ediwan, Apache merupakan helikopter serang yang bisa menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, hingga bunker, sementara Black Hawk merupakan helikopter serbu yang memiliki kelebihan bisa mengangkut pasukan dan bisa dipersenjatai, meskipun kemampuan daya hancurnya tak sekuat Apache.(ant/hrb)

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *