Jet
Tempur SU-35 take off demonstrasi terbang di Le Bourget Airport dekat
Paris, dua hari sebelum Paris Air Show (photo:REUTERS/Pascal Rossignol)
PARIS - Pameran industri penerbangan dan kedirgantaraan Paris Air Show ke-50,
muncul dengan berbagai kejutan sekaligus kekecewaan. Ketika negara
negara lain tampil lesu hanya dengan penerbangan statik, jet tempur
Sukhoi Su-35s Rusia meliuk-liuk, mencuri perhatian dan mengejutkan para
pengunjung. Manuver tingkat tinggi dan akrobatik yang ekstrim dari
Su-35s yang menghiasi langit Kota Paris berhasil memonopoli pembicaraan
di ajang Paris Air Show 2013. Bahkan secara berseloroh mereka mengatakan
UFO over Paris ?.
Setelah Rusia mempertontonkan jet tempur tercanggih mereka di
Perancis, media-media barat setuju bahwa jet terbaru Rusia Su-35s buatan
Sukhoi masuk ke kelas fighter terbaik dunia.
SU-35 usai taxi untuk melakukan demonstrasi terbang saat Paris Air
Show di Le Bourget Airport dekat Paris (Reuters / Pascal Rossignol)
Media barat menyebut demonstrasi Su-35s di Paris Air Show merupakan
puncak dari ajang pameran dirgantara dunia itu. Perdebatan-perdebatan
yang muncul di media menyimpulkan mesin perang Rusia yang baru dengan
berbagai manuver akrobatiknya, menunjukkan tidak ada pesawat lain yang
mampu menyamai performa Su-35s.
Kepala Air Combat Commad Amerika Serikat, Jenderal Hal Hornburg
mengatakan pesawat Rusia itu telah membuktikan lebih baik dalam manuver
dan pendeteksian, sehingga memiliki kemampuan untuk menghantam sasaran
lebih dulu. Kondisi ini menjadi “a wake-up call” bagi U.S. Air Force.
“Kita mungkin tidak bisa lagi terdepan dalam teknologi penerbangan
militer seperti yang kita bayangkan. SU-30MKI lebih baik dari F-15C yang
merupakan tulang punggung Angkatan Udara AS. Di masa yang akan datang
pesawat Rusia akan menghadirkan ancaman bagi air superiority AS”, ujar
Hornburg, seperti yang dikutip USA Today.
Time to Rock and Roll (REUTERS/Pascal Rossigno)
Pugachev’s Cobra
Frolov Chakra
Su-35 memperlihatkan manuver pada badan pesawat maupun mesin. Menurut
Direktur NPO Saturn, Yevgeny Marchukov, mesin Su-35 dibangun
berdasarkan mesin AL-31F yang digunakan Su-27, namun memikili daya
dorong lebih besar menjadi 14,5 ton, dibandingkan 12,5 ton mesin
SU-27,ditambah lagi lebih irit konsumsi bbm.
Hal ini membuat mesin bukan hanya lebih cepat tapi juga lebih
maneuverable dan membuat pesawat dapat membawa senjata yang lebih
banyak. Mesin yang disebut “first stage” ini akan dipasang diproduksi
model pertama jet tempur T-50. Mesin “second stage” akan membawa T-50
semakin mendekati kemampuan mesin F-22 Raptor AS dan sedang dikembangkan
Rusia. Saat berada di Paris Air Show Marchukov mengatakan mesin baru untuk T-50 itu, hampir rampung.
Untuk menunjukkan kehebatan Su-35 pihak Rusia sengaja menerbangkan
Su-30MK mendampingi jet baru Su-35 dengan tujuan membandingkan
karakteristik daya dorong dari kedua jet tempur itu. Demonstrasi ini
menunjukkan Su-35 secara meyakinkan mengalahkan kemampuan pendahulunya.
Menurut sang pilot, Su-35 memberikan keunggulan terhadap fighter
lainnya selama pertempuran udara.
Su-35 memiliki cockpit generasi 5G yang telah menghilangkan peralatan
analog. Tidak seperti Su-27, jet tempur baru ini memiliki dua layar LCD
besar yang menampilkan data yang dibutuhkan yang ditampilkan dalam mode
picture in picture (multi layer). Mirip dengan game flight simulator,
sang pilot dapat memilih tampilan mode 3-D untuk melihat relief bumi
maupun lokasi dari sasaran. Sebagian informasi juga bisa dikirimkan ke
helm pilot.
Drive kontrol hidrodinamik telah diganti dengan yang listrik dan hal
ini meringankan tugas pilot. Dengan kata lain, komputer akan menentukan
kecepatan dan mode terbaik untuk menghadapi sasaran, termasuk memberikan
waktu yang paling tepat bagi pilot untuk menggunakan senjatanya.
Pilot tidak diperkenankan membuat satu kesalahan pun. Komputer akan
menon-aktifkan manual control serta menunjukkan kepada pilot kesalahan
apa yang telah diperbuat. Su-35 memiliki kemampuan beberapa mode terbang
independen tanpa pilot dan secara terus menerus memeriksa status
kelayakan pesawat. Jika sang pilot tidak bisa mengontrol pesawat dalam
beberapa alasan, pesawat Su-35 secara otomatis akan mengeluarkan/
melontarkan pilot.
Su-35 merupakan jet tempur pertama yang menggunakan sistem navigasi
SINS yang tidak dimiliki jet tempur lainnya. Sistem tersebut
mengumpulkan dan menganalisa informasi penerbangan dan membantu pilot
untuk membawa kembali pesawat tersebut ke pangkalannya. System SINS ini
menggabungkan receiver GPS dan GlONASS namun bisa juga bekerja
sendiri-sendiri.
Su-35 juga dilengkapi tampilan radar advance yang didisain untuk T-50
PAK FA. Hanya jet tempur F-22 Raptor AS yang dilengkapi sistem radar
sejenis. Radar Su-35 mendeteksi berbagai target dari jarak ratusan
kilometer, mampu menjejak 30 target dan menembakkan rudal ke 10 sasaran
tersebut dengan hanya memencet satu (kali) tombol.
Rusia tertinggal dari AS dalam pengembangan jet tempur 5G, sejak AS
membangun F-22 tahun-tahun lalu. Su-35 memang generasi di bawahnya
karena masih 4G++. Namun dengan penampilannya di Paris, orang akan
memiliki gambaran seperti apa jet tempur T-50 PAK FA yang memasuki skala
produksi penuh tahun 2015 nanti. Alasan inilah yang diduga sebagai
motif Rusia menunjukkan kemampuan Su-35 di Paris Air Show.
Su-35 Le Bourget Airport, Paris Air Show (asitimes.blogspot.com)
Su-35 Le Bourget Airport, Paris Air Show (asitimes.blogspot.com)
Su-35 Le Bourget Airport, Paris Air Show (asitimes.blogspot.com)
Ajang pameran dirgantara Le Bourget memberikan kesuksesan politik,
ekonomi maupun militer bagi Rusia untuk menghadapi pesaingnya AS. Sama
halnya dengan F-22 Raptor, T-50 PAK FA tidak akan diekspor oleh
Rusia. Satu pesawat Raptor seharga 133 juta USD, sementara T-50 PAK FA
jauh lebih murah dan biaya operasinyapun sangat murah (pretty penny).
Harga sebuah SU-35 dibandrol 30-38 juta USD dan akan menjadi versi
eksport yang menggiurkan dengan label Jet tempur 5G minus.
Sukhoi Su-35 merupakan jet tempur kategori 4G++, yang mana the real
5G fighter (PAK FA) T-50 (Prospective Airborne Complex of Frontline
Aviation) sedang dibangun Rusia untuk merespon F-22 Raptor AS yang masih
bergelut dengan ujicoba. T-50 terbang perdana tahun 2009 dan memasuki
skala produksi penuh tahun 2015. Sebelum PAK FA muncul, Su-35 akan akan
dijadikan oleh pilot Rusia sebagai media pelajaran sebelum transisi ke
PAK-FA.
Asia akan menjadi pemboros pengeluaran militer terbesar pada tahun 2021
dan memicu ledakan perdagangan senjata global, sebuah studi menunjukkan.
Jet tempur Rafale (Foto via celebrityqwe.blogspot.com)
Terlepas dari krisis ekonomi, perdagangan senjata global melonjak 30
persen sebesar US$ 73,5 miliar dalam rentang 2008-2012. Ini semua
didorong oleh lonjakan ekspor dari China dan permintaan senjata dari
negara-negara seperti India, dan kemungkinan akan menjadi lebih dari dua
kali lipat pada tahun 2020, IHS Jane, konsultan pertahanan dan keamanan
mengatakan pada hari Selasa lalu.
"Anggaran pertahanan telah bergeser ke Timur dan perdagangan senjata
global akan meningkatkan persaingan. Ini merupakan ledakan terbesar
dalam perdagangan senjata di dunia dari yang pernah ada," kata Paul
Burton, seorang manajer senior di IHS Jane yang telah mengamati dan
meneliti 34.000 program akuisisi alat pertahanan.
Amerika Serikat telah menjadi penyumbang terbesar dari belanja pertahanan global dalam dekade terakhir, namun karena terjadi pemotongan anggaran pertahanan
di Washington, seperti menarik pasukan dari negara-negara seperti
Afghanistan, kemungkinan hal itu hanya akan mencapai 30 persen pada 2021
untuk berada di belakang Asia yang 31 persen.
Pengeluaran militer di kawasan Asia Pasifik, yang mencakup China, India
dan Indonesia akan naik 35 persen menjadi US$ 501 miliar dalam delapan
tahun ke depan, dibandingkan dengan penurunan 28 persen dalam
pengeluaran AS untuk US$ 472 miliar dalam periode yang sama, kata IHS
Jane.
"Perusahaan-perusahaan besar pertahanan Barat tidak memiliki pilihan -ekspor atau bangkrut-
(selain menjual senjata ke Asia), tapi ini bisa menabur benih kematian
mereka sendiri. Peluang di Timur ibarat pedang bermata dua, memicu
kecenderungan yang mengancam dominasi pertahanan AS," kata Guy Anderson,
kepala analis senior di IHS Jane. China meningkatkan anggaran pertahanan
dalam beberapa tahun terakhir ini dan sangat membuat khawatir negara
tetangga seperti Jepang, yang mana hubungan kedua negara ini memanas
terkait sengketa serangkaian pulau tak berpenghuni, meskipun beberapa
yang meyakinkan Jepang bahwa peningkatan fantastis anggaran militer
China tidak perlu ditakutkan.
Jepang, serta India dan Korea Selatan, adalah negara-negara yang sedang
didekati oleh pembuat senjata seperti Lockheed Martin, Boeing dan BAE
Systems yang ingin menjual jet tempur dan peralatan lainnya guna menebus
pengurangan pengeluaran di pasar dalam negeri (barat) mereka, tetapi
kesepakatan tersebut cenderung menginginkan investasi di industri
pertahanan negara-negara pembeli (salah satunya ToT). Hal inilah yang
tidak disukai Barat.
India, misalnya, secara eksklusif menginginkan 126 pesawat tempur Rafale
dari Dassault Aviation Prancis senilai US$ 12 miliar dan menginginkan
50 persen pekerjaan membuat pesawat tempur diberikan kepada perusahaan
pertahanan India (dibuat di India).
China diperkirakan akan meningkatkan anggaran pertahanan sebesar 64
persen sebesar US$ 207 miliar pada 2021, dibandingkan dengan India dan
Indonesia yang masing-masing diperkirakan akan menghabiskan anggaran
pertahanan 54 dan 113 persen lebih, kata studi tersebut.
Negara-negara ini bercita-cita untuk membangun industri pertahanan yang
berkembang dan mampu mengembangkan sendiri peralatan-peralatan
pertahanan modern seperti jet tempur dan kapal induk, dan berharap bisa
mengekspor peralatan pertahanan kelas dunia yang akan menyaingi Barat.
Ini semua karena kemauan dan finansial mereka yang mendukung, IHS Jane
mengatakan.
Jakarta-
PT Pindad (Persero) semakin sibuk menerima tawaran atau pesanan mobil
tempur panser jenis Anoa, salah satunya dari Malaysia. Negeri Jiran ini
berharap bisa segera memboyong 32 unit seharga miliaran rupiah itu.
Panser
Anoa merupakan salah satu produk kendaraan berlapis baja unggulan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang berbasis di Bandung. Pindad sendiri
merupakan perusahaan manufaktur yang menyediakan berbagai produk mesin
seperti generator, senjata, kendaraan tempur, amunisi untuk militer.
Menurut
Direktur Utama Pindad, Adik Avianto Soedarsono, proses kesepakatan
order dengan Malaysia telah melewati tahapan mulai dari konsep,
pengiriman delegasi Malaysia ke Indonesia, uji coba, sertifikasi hingga
tahapan negosiasi. "Jadi tinggal satu proses lagi, yaitu proses
administrasi. Kami tinggal menunggu legal binding, dan kontrak penawaran
tanpa syarat (unconditional letter of offer) dari pihak Malaysia,"
ungkap dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu
(30/6/2013).
Lebih jauh Adik menjelaskan, pihaknya tidak bisa memproduksi Panser Anoa pesanan Malaysia bila proses terakhir itu belum
terlaksana. Pasalnya ini menyangkut prosedur atau perizinan dalam
pembelian perlengkapan militer antar negara.
"Malaysia memang
minta 32 unit Panser Anoa tersebut bisa dikirim tahun ini. Tapi kami
tidak mau kalau proses administrasi belum dipenuhi, sebab produksi
Panser paling cuma perlu waktu 2 bulan. Yang lama itu mendatangkan
onderdil, pelek dengan waktu 8 bulan," papar dia.
Selain
Malaysia, Adik bilang, Afghanistan pernah memesan Panser Anoa buatan Bandung. Dia mengaku, kebutuhan spesifikasi Panser masing-masing negara
sangat beragam tergantung strategi penyerangan yang dianut.
"Kebutuhan
setiap negara berbeda satu sama lain. Afghanistan misalnya, di dalam
Panser yang mereka pesan, kami harus tambahkan dengan alat yang bisa
memproduksi air minum. Adapula yang perlu radio tape dan lainnya,"
tandasnya.
Lantaran perbedaan kebutuhan itulah, dia menyebut,
harga jual yang dibanderol untuk kendaraan tempur ini pun beragam. "Tapi
kami tidak bisa disclose harganya karena berbeda-beda. Yang pasti harga
Panser Anoa untuk kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI) saja sebesar Rp 8 miliar per unit," pungkas Adik.
Panser Anoa
memiliki beberapa varian tipe. Contohnya saja Panser Anoa 6x6 diproduksi
dengan sistem penggerak 6 roda simetris dan dirancang khusus untuk
kebutuhan ALUTSISTA TNI Angkatan Darat khususnya satuan kavaleri.
Didesain
dan diproduksi oleh anak bangsa, ukuran dan operasional Panser
disesuaikan dengan bentuk tubuh TNI, doktrin dan taktik tempur TNI.
Panser yang dilengkapi dengan mounting sejata 12,7 milimeter (mm) dan
dapat berputar 360 derajat ini dapat mengangkut 10 personil dengan 3
kru, 1 driver, 1 commander dan 1 gunner.
Sejarah sistem hanud yaitu keluarga S-300. Sistahanud S-300 saat ini
masih menjadi tulang punggung utama pertahanan udara Rusia dan
negara-negara importir seperti China, Vietnam dan pecahan Uni Soviet
seperti Polandia, Rep Ceko dan Ukraina.
Sekalipun belum pernah "mencicipi" medan tempur sesungguhnya namun
performa keluarga S-300 sangat diperhitungkan, radar komando serang dan
radar manajemen tempur Phased array, rudal dengan performa tinggi berkecepatan mach 6 dan kemampuan manuver 30-60 G dan sistem pemanduan SAGG (Seeker Aided Ground Guidance)
serta mobilitas untuk seluruh komponen baterai merupakan fitur-fitur
utama dari keluarga S-300 yang membuatnya mampu menggentarkan
calon-calon penyerang negara pemilik.
Namun demikian semua fitur itu tidak datang melalui keajaiban atau TOT
barang abal-abal melainkan kerja keras dan cerdas, visi dan waktu riset
yang lama. Sistem S-300 yang kita kenal saat ini berawal dari tahun 1966
dimana sistem hanud jarak jauh S-200 "Angara" selesai diuji-coba (S-200 masuk dinas resmi setahun kemudian yaitu 1967) Pada saat itu dibuka
suatu kompetisi untuk sistem hanud jarak "menengah" sebagai pengganti
S-75 Dvina.
Kompetisi tersebut mensyaratkan bahwa sistahanud jarak menengah soviet
nantinya mutlak harus memiliki kemampuan menyerang beberapa target
sekaligus dan menembak jatuh target dengan RCS rendah. Sebagai
tambahan angkatan darat Soviet juga mensyaratkan sistem baru ini untuk
dapat menembak jatuh rudal balistik seperti Pershing atau Lance.
Kompetisi tersebut diikuti oleh dua biro desain. S-500U dan S-300,
S-500U segera dieliminasi karena sistem ini tidak memiliki kemampuan
untuk menembak jatuh rudal, dengan demikian S-300 lah yang diterima
untuk dikembangkan lebih lanjut.
Bapak dari S-300 A.A Raspletin (1908-1967)
Pengembangan S-300 menghadapi kesulitan tinggi terutama karena
sistahanud ini akan distandarisasi untuk memenuhi kebutuhan Pasukan
pertahanan udara negara (PVO-S) Pasukan pertahanan udara angkatan darat
(PVO-SV) dan Angkatan laut.
Pasukan pertahanan udara negara memerlukan sistem yang memiliki
mobilitas tinggi dan kemampuan untuk menembak jatuh rudal jelajah yang
terbang rendah. Angkatan darat memerlukan sistem yang tidak hanya
memiliki mobilitas tinggi namun juga mutlak harus dapat menembak jatuh
rudal balistik selain pesawat terbang sementara Angkatan laut memerlukan
pula sistem yang mampu menembak jatuh rudal jelajah.
Pada proses desain terjadi perdebatan mengenai desain sistem S-300 yang
pada akhirnya mencapai titik temu dimana varian angkatan darat
dikembangkan tersendiri menjadi S-300V sementara varian untuk PVO-S dan
Angkatan laut dapat distandarisasi menjadi varian S-300P dan S-300F
dengan menggunakan desain rudal dan radar yang serupa (namun tak sama)
Tahun 1967 adalah tahun yang berat (Tapi untuk biro desain Vympel dan
NIIP Thikomirov mungkin senang.. karena 2K12 Kub/SA6 "gainful" masuk
dinas setelah berjuang dari tahun 1958) dalam pengembangan keluarga
S-300 tak lain karena berpulangnya pelopor dari sistem ini yaitu A.A
Raspletin. Namun sebelum meninggal beliau membuat keputusan penting yang
berkaitan dengan perkembangan S-300 sehingga menjadi seperti saat ini
yaitu :
1.Penggunaan radar Phased array untuk semua komponen radar sistem (walaupun dalam prakteknya ada yang tidak)
2.Penggunaan teknologi semikonduktor dan komputer digital untuk prosesor dari S-300.
Dua keputusan itulah yang meletakkan dasar S-300 dan berlaku untuk semua varian termasuk S-300V.
Pengembangan keluarga S-300pun berlanjut hingga ke tahun 1970'an dengan
berbagai uji-coba yang dilangsungkan di medan uji coba Sary Shagan di
kazakhstan dan Kapustin Yar di Rusia.
Pada uji coba tersebut dijumpai masalah dimana sistem pemanduan SAGG
(Seeker Aided Ground Guidance) Yang sudah direncanakan untuk memandu
rudal 5V55 rancangan biro desain Fakel ternyata tidak dapat bekerja pada
target yang terbang dibawah ketinggian 500 m. Penyebab masalah ini
tidak jelas namun menurut dugaan TS masalah ada pada kepala pandu rudal
5V55 yang belum dapat menyaring ground clutter.
Masalah lainnya dijumpai pada pengembangan sasis swagerak yang
dikembangkan oleh pabrikan MAZ. Pada akhirnya diputuskan untuk tetap
mengoperasikan S-300 sambil menunggu kedua masalah tersebut selesai.
Tim desain S-300 kemudian mengubah skema pemanduan S-300 dari SAGG menjadi pandu komando (Command Guidance)
Hasilnya adalah S-300PT "Biryuzha" dengan radar 5N63 sebagai radar
komando serang, 5N64 atau 36D6 sebagai radar manajemen tempur. Untuk
menghancurkan target yang terbang rendah digunakan mast atau tiang 40V6.
Radar 5N63 (Flap Lid A) Rada komando serang pada S-300PT -gambar oleh Miroslav Gyurosi
Radar 5N63 (Flap Lid A) pada sistem tiang 40V6-gambar oleh Said Aminov
Radar 36D6 (Tin Shield) Radar manajemen tempur pada S-300PTRadar 5N66 "Clam Shell" pada S-300PT untuk memburu rudal jelajah
Rudal pada sistem S-300PT menggunakan 5V55K dengan daya jangkau 47 Km.
Rudal ini menggunakan sistem konvensional dengan airframe silindris dan
kontrol pada bagian ekor disertai dengan TVC (Thrust Vector Control) Seperti pada gambar 2 dibawah.
Gambar 2: Rudal 5V55 untuk S-300Rudal ini memiliki kecepatan maksimum mach 6 dan terbang dengan trajektori semi-balistik/ loft glide
untuk memaksimalkan tenaga potensial dan mengurangi kemungkinan rudal
terdeteksi dini oleh lawan. Rudal ini diuji coba pertama kali sejauh
ingatan TS adalah pada tahun 1970.
Daya jangkau rudal ini dapat mencapai 90 Km (varian S-300PM) Namun untuk
varian-varian sebelumnya daya jangkau rudal relatif terbatas yaitu
hanya 47-75 Km karena keterbatasan sistem pemanduan.
Sistem peluncuran rudal menggunakan skema cold launch dimana
rudal akan terlebih dulu dilontarkan ke udara setinggi 30 m oleh piston
gas bertekanan tinggi sebelum menghidupkan mesin. Sebenarnya dalam fase
desain S-300 direncanakan akan menggunakan sistem hot launch
dimana mesin rudal akan langsung dihidupkan didalam tabung peluncur.
Namun tim desain S-300 menilai cara peluncuran semacam itu berbahaya
bagi kapal pembawa. Dengan demikian skema cold launch digunakan.
Gambar 3: Kendaraan peluncur S-300PT dalam moda siap tembakDikarenakan
belum siapnya sasis MAZ untuk mengangkut radar dan peluru kendali
akhirnya digunakan sasis trailer seperti pada gambar 3 dimana sebelum
peluncuran sasis akan "dibuka" terlebih dulu sebelum tabung rudal
ditegakkan. Sementara komponen baterai lainnya seperti pos komando dan kontrol peluncuran rudal juga ditempatkan dalam trailer yang ditarik oleh kendaraan Kraz 255
Akibat dari penggunan sistem "semi-mobile" diatas waktu persiapan pun
molor tajam dari 5 menit menjadi 2 jam. Waktu persiapan pun dapat lebih
lama bilamana sistem mast 40V6 digunakan.
Dengan demikian S-300PT ini praktis menjadi sistem SAM "semi-mobile"
bahkan cenderung ke statis seperti pendahulunya S-75 Dvina. Masalah
mobilitas diatas akhirnya terselesaikan pada tahun 1982 dimana sasis MAZ
akhirnya tersedia.
Varian S-300 yang ditempatkan di sasis swagerak diberi nama S-300PS yang akan dibahas selanjutnya.
Gambar 5: S-300 PS dengan radar komando serang 5N63S pada bagian kiri
dan dua unit peluncur 5P58, ciri utama S-300PS adalah salah satu
peluncur 5P58 miliknya tidak memiliki unit pengontrol (letak pada gambar
peluncur di bagian tengah), melainkan mengikuti kendaraan peluncur lain
yang punya kabin kontrol.
S-300PS merupakan kelanjutan dari S-300PT, sistahanud ini bersifat
mobile dimana seluruh komponen sistem sudah ditempatkan di sasis swagerak buatan MAZ yang diadopsi dari MAZ 543 yang digunakan untuk
mengangkut rudal scud.
Varian ini pun juga memiliki komponen baru yaitu radar manajemen tempur
5N64S (Big Bird A) Sebuah radar phased array dengan kemampuan setara
AN/SPY-1 AEGIS serta skema pemanduan SAGG dengan rudal 5V55R
Radar manajemen tempur 5N64Varian
S-300 ini adalah yang pertama kali mempunyai waktu persiapan hingga
penembakan yang singkat yaitu 5 menit. Namun bilamana sistem tiang 40V6
atau 40V6M digunakan maka waktu persiapan bertambah higga 2 jam.
Waktu persiapan 5 menit ini pernah menjadi kontroversi karena beberapa
petinggi PVO Soviet waktu itu meragukan kemampuan ini. Namun waktu uji
coba terjadi masalah teknis yang justru memperlihatkan kemampuan S-300PS. Dalam uji coba tersebut konvoi baterai S-300 mengalami masalah
teknis dimana salah satu kendaraan pengangkut rudal mengalami kerusakan
mesin.
Alih-alih menjadi bencana, salah satu desainer S-300 senior malah
memerintahkan baterai untuk langsung bersiap menembak di tempat saat itu
juga. Persiapan hanya memakan waktu 5 menit sesuai spesifikasi dan
sasaran berupa drone dapat ditembak jatuh hanya dengan sebuah rudal.
Versi S-300PS ini juga merupakan varian ekspor pertama dari sistem S-300P dengan nama S-300PMU, dan dioperasikan pertama kali oleh
negara-negara pecahan Uni Soviet dan China.
Demikian bahasan ini saya akhiri dulu.. untuk disambung lain waktu
karena keterbatasan dana.. Saya teruskan bisa cuman nanti saya nggak
bisa beli Indomie/pisang goreng untuk menu makan malam hari ini.
Terimakasih sampai jumpa lain waktu.
(Mind Control Theories and Techniques used by Mass Media)
the Vigilant Citizen
Media massa adalah alat yang paling kuat
digunakan oleh kelas penguasa untuk memanipulasi massa. Membentuk dan
mengendalikan pendapat dan tingkah laku serta menentukan apa yg normal
dan apa yang dapat diterima. Artikel ini membahas cara kerja media massa
melalui teori-teori pemikir utama, struktur kekuatan dan teknik-teknik
dalam menggunakannya, dalam rangka untuk memahami peran media yang
sebenarnya dalam masyarakat.
Sebagian besar artikel di situs ini
membahas simbolisme gaib yang ditemukan di media massa seperti TV. Dari
artikel ini timbul banyak pertanyaan yang lazim berkaitan dengan tujuan
dari simbol-simbol dan motivasi dari orang2 yang meroketkan penyanyi
tersebut, tetapi tidak mungkin bagi saya untuk memberikan jawaban yang
memuaskan atas pertanyaan-pertanyaan tanpa menyebutkan konsep-konsep dan
fakta. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menulis artikel ini untuk
memasok latar belakang teoritis dan metodologis dari analisis yang
disajikan di situs ini serta memperkenalkan para lulusan bidang
komunikasi massa. Beberapa orang membaca artikel saya dan berpikir saya
mengatakan “Lady Gaga ingin mengontrol pikiran kita”. Dia hanyalah bagian kecil dari sistem besar yang ada, media massa.
Pemrograman Melalui Media Massa
Media massa adalah bentuk media yang
dirancang untuk menjangkau khalayak ramai. Diantaranya televisi, film,
radio, koran, majalah, buku, catatan, video game dan internet. Banyak
penelitian telah dilakukan pada abad masa lalu untuk mengukur efek media
massa pada populasi dalam rangka untuk menemukan teknik terbaik untuk
mempengaruhinya. Dari studi muncul ilmu Komunikasi, yang digunakan dalam
pemasaran, hubungan masyarakat dan politik. Komunikasi massa merupakan
alat yang penting dalam menjamin fungsionalitas dari sebuah demokrasi
besar, tetapi juga merupakan alat yang diperlukan untuk kediktatoran.
Itu semua tergantung pada penggunaannya.
Dalam kata pengantar 1958 untuk A Brave New World, Aldous Huxley menjelaskan suatu gambaran tentang masyarakat. Dia
percaya massa dikendalikan oleh “kekuatan impersonal”, elit yang
berkuasa, yang memanipulasi populasi dengan menggunakan berbagai metode.
“Kekuatan impersonal (elite
penguasa) mendorong kita sewaktu kita tidak memiliki kendali atas diri
kita, membuat mereka dengan mudah mendorong kita ke berbagai arah yg
mereka inginkan, yang seringkali menjerumuskan kita ke dalam sebuah
mimpi buruk “dunia baru” dan ini adalah keinginan dari “kekuatan
impersonal” yang didukung oleh organisasi komersial dan politik yang
telah mengembangkan sejumlah teknik baru untuk memanipulasi, demi
kepentingan beberapa minoritas. ”
- Aldous Huxley, Preface to A Brave New World
Pandangan suramnya bukanlah hipotesis
sederhana atau delusi paranoid. Ini adalah fakta yang didokumentasikan,
yang hadir dalam mempelajari dunia yang paling penting di media massa.
Berikut adalah beberapa di antaranya:
Para Pemikir Elit
Walter Lippmann
Walter Lippmann, seorang intelektual
Amerika, penulis, dan pemenang dua kali pemenang dua kali Pulitzer
melahirkan salah satu karya tentang penggunaan media massa di Amerika.
Dalam Opini Publik (1922), Lippmann membandingkan massa ke dalam “monster besar” dan “ternak yang bingung” yang
harus dibimbing oleh pemerintah yang mengatur. Dia menggambarkan para
elit yang berkuasa sebagai “kelas khusus yang kepentingannya melampaui
lokal”. Kelas ini terdiri dari ahli, spesialis dan birokrat. Menurut
Lippmann, para pakar, yang sering disebut sebagai “elit”, yang menjadi
mesin pengetahuan yang sebenarnya menjadi cacat utama dari sebuah
demokrasi, Demokrasi yang ideal tentunya tidak mungkin menginjak-injak
dan menakuti “ternak yang bingung”. Para warga yang dikatakan seperti
“Ternak yang bingung” memiliki fungsi untuk menjadi “penonton yang
tertarik” tetapi bukan peserta. Partisipasipan adalah tugas dari “orang
yang bertanggung jawab”, yang bukan warga biasa.
Media massa dan propaganda karena itu
alat yang harus digunakan oleh elit untuk aturan masyarakat tanpa
paksaan fisik. Salah satu konsep penting yang disampaikan oleh Lippmann
adalah “pembuatan persetujuan”, yang singkatnya, manipulasi opini publik
untuk menerima agenda elite. Ini adalah pendapat Lippmann bahwa
masyarakat umum tidak memenuhi syarat untuk alasan dan untuk menentukan
isu-isu penting. Oleh karena itu penting bagi elit untuk memutuskan
“untuk sendiri baik” dan kemudian menjual keputusan-keputusan kepada
massa.
Bahwa “pembuatan persetujuan” dari
penyempurnaan besar itu tidak ada, saya pikir, ini adalah sangkalan.
Proses di mana pendapat publik timbul adalah tentu tidak kurang rumit
daripada yang muncul di halaman ini, dan kesempatan untuk manipulasi
adalah terbuka bagi siapa saja yang mengerti proses yang cukup jelas. . .
. sebagai hasil penelitian psikologis, ditambah dengan sarana
komunikasi modern, praktek demokrasi telah berbelok. Sebuah revolusi
berlangsung, jauh lebih penting daripada pergeseran kekuatan ekonomi. . .
. Di bawah pengaruh propaganda, belum tentu kita memahami arti jahat,
konstanta lama pemikiran kita telah menjadi variabel. Hal ini tidak
mungkin lagi, misalnya, untuk percaya pada dogma asli demokrasi, bahwa
pengetahuan yang dibutuhkan untuk pengelolaan urusan manusia muncul
secara spontan dari hati manusia. Dimana kita bertindak pada teori bahwa
kita menunjukkan diri kita menipu diri sendiri, dan untuk bentuk
persuasi bahwa kita tidak dapat memverifikasi. Hal ini telah menunjukkan
bahwa kita tidak dapat mengandalkan pada intuisi, hati nurani, atau
kecelakaan pendapat kasual jika kita berurusan dengan dunia luar
jangkauan kita.”
–Walter Lippmann, Public Opinion
Ini mungkin menarik untuk dicatat bahwa
Lippmann merupakan salah satu pendiri Council on Foreign Relations
(CFR)-Dewan Hubungan Luar Negeri, kebijakan luar negeri paling
berpengaruh di dunia. Fakta ini akan memberi Anda petunjuk kecil tentang
pemikiran elit mengenai penggunaan media.
“Politik dan kekuatan ekonomi di
Amerika Serikat terkonsentrasi di tangan “elit penguasa” yang menguasai
sebagian besar perusahaan multinasional yang berbasis di AS, media
komunikasi utama, universitas swasta besar dan banyak sarana publik.
Didirikan pada tahun 1921, Dewan Hubungan Luar Negeri adalah hubungan
utama antara perusahaan besar dan pemerintah federal. Telah disebut
sebagai “sekolah untuk negarawan” dan dekat untuk menjadi dari apa yang
C. Wright Mills katakan, yaitu Power Elite – sekelompok orang yang
memiliki kesamaan kepentingan dan membentuk keadaan dunia dari posisi
yang kelompok mereka capai, dan merencanakan semuanya di belakang layar.
Pembentukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) adalah bagian dari usaha
Dewan, serta International Monetary Fund (IMF) dan World Bank.
- Steve Jacobson, Mind Control in the United States
Beberapa anggota CFR saat ini termasuk David Rockefeller, Dick Cheney, Barack Obama, Hillary Clinton, gereja megah-pendeta Rick Warren dan para CEO perusahaan besar seperti CBS, Nike, Coca-Cola dan Visa.
Carl Jung
Carl Jung
Carl Jung adalah pendiri psikologi
analitis (juga dikenal sebagai psikologi Jung), yang menekankan
pemahaman jiwa dengan mengeksplorasi mimpi, seni, mitologi, agama,
simbol dan filsafat. Asal usul konsep psikologis yang banyak digunakan
saat ini seperti Archetype, the Complex, the Persona, the
Introvert/Extrovert dan Synchronicity. Ia sangat dipengaruhi oleh latar
belakang okultisme keluarganya. Carl Gustav, kakeknya, adalah seorang
Freemason (dia adalah Grand Master) dan Jung sendiri menemukan bahwa
beberapa dari nenek moyangnya adalah Rosicrucian. Hal ini mungkin
menjelaskan mengapa ia memiliki minat yang besar dalam filsafat Timur
dan Barat, alkimia, astrologi dan simbolisme. Salah satu konsep yang
paling penting (dan disalahpahami) adalah Kesadaran kolektif/Collective
Unconscious.
“Tesis saya, adalah sebagai berikut:
Selain dari kesadaran kami, yang bersifat pribadi dan yang kami yakini
sebagai jiwa, terdapat sistem psikis kedua yang bersifat kolektif,
universal, dan impersonal yang identik pada semua individu. Kesadaran
kolektif tidak berkembang secara individu tetapi diwariskan. Terdiri
dari bentuk-bentuk pra-ada, yang sempurna, yang hanya bisa menjadi
kesadaran sekunder dan yang memberikan bentuk nyata untuk isi psikis
tertentu.”
- Carl Jung, The Concept of the Collective Unconscious
1955 Time Magazine cover featuring Carl Jung. Looks a little like Avatar, doesn’t it?
Transpires ketidaksadaran kolektif
melalui keberadaan simbol serupa dan tokoh mitologis dalam peradaban
yang berbeda. simbol pola dasar tampaknya akan tertanam di bawah sadar
kolektif kita, dan, saat terkena kepada mereka, kami menunjukkan daya
tarik alam dan ketertarikan. Simbol tersembunyi oleh karena itu dapat
memberikan suatu dampak yang besar pada orang, bahkan jika banyak orang
tidak pernah secara pribadi diperkenalkan kepada makna esoteris simbol
itu. Media massa pemikir, seperti Edward D. Bernays, ditemukan dalam
konsep ini cara yang hebat untuk memanipulasi pribadi publik dan
kolektif bawah sadar.
Edward Bernays
Edward Bernays dianggap sebagai
“ayah dari hubungan publik” dan konsep yang digunakan ditemukan oleh
pamannya, Sigmund Freud untuk memanipulasi masyarakat dengan menggunakan
alam bawah sadar. Ia berbagi pandangan Walter Lippmann tentang populasi
umum dengan mempertimbangkan hal itu tidak rasional dan tunduk pada
“naluri kawanan”. Menurutnya, massa perlu dimanipulasi oleh pemerintah
tak terlihat untuk menjamin kelangsungan hidup demokrasi.
“Manipulasi sadar dan cerdas dari
kebiasaan terorganisir dan pendapat massa merupakan elemen penting dalam
masyarakat demokratis. Mereka yang memanipulasi mekanisme tak terlihat
dari masyarakat merupakan pemerintah yang tak terlihat yang merupakan
kekuatan yang berkuasa sebenarnya dari negara kita.
Kami diatur, pikiran kita dibentuk,
selera kita terbentuk, ide-ide kita disarankan, terutama bila kita
mendengar sesuatu yang belum pernah kita dengar. Ini adalah hasil logis
dari cara di mana masyarakat demokratis kita diatur. Sejumlah besar
manusia harus bekerja sama dengan cara ini jika mereka untuk hidup
bersama sebagai masyarakat agar kemasyarakatan berfungsi secara lancar.
“Gubernur-gubernur yang tidak
terlihat”, dalam banyak kasus, tidak menyadari identitas sesama anggota
mereka di dalam kabinet. ”
- Edward Bernays, Propaganda
Kampanye pemasaran Bernay berperan dalam
mengubah fungsi masyarakat Amerika. Dia pada dasarnya menciptakan
“konsumerisme” dengan menciptakan budaya dimana membeli untuk kesenangan
daripada membeli untuk bertahan hidup. Untuk alasan ini, ia dimasukkan
oleh Life Magazine pada Top 100 Amerikan yang paling berpengaruh pada
abad ke-20.
Edward_Bernays
Harold Lasswell
Pada 1939-1940, University of Chicago
adalah tuan rumah dari serangkaian seminar rahasia dalam hal komunikasi.
Seminar ini didanai oleh Yayasan Rockefeller dan melibatkan para
peneliti paling menonjol di bidang komunikasi dan studi sosiologis.
Salah satu sarjananya adalah Harold Lasswell, seorang ilmuwan politik
terkemuka Amerika dan teori komunikasi, yang mengkhususkan diri dalam
analisis propaganda. Ia juga berpendapat bahwa demokrasi, pemerintahan
yang diperintah oleh rakyat, tidak bisa mempertahankan dirinya sendiri
tanpa suatu elit khusus dan membentuk opini publik melalui propaganda.
Dalam bukunya Encyclopaedia of the
Social Sciences, Lasswell menjelaskan bahwa ketika elit memiliki
kekurangan dalam hal yg diperlukan untuk memaksa ketaatan dari
masyarakat, manajer sosial harus menambahkan pembenaran konvensional
“teknik kontrol baru, terutama melalui propaganda.”
Lasswell ekstensif mempelajari bidang
analisis untuk memahami efektivitas dari berbagai jenis propaganda.
Dalam esainya, Lasswell menjelaskan bahwa, dalam rangka memahami makna
pesan (misalnya film, pidato, buku, dll), kita harus mempertimbangkan
frekuensi dengan simbol-simbol tertentu yang muncul dalam pesan, arah di
mana simbol mencoba membujuk pendapat penonton, dan intensitas dari
simbol-simbol yang digunakan.
Lasswell terkenal untuk model analisis medianya berdasarkan:
Who (says) What (to) Whom (in) What Channel (with) What Effect
Dengan model ini, Lasswell
menunjukkan bahwa untuk benar menganalisis produk media, kita harus
melihat pada yang menghasilkan produk (orang-orang yang memerintahkan
penciptaan), yang itu ditujukan (target audiens) dan apa yang efek yang
diinginkan produk ini (untuk menginformasikan, untuk meyakinkan, untuk
menjual, dll) pada penonton.
Menggunakan video Rihanna sebagai
contoh, analisis akan menjadi sebagai berikut: WHO-Siapa yg membuat:
Vivendi Universal; APA yg dibuat: artis pop Rihanna; KE SIAPA: konsumen
antara usia 9 dan 25; Dengan MEDIA apa: musik video, dan APA EFEKNYA:
Menjual image artis, lagu nya, gambar dan pesan dalam musiknya.
Analisis video dan film pada website ini
menyadari pentingnya “siapa yang berada di belakang” pesan yang
dikomunikasikan kepada publik. Istilah “Illuminati”
sering digunakan untuk menggambarkan kelompok elit penguasa yang
menguasai massa yang tidak sadar telah dikuasai secara diam-diam.
Meskipun istilah ini cukup simbolis, tetapi menggambarkan kedekatan elit
dengan masyarakat rahasia dan pengetahuan gaib. Namun, saya pribadi
membenci dengan menggunakan “teori konspirasi” untuk menggambarkan apa
yang terjadi di media massa. Jika semua fakta mengenai sifat elitis
industri sudah tersedia untuk umum, bisakah masih dianggap sebagai
“konspirasi teori”?
Dulu ada berbagai sudut pandang, ide dan
pendapat dalam budaya populer. Konsolidasi perusahaan media,
bagaimanapun, menghasilkan standarisasi industri budaya. Pernahkah kita
bertanya-tanya mengapa semua musik baru-baru ini terdengar sama dan
semua film baru-baru ini memiliki pesan yg tampak sama? Berikut ini
adalah bagian dari jawabannya:
Kepemilikan Media
Seperti digambarkan dalam grafik di atas, jumlah perusahaan yang
memiliki media di AS dari 50 perusahaan menjadi 5 perusahaan dalam waktu
kurang dari 20 tahun. Berikut adalah perusahaan besar yang berkembang
di seluruh dunia dan aset yang mereka miliki.
“Sebuah daftar perusahaan yang dikontrol oleh AOL Time Warner membutuhkan
10 halaman yg berisi daftar 292 perusahaan yang terpisah dan anak
perusahaannya. Dari jumlah tersebut, 22nya merupakan usaha patungan
dengan perusahaan besar lainnya yang terlibat dalam berbagai
keikutsertaan dalam operasi media. Para mitra ini terdiri 3Com,
eBay, Hewlett-Packard, Citigroup, Ticketmaster, American Express,
Homestore, Sony, Viva, Bertelsmann, Polygram, dan Amazon.com. Beberapa
sifat lebih akrab sepenuhnya dimiliki oleh Time Warner termasuk
Book-of-the-Month Club; Little, penerbit Brown; HBO, dengan tujuh
saluran, CNN, tujuh saluran khusus dan bahasa asing, Road Runner, Warner
Brothers Studios; Weight Watchers, Popular Science, dan lima puluh dua
perusahaan rekaman yang berbeda “.
- Ben Bagdikan, The New Media Monopoly
AOL Time Warner memiliki:
64 majalah, termasuk Time, Life, People, MAD Majalah dan DC Comics
Warner Bros, New Line dan Fine Line Fitur di bioskop
Lebih dari 40 label musik, termasuk Warner Bros, Atlantik dan Elektra
Banyak jaringan televisi seperti WB Networks, HBO, Cinemax, TNT, Cartoon Network dan CNN
Madonna, Sean Paul, The White Stripes
Viacom memiliki:
CBS, MTV, MTV2, UPN, VH1, Showtime, Nickelodeon, Comedy Central, TNN, CMT dan BET
Paramount Pictures, film Nickelodeon, MTV Films
Blockbuster Video
1800 layar di bioskop melalui Terkenal Pemain
“Hollywood merupakan jantung, dengan delapan studio produksi film dan distributor: Walt DisneyPictures,
Touchstone Pictures, Miramax, Buena Vista Home Video, Buena Vista Home
Entertainment, Buena Vista International, Hollywood Pictures, dan
Caravan Pictures.
The Walt Disney Company mengontrol delapan penerbit buku
dengan Walt Disney Company Book Publishing dan ABC Publishing Group; 17
majalah, ABC Television Network, dengan 10 stasiun yang dimiliki dan
dioperasikan sendiri termasuk dalam lima pasar atas; 30 stasiun radio,
termasuk semua pangsa pasar utama; 11 saluran kabel, termasuk Disney,
ESPN (bersama-sama), A & E, dan History Channel; 13 saluran siaran
internasional yang membentang dari Australia ke Brasil, 7 unit produksi
dan olahraga di seluruh dunia; dan 17 situs internet, termasuk ABC
group, ESPN.sportszone, NFL.com, NBAZ.com, dan NASCAR.com. Lima kelompok
musik termasuk Buena Vista, Lyric Street, dan Disney Walt label, dan
produksi teater yang tumbuh di film The Lion King, Beauty and the Beast,
dan King David. ”
- Ibid
The Walt Disney Company memiliki:
ABC, Disney Channel, ESPN, A & E, Sejarah Channel
Walt Disney Pictures, Touchstone Pictures, Hollywood Pictures, Miramax Film Corp, Dimensi dan Buena Vista International
Miley Cyrus / Hannah Montana, Selena Gomez, Jonas Brothers
Vivendi Universal memiliki:
27% dari penjualan musik AS dan label meliputi: Interscope, Geffen, A
& M, Pulau, Def Jam, MCA, Mercury, dan Universal Motown
Universal Studios, Studio Canal, Film Polygram, Canal +
Banyak perusahaan internet dan ponsel
Lady Gaga, The Black Eyed Peas, Lil Wayne, Rihanna, Mariah Carey, Jay-Z
Sony memilii:
Columbia Pictures, Screen Gems, Sony Pictures Classics
15% dari penjualan US Musik, label termasuk Columbia, Epic, Sony, Arista, Jive dan RCA Records
Beyonce, Shakira, Michael Jackson, Alicia Keys, Christina Aguilera
Aktor dalam jumlah terbatas dalam
industri komunikasi berarti sudut pandang yang terbatas dan ide2nya yg
dijual ke masyarakat umum. Ini juga berarti pesan tunggal dapat dengan
mudah memenuhi segala bentuk media untuk menghasilkan “persetujuan” dari
masyarakat, semisal “ada senjata pemusnah massal di Irak” untuk
“melegalkan” invasi ke Iraq.
Standardisasi Pemikiran Manusia
Penggabungan perusahaan media dalam
dekade terakhir menghasilkan oligarki kecil konglomerat media. Apa yang
TV tunjukkan, kita ikuti, musik yang kita dengarkan, film-film kita
melihat dan surat kabar yang kita baca, semuanya diproduksi oleh 5
perusahaan yang telah saya sebutkan. Pemilik dari konglomerat memiliki
hubungan dekat dengan elit dunia dan, dalam banyak hal, mereka ADALAH
the elite. Dengan memiliki semua outlet memungkinkan mereka untuk
memiliki potensi dalam mencapai massa, konglomerat ini memiliki kekuatan
untuk menciptakan di benak orang-orang, satu pandangan dunia kohesif,
melahirkan sebuah “standardisasi pemikiran manusia”.
Bahkan gerakan atau gaya yang dianggap
marjinal, pada kenyataannya, ekstensi dari pemikiran mainstream. media
massa menghasilkan pemberontak mereka sendiri yang pasti melihat bagian
tapi masih bagian dari pembentukan. Seniman, kreasi dan ide-ide yang
tidak sesuai dengan cara berpikir arus utama yang tanpa ampun ditolak
dan dilupakan oleh konglomerat, yang pada gilirannya membuat mereka
hampir menghilang dari masyarakat itu sendiri. Namun, ide-ide yang
dianggap valid dan diinginkan untuk diterima oleh masyarakat yang
terampil dipasarkan ke massa dalam rangka untuk membuat mereka menjadi
norma yang lebih jelas.
Pada tahun 1928, Edward Bernays sudah melihat potensi pergerakan besar dalam membakukan pemikiran massa:
“Film Amerika adalah pembawa
propaganda pikiran bawah sadar terbesar di dunia saat ini. Ini adalah
distributor besar bagi ide-ide dan pendapat. Gambar bergerak dapat
standarisasi ide-ide dan kebiasaan suatu bangsa. Karena gambar yang
dibuat untuk memenuhi permintaan pasar, mereka mencerminkan, menekankan
dan bahkan membesar-besarkan kecenderungan populer yang luas, daripada
merangsang ide-ide baru dan pendapat. Gambar gerak avails sendiri hanya
ide dan fakta-fakta yang dalam mode. Sebagai surat kabar berusaha untuk
menyiapkan berita, ia berusaha untuk menyiapkan hiburan.”
- Edward Bernays, Propaganda
Fakta ini ditandai sebagai
bahaya bagi kebebasan manusia di tahun 1930-an oleh para pemikir dari
mazhab Frankfurt seperti Theodor Adorno dan Herbert Marcuse. Mereka
mengidentifikasi tiga masalah utama dengan industri budaya. Industri ini
dapat:
mengurangi manusia yang memiliki kemampuan emansipasi, yang mampu membuat keputusan yang rasional di tengah massa;
mengganti drive yang sah untuk otonomi dan kesadaran diri dengan
kemalasan, mengharapkan rasa aman dengan mencocokkan diri dengan dunia
luar dan kepasifan, dan
memvalidasi gagasan bahwa laki-laki benar-benar berusaha untuk
melarikan diri dari dunia absurd dan kejam di mana mereka hidup dengan
kehilangan dirinya dalam kepuasan kondisi hipnosis-diri.
Gagasan pelarian bahkan lebih relevan
saat ini dengan munculnya video game online, film 3D dan bioskop rumah.
Massa, terus mencari hiburan state-of-the-art, akan resor untuk produk
dengan anggaran tinggi yang hanya dapat diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan media terbesar di dunia. Produk ini mengandung
pesan hati-hati yg dapat dihitung dan simbol yang tidak lebih dan tidak
kurang dari propaganda hiburan. Masyarakat telah dilatih untuk CINTA
propaganda untuk sejauh hal itu membelanjakan uangnya dengan susah payah
untuk terkena propaganda hiburan. Propaganda (digunakan dalam kedua
arti politik, budaya dan komersial) tidak lagi bentuk komunikasi koersif
atau otoritatif yang ditemukan di kediktatoran: ia telah menjadi
sinonim hiburan dan kesenangan.
“Sehubungan dengan propaganda
pendukung awal keaksaraan universal dan pers bebas yang dibayangkan
hanya dua kemungkinan: propaganda mungkin benar, atau mungkin salah.
Mereka tidak meramalkan apa sebenarnya yang terjadi, terutama di negara
demokrasi barat yang kapitalis – pengembangan industri komunikasi massa
yang luas, yang bersangkutan pada umumnya tidak dengan benar atau yang
salah, tetapi dengan kenyataan, sama sekali tidak relevan . Singkatnya,
mereka gagal untuk memperhitungkan selera rekening manusia hampir tak
terbatas untuk selingan.”
- Aldous Huxley, Preface to A Brave New World
Sepotong tunggal media sering tidak
memiliki efek yang berlangsung pada jiwa manusia. Media massa,
bagaimanapun, dengan sifat maha-nya, menciptakan lingkungan hidup tempat
dimana kita berevolusi setiap hari. Hal ini mendefinisikan norma dan
tidak termasuk yang tidak diinginkan. Dengan cara yang sama kereta
kuda memakai penutup mata sehingga mereka hanya dapat melihat apa yang
benar di depan mereka, massa hanya bisa melihat di mana mereka harus
pergi.
“Ini dimungkinkan dengan munculnya
media massa yang memungkinkan penggunaan teknik propaganda dalam skala
sosial. Liputan pers, radio dan televisi untuk menciptakan lingkungan
yang membuat propaganda ini bertahan secara terus menerus, abadi dan
mempengaruhi secara total nyaris tak terlihat justru karena ia
menciptakan lingkungan yang konstan. Media massa menyediakan hubungan
penting antara individu dan tuntutan masyarakat teknologi. ”
- Jacques Ellul
Salah satu alasan media massa berhasil mempengaruhi masyarakat adalah
karena jumlah ekstensif penelitian tentang ilmu kognitif dan sifat
manusia yang telah diterapkan untuk itu.
Teknik-teknik Manipulasi
“Publisitas adalah upaya sengaja
untuk mengelola persepsi publik tentang subjek. Subyek publisitas
termasuk orang (misalnya, politisi dan seniman), barang dan jasa,
organisasi dari semua jenis, dan karya seni atau hiburan. ”
Dorongan untuk menjual produk dan
ide-ide kepada massa telah menyebabkan sejumlah penelitian yang belum
pernah terjadi sebelumnya, penelitian tentang perilaku manusia dan jiwa
manusia. Ilmu kognitif, psikologi, sosiologi, semiotika, linguistik dan
bidang terkait lainnya dan masih secara ekstensif diteliti melalui studi
yang didanai dengan baik.
“Tidak ada kelompok sosiolog dapat
mendekati tim iklan dalam pengumpulan dan pengolahan data sosial yang
dieksploitasi. Tim iklan telah menghabiskan miliaran setiap tahun pada
penelitian dan pengujian reaksi, dan produk mereka dan mengakumulasi
materi tentang berbagi pengalaman dan perasaan dari seluruh masyarakat.”
- Marshal McLuhan, The Extensions of Man
Hasil studi tersebut diterapkan untuk
iklan, film, video musik dan media lainnya untuk membuat mereka sebagai
berpengaruh mungkin. Seni pemasaran sangat dihitung dan ilmiah karena
harus mencapai baik individu dan kesadaran kolektif. Pada produk-produk
budaya tinggi anggaran, video tidak pernah “hanya video”,
Gambar, simbol dan makna secara strategis ditempatkan dalam rangka untuk
menghasilkan efek yang diinginkan.
“Hal ini dengan pengetahuan
tentang manusia, kecenderungan nya, keinginannya, kebutuhannya,
mekanisme psikis, Otomatisasi nya serta pengetahuan psikologi sosial dan
psikologi analitis yang mengolah teknik-teknik propaganda.”
- Propagandes, Jacques Ellul (free translation)
Propaganda hari ini hampir tidak pernah
menggunakan argumen rasional atau logis. Langsung menyentuh kebutuhan
manusia yang paling mendasar dan naluri untuk menghasilkan respons
emosional dan tidak rasional. Jika kita selalu berpikir rasional, kami
mungkin tidak akan membeli 50% dari apa yang kita miliki. Bayi dan
anak-anak selalu ditemukan dalam iklan yang ditujukan pada perempuan
untuk alasan tertentu: studi menunjukkan bahwa gambar anak-anak memicu
para wanita untuk insting memelihara, untuk peduli dan untuk melindungi,
pada akhirnya menyebabkan simpatik yang bias terhadap iklan.
Strange old 7up ad using the cuteness of babies
Seks ada dimana-mana di media massa,
karena menarik dan menjaga perhatian pemirsa. Langsung menghubungkan
kebutuhan hewan kita untuk berkembang biak dan untuk mereproduksi, dan,
bila dipicu, naluri ini dapat langsung dilatar pikiran-pikiran rasional
lain dalam otak kita.
Subliminal Perception
Bagaimana jika pesan yang dijelaskan di
atas mampu mencapai langsung pikiran bawah sadar pemirsa, tanpa pemirsa
menyadari apa yang terjadi? Itulah tujuan persepsi subliminal. Iklan
frase subliminal diciptakan pada tahun 1957 oleh peneliti pasar AS James
Vicary, yang mengatakan ia bisa penonton bioskop untuk “minum
Coca-Cola” dan “makan popcorn” dengan pesan-pesan berkedip pada layar
untuk waktu yang singkat dan pemirsa tidak sadari.
“Persepsi bawah sadar adalah suatu
proses yang disengaja yang dibuat oleh teknisi komunikasi, di mana Anda
menerima dan merespon informasi dan instruksi tanpa sadar memberikan
petunjuk”
- Steve Jacobson, Mind Control in the United States
Teknik ini sering digunakan dalam pemasaran dan kita semua tahu SEKS telah dijual.
Meskipun beberapa sumber mengklaim bahwa
iklan subliminal tidak efektif, dokumentasi penggunaan teknik ini di
media massa membuktikan bahwa penciptanya percaya pada kekuatan
subliminal message ini. Studi terbaru juga terbukti efektif, terutama
ketika pesan negatif.
“Sebuah tim dari University
College London, yang didanai oleh Wellcome Trust, menemukan bahwa
[persepsi subliminal] sangat bagus untuk menanamkan pikiran negatif. Ada
banyak spekulasi tentang apakah orang dapat memproses informasi
emosional tidak sadar, untuk gambar misalnya, wajah dan kata-kata, “kata
Profesor Nilli Lavie, yang memimpin penelitian. Kami telah menunjukkan
bahwa orang dapat merasakan nilai emosional pesan subliminal dan telah
ditunjukkan secara meyakinkan bahwa orang jauh lebih selaras dengan
kata-kata negatif. ”
- Source
A famous example of subliminal messaging in political communications is in George Bush's advertisement against Al Gore in 2000.
Right after the name of Gore is
mentioned, the ending of the word "bureaucrats" – "rats" – flashes on
the screen for a split second.
The discovery of this trickery caused
quite a stir and, even if there are no laws against subliminal messaging
in the U.S., the advertisement was taken off the air.
As seen in many articles on The Vigilant
Citizen, subliminal and semi-subliminal messages are often used in
movies and music videos to communicate messages and ideas to the
viewers.
Desensitization
In the past, when changes were imposed
on populations, they would take to the streets, protest and even riot.
The main reason for this clash was due to the fact that the change was
clearly announced by the rulers and understood by the population. It was
sudden and its effects could clearly be analyzed and evaluated. Today,
when the elite needs a part of its agenda to be accepted by the public,
it is done through desensitization. The agenda, which might go against
the public best interests, is slowly, gradually and repetitively
introduced to the world through movies (by involving it within the
plot), music videos (who make it cool and sexy) or the news (who present
it as a solution to today's problems). After several years of exposing
the masses to a particular agenda, the elite openly presents the concept
the world and, due to mental programming, it is greeted with general
indifference and is passively accepted. This technique originates from
psychotherapy.
"The techniques of psychotherapy,
widely practiced and accepted as a means of curing psychological
disorders, are also methods of controlling people. They can be used
systematically to influence attitudes and behavior. Systematic
desensitization is a method used to dissolve anxiety so the the patient
(public) is no longer troubled by a specific fear, a fear of violence
for example. [...] People adapt to frightening situations if they are
exposed to them enough".
- Steven Jacobson, Mind Control in the United States
Predictive programming is often found in
the science fiction genre. It presents a specific image of the future –
the one that is desired by the elite – and ultimately becomes in the
minds of men an inevitability. A decade ago, the public was being
desensitized to war against the Arab world. Today, the population is
gradually being exposed to the existence of mind control, of
transhumanism and of an Illuminati elite. Emerging from the shadows,
those concepts are now everywhere in popular culture. This is what Alice
Bailey describes as the "externalization of the hierarchy": the hidden
rulers slowly revealing themselves.
Occult Symbolism in Pop Culture
Metropolis – a movie by the elite, for the elite?
Contrarily to the information
presented above, documentation on occult symbolism is rather hard to
find. This should not come as a surprise as the term "occult", literally
means "hidden". It also means "reserved to those in the know" as it is
only communicated to those who are deemed worthy of the knowledge. It is
not taught in schools nor is it discussed in the media. It is thus
considered marginal or even ridiculous by the general population.
Occult knowledge is NOT, however,
considered ridiculous in occult circles. It is considered timeless and
sacred. There is a long tradition of hermetic and occult knowledge being
taught through secret societies originating from ancient Egyptians, to
Eastern Mystics, to the Knights Templar to modern day Freemasons. Even
if the nature and the depth of this knowledge was most probably modified
and altered throughout the centuries, mystery schools kept their main
features, which are highly symbolic, ritualistic and metaphysical. Those
characteristics, which were an intricate part of ancient civilizations,
have totally been evacuated from modern society to be replaced by
pragmatic materialism. For this reason, there lies an important gap of
understanding between the pragmatic average person and the ritualistic
establishment.
"If this inner doctrine were
always concealed from the masses, for whom a simpler code had been
devised, is it not highly probable that the exponents of every aspect of
modern civilization – philosophic, ethical, religious, and
scientific-are ignorant of the true meaning of the very theories and
tenets on which their beliefs are founded? Do the arts and sciences that
the race has inherited from older nations conceal beneath their fair
exterior a mystery so great that only the most illumined intellect can
grasp its import? Such is undoubtedly the case."
- Manly P. Hall, Secret Teachings of All Ages
The "simpler code" devised for the masses used to be organized
religions. It is now becoming the Temple of the Mass Media and it
preaches on a daily basis extreme materialism, spiritual vacuosity and a
self-centered, individualistic existence. This is exactly the opposite
of the attributes required to become a truly free individual, as taught
by all great philosophical schools of thought. Is a dumbed-down
population easier to deceive and to manipulate?
"These blind slaves are told they are "free" and "highly
educated" even as they march behind signs that would cause any medieval
peasant to run screaming away from them in panic-stricken terror. The
symbols that modern man embraces with the naive trust of an infant would
be tantamount to billboards reading, 'This way to your death and
enslavement,' to the understanding of the traditional peasant of
antiquity"
- Michael A. Hoffman II, Secret Societies and Psychological Warfare
Penutup
Artikel ini menguji para pemikir utama
di bidang media massa, struktur kekuasaan media dan teknik yang
digunakan untuk memanipulasi massa. Saya yakin informasi ini sangat
penting untuk pemahaman dari “mengapa” dalam topik yang dibahas di
mureo. “Populasi massal” versus “kelas penguasa” dikotomi dijelaskan
dalam banyak artikel bukan “teori konspirasi” (sekali lagi, aku benci
istilah ini), tetapi kenyataan telah jelas diperlihatkan dalam industri
dalam beberapa abad ini.
Lippmann, Bernays dan Lasswell
menyatakan bahwa masyarakat tidak cocok untuk menentukan nasib mereka
sendiri, yang merupakan tujuan yang melekat pada demokrasi. Sebaliknya,
mereka menyerukan cryptocracy, sebuah pemerintah tersembunyi, sebuah
kelas penguasa yang bertanggung jawab atas “kelompok bingung.” Sebagai
ide-ide mereka terus diterapkan kepada masyarakat, maka semakin jelas
bahwa populasi yang bodoh tidak menjadi kendala bahwa penguasa harus
berurusan dengan: Ini adalah sesuatu yang diinginkan dan, memang perlu,
untuk memastikan kepemimpinan total. Populasi yang bodoh tidak tahu hak,
tidak mencari pemahaman yang lebih besar dari masalah dan tidak
berwenang bertanya. Ini hanya mengikuti tren. Budaya populer melayani
dan memelihara kebodohan dengan terus melayani sampai hiburan otak-hal
rumit dan menyoroti merosotnya mereka sehingga mengidolakan selebriti.
Banyak orang bertanya kepada saya: “Apakah ada cara untuk menghentikan
ini?” Ya, ada. HENTIKAN MENDENGARKAN OMONG KOSONG MEREKA DAN BACA BUKU.
"If a nation expects to be ignorant and free, it expects what never was and never will be."