Ilustrasi/ goldyberliandaru
Begitu menggebunya metro-tv dalam
menyuarakan apa yang disebut menagih janji. Itu tercermin dalam acara
Editorial Media Indonesia: Menagih Janji Presiden Yudhoyono (metrotv,
senin 3 juni 2013).
Aliran sesat Ahmadiyah (pemalsu Islam),
syiah (pencaci maki para sahabat Nabi yang sangat dihormati Umat Islam),
dan pembangunan gereja yang sudah diketahui umum serta dibuktikan salah
di pengadilan bahwa itu memanipulasi data dengan menggunakan data palsu
misalnya ktp palsu atau sudah mati dan sebagainya, namun oleh metrotv
tetap jadi bahan semacam amunisi untuk apa yang kini disebut menagih
janji. Itu setelah Presiden SBY menerima gelar dari Rabbi Yahudi di AS.
Seperti telah diberitakan di dunia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menerima World Statesman Award dari Rabbi Arthur Schneier, pendiri dan
Presiden Appeal of Conscience Foundation, di New York, AS (Kamis
(30/5/2013) waktu setempat.
Dalam editorial “Menagih Janji Presiden
Yudhoyono”, dengan sombongnya Metro_TV & Media Indonesia
mengharuskan Presiden SBY untuk ini dan itu. Sampai-sampai , pengharusan
itu berbunyi: ”… Presiden harus memerintahkan penghapusan surat
keputusan bersama tiga menteri terkait dengan Ahmadiyah.”
Di sini pantas dipertanyakan, Metro_TV
& Media Indonesia kok sikapnya seperti itu, sebenarnya mereka ini
apanya Presiden? Dan juga apanya Ahmadiyah?
Ketika Metro_TV & Media Indonesia
bersikap seperti itu, sebenarnya telah memposisikan pada pihak yang
memusuhi Islam. Karena di dunia Islam, Ahmadiyah bukan sekadar sekte,
tapi pemalsu Islam. Lantas ketika mengharuskan Presiden dengan suaranya
yang berposisi pada memusuhi Islam, itu sangat dusta bila menganggap
suaranya itu adalah atas nama menagih janji Presiden yang tidak akan
menoleransi kekerasan atas nama apa pun. Karena pengharusan itu justru
mengharuskan Presiden untuk menoleransi Ahmadiyah tetap berbuat
kekerasan dalam bentuk memalsu Islam.
Benarlah sabda Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam bahwa sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia.
Dalam kasus kesombongan Metro tv dan
Media Indonesia ini adalah menolak kebenaran Islam (hingga mengharuskan
untuk dilindunginya pemalsu Islam yakni Ahmadiyah), dan meremehkan
manusia, yang sudah jelas dapat dirasakan dan tidak usah dijelaskan.
Di balik gigihnya Metro tv dalam
menyudutkan Islam itu, mari kita simak, sebenarnya seperti apa sepak
terjangnya, wabil khusus dalam masalah editorial yang tampaknya sebegitu
sombong hingga mengharuskan Presiden untuk ini dan itu itu.
Inilah sebuah pengakuan yang pantas disimak.
***
Edy A Effendi@eae18Mantan Wartawan & Penulis Editorial Media IndonesiaSeorang mantan Wartawan & Penulis Editorial Media Indonesia Edy A.Effendi memberikan testimoninya selama bekerja di stasiun Metro TV, terkait isu Rohis sebagai tempat rekrutmen teroris dan isu-isu yang menyudutkan Islam melalui kultwitnya di akun twitter @eae18. Berikut testimoninya:1. Ini terkait berita Metro TV yg menyudutkan sekolah umum jd sarang teroris. media hrs obyektif. itu hak publik. 2. sdh untuk kesekian kali @Metro_TV n Media Indonesia menyudutkan Islam. Sdh berkali2 juga disomasi n diprotes tp tak kapok. 3. bnyk berita yg diprotes n disomasi tp mrk bergeming. Sy akan paparkan bebrapa fakta bkn krn sy benci agama lain. 4. bg sy agama adlh hak individu.sy hny ingin melihat media massa jgn jd alat menikam agama lain. hrs dibebaskan.. 5. ..media massa hrs dibebaskan dr kepentingan agama. media massa bertugas mereportase isu warga. bkn mendistorsi. 6. pada era 2000-an, di mana sy bekerja di Media Indonesia, ada empat sekawan yg berperan dlm soal isu agama. 7. Andy F Noya, Saur Hutabarat, Elman Saragih n Laurens Tato, kebetulan mrk non muslim n pengendali media grup. 8. 4 petinggi inlah yg punya peran pnting mngakses berita. Surya Paloh tk tahu menahu. SP jg tk tahu kl bbrpa x dsomasi. 9. sbg mantan penulis editorial, sy tahu persis, bgaimana berita dimainan.sy protes soal rekruitmen yg berbau SARA. 10. rekruitmen reporter sngat berbau SARA. Di rapat besar, sy protes ke Elman.. 11. rekruitmen reporter yg diterima bnyk non muslim? Elman kaget.Dia blg sepanjang sy kerja di media baru kali ini dikritisi soal ini. 12. jk ada 6 reporter yg diterima, komposisinya, 2 Protestan, 2 Katolik, 2 Islam. Ini fakta bkn fiksi. saksi bnyk. 13. desk redaksi yg strategis pn ditempati non muslim.polkam, metropolitan n mingguan.di SDM n level asred eks sama. 14. akhirnya sy masuk tim seleksi reporter. ujung2nya di HRD dijegal jg.Taufiqulhadi pnh protes jg soal rekruitmen. 15. meski saur n andi tak aktif lg tp msh jd berdiri di balik layar.knp tak tegas saja, Media Grup anti Islam. 16. ada puluhan wartawan senior n yunior keluar. alsan utamanya terkait manipulasi jamsostek dr 1995-2005. 17. sy keluar, lbh bnyk soal SARA n sikap diskriminasi elit.sy sdh bicara di Kenduri Cinta Cak Nun, TIM akhir 2007. 18. Wahai pejuang anti SARA, knp kalian bungkam? Takut tak diekspos? Tak populer? Kalian sangat diskriminatif. 19. ketika menyudutkan demo PKS. Elman di editorial pagi Metro bln yg demo anti AS tak beradab dan bodoh. 20. pernah jg soal editorial yang menghina umat Islam Palestina. Umat Islam Ind tak perlu bela Palestin. penulisnya Laurens Tato. 21. jd kl ada demo PKS meski sngat massif tak boleh dipajang di hal 1. 22. pernah PKS demo besar-besaran memrotes Bill Clinton ke Indoesia. Pas rapat redaksi, Yohanes Widad, asredpel, meminta foto jgn dipasang hal 1. 23. mrk tak suka PKS. 24. Elman Saragih pernah sy tunjuk2 mukany di Lobby 2 Metro TV krn soal SARA. Badan gede nyali kecil. Husen H saksi. 25. jadi JANGAN HARAP ada berita yg FAIR dr METRO TV jk bicara soal ISLAM. Sy tak benci Kristen tp benci konspirasi. 26. Bagi sy, Islam, Kristen, Hindu, Buddha, Syiah, Ahmadiyah, itu hak privat. Tp berita yg obyektif itu, hak publik. 27. SEKALI lagi bg pejuang anti SARA, knp kallian bungkam? Kalian serang isu SARA hny krn kepentingan politik? 28. Sekali lg, sy tak benci Kristen. Sy melawan media dijadikan mainan berbau SARA. Bersikaplah fair n obyektif. 29. Sy skdar ingatkan ke kawan2 sy, @ulil @fadjroel @TodungLubis, apa arti SARA n toleransi? kalian bungkam! 30. Mana @RatnaSpaet yang sok pejuang anti SARA. Apa kejadian di media grup bkn SARA? 31. di sini bkn soal damai atau tak damai tp media itu hrs obyetif. bkn lakukan diskriminasi. 32. sy penulis terbaik editorial gelombang dua n kebetulan dpt beasiswa menulis di AS. 33. Scr kbtulan sy penulis terbaik editorial gelombang 2, setelah 3 hari masuk pelatihan. Jd ada alsan sy bicara #BeritaMetroTV. 34. sy dulu di Media Indonesia. Tp Metro TV n MI satu kantor dan selalu kerja sama pemberitaan. 35. Sdh lama, sy siap lahir batin melawan Elman cs. Kultwit sy soal Media Grup bkn dendam atau apapn. Tp ulah mereka sdh di luar batas.*sumber: https://twitter.com/eae18sumber: pkspiyungan.org/Arrahmah
POSTED On : 16 – Sep – 2012
(nahimunkar.com)
0 komentar:
Posting Komentar