“Dan kami menurunkan Al Qur’an sebagai penawar dan Rahmat untuk orang-orang yang mu’min.”
(QS. Al Israa'17: 82)
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan.
Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Quran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mendengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Al-Qur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Al-Qur’an dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur’an dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Al-Qur’an.
Al-Qur’an memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Al-Qur’an dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Al-Qur'an Sebagai Penyembuh
Ada banyak penyakit setiap hari yang sembuh dengan membaca Al-Quran. Kita tidak dapat membantah hal itu karena kesembuhan memang terjadi. Hal itu terjadi pada saya (Abduldaem Al-Kaheel – penyusun artikel) ketika saya membaca ayat-ayat tertentu untuk khusus penyakit dan penyakit itu sembuh! (atas izin Allah).
Penyembuhan dengan Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak ada studi atau penelitian tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai perjalanan ini dan memohon kepada Allah untuk membimbing saya, memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan kepada saya kebenaran dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan kepada saya kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah menempatkan dalam setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk penyakit tertentu jika ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu berkali-kali.
Penyembuhan dengan Al-Quran adalah isu yang kritis yang tidak banyak ada studi atau penelitian tentangnya, jadi saya rasa untuk memulai perjalanan ini dan memohon kepada Allah untuk membimbing saya, memberikan saya ilmu yang bermanfaat, menunjukkan kepada saya kebenaran dan menolong saya untuk melakukannya, dan menunjukkan kepada saya kesalahan dan menolong saya untuk menjauhinya. Salah satu buah terpenting dari penelitian ini, yang berlangsung selama bertahun-tahun, yaitu bahwa saya datang dengan hasil yang penting: Allah telah menempatkan dalam setiap ayat Al-Quran sebuah kekuatan penyembuhan untuk penyakit tertentu jika ayat ini dibaca dalam jumlah tertentu berkali-kali.
Permulaan
Ketika kita merenungkan alam semesta di sekeliling kita, kita melihat bahwa setiap atom bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom ini bagian dari logam, air, sel atau apapun. Sehingga setiap benda di dalam alam semesta ini bergetar, hal ini memberikan fakta ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel; setiap sel terbuat dari milyaran atom dan setiap atom terbuat dari nukleus positif dan elektron negatif yang berotasi di sekitarnya; karena rotasi ini sebuah medan elektromagnetik dihasilkan serupa dengan medan-medan yang dihasilkan oleh sebuah mesin.
Gambar 1: Atom adalah struktur dasar di dalam alam semesta ini dan di dalam tubuh kita; ini terus-menerus bergetar, yang artinya setiap benda bergetar sesuai degan sebuah sistem yang teliti.
Rahasia yang membuat otak kita berpikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan teliti; kerusakan sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahwa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia bisa mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik.
Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap oleh telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian ini bekerja sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka ke dalam bahasa yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa sinyal-sinyal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian tubuh untuk terhubung dengan sinyal-sinyal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul terapi suara; suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para pengamat baru-baru ini.
Di universitas Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel otak tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah terus-menerus siang-malam 24 jam.
Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University, mengatakan bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara.
Gambar 4: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu juga menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian tubuh bergetar dalam frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang melanda semua bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan (terapi suara) ini?
Rahasia yang membuat otak kita berpikir adalah sebuah program akurat yang ada dalam sel-sel otak; program yang berada di dalam setiap sel ini mengerjakan tugasnya dengan teliti; kerusakan sekecil apapun dalam pekerjaannya akan menyebabkan ketidakseimbangan dan penyakit di beberapa bagian tubuh; pengobatan terbaik untuk ketidakseimbangan ini adalah dengan mengembalikan keseimbangan pada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh dipengaruhi oleh berbagai getaran seperti gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang suara, dll. Tetapi apa itu suara?
Gambar 2: Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini bisa menimbulkan penyakit pada beberapa bagian tubuh. Itulah mengapa sel-sel yang rusak harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangannya.
Kita tahu bahwa suara terbuat dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara pada sekitar 340m/detik. Setiap suara memiliki frekuensinya sendiri, dan manusia bisa mendengar dari frekuensi 20 per detik hingga frekuensi 20000 per detik.
Gelombang-gelombang ini menyebar di udara dan kemudian ditangkap oleh telinga, kemudian berubah menjadi sinyal elektrik dan bergerak melalui saraf suara menuju kulit accoustic bark pada otak; sel-sel terkait dengan gelombang-gelombang tersebut dan bergerak ke dalam berbagai bagian otak, terutama di bagian depan; semua bagian ini bekerja sama sesuai dengan sinyal-sinyal tersebut dan menerjemahkan mereka ke dalam bahasa yang dipahami oleh manusia. Dengan demikian, otak menganalisa sinyal-sinyal tersebut dan memberikan perintah-perintahnya ke berbagai bagian tubuh untuk terhubung dengan sinyal-sinyal itu.
Gambar 3: Suara terdiri dari getaran mekanik yang mencapai telinga kemudian sel-sel otak yang terhubung dengan getaran-getaran itu dan mengubah getaran-getarannya sendiri; itulah mengapa suara dianggap sebuah kekuatan penyembuhan yang efektif, tergantung pada sifat suara dan frekuensinya. Kita temukan kekuatan penyembuhan itu di dalam Al-Quran karena ini adalah kitab Allah.
Dari sini muncul terapi suara; suara tersebut adalah sebuah getaran, sel-sel tubuh bergetar, kemudian suara tersebut mempengaruhi sel-sel tubuh. Ini adalah hal yang ditemukan oleh para pengamat baru-baru ini.
Di universitas Washington pada abad dua puluh satu belakangan ini, para ilmuwan menemukan bahwa tugas sebuah sel otak tidak hanya mentransfer informasi, setiap sel adalah sebuah komputer kecil yang bekerja mengumpulkan informasi, memprosesnya, dan memberikan perintah terus-menerus siang-malam 24 jam.
Ellen Covey, seorang peneliti di Washington University, mengatakan bawa ini adalah pertama kalinya kita menyadarai bahwa otak tidak bekerja sebagai komputer yang besar, tetapi otak berisi sejumlah besar komputer yang bekerja dengan cara kooperatif, ada sebuah komputer kecil dalam setiap sel, dan ada komputer-komputer yang dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, terutama suara.
Gambar 4: Eksperimen (percobaan) menunjukkan bahwa di dalam setiap sel di dalam otak ada sebuah komputer yang Allah tanamkan padanya sebuah program akurat yang mengarahkan sel dan mengontrol kerjanya. Itu juga menunjukkan bahwa suara mempengaruhi sel tersebut; gambar di atas adalah gambar sel yang terkena pengaruh oleh sebuah suara dan medan elektromagetik yang terbentuk di sekitarnya.
Dengan begitu, kita bisa mengatakan bahwa sel-sel di setiap bagian tubuh bergetar dalam frekuensi tertetu, dan membentuk sebuah sistem yang rumit dan terkoordinasi yang terpengaruh oleh setiap suara di sekitarnya. Sehingga, setiap penyakit yang melanda semua bagian tubuh akan menyebabkan sebuah perubahan dalam getaran pada bagian sel ini dan oleh karena itu menyebabkannya menyimpang dari sistem tubuh yang umum yang mempegaruhi seluruh tubuh. Inilah mengapa, ketika tubuh ini terkena suara tertentu, suara ini mempengaruhi sistem getaran tubuh dan terutama pada bagian yang tidak beraturan; bagian ini akan merespon suara tertentu untuk mengembalikan sistem getaran asli, atau dengan kata lain untuk mengembalikan kondisi kesehatannya. Para ilmuwan menemukan hasil ini belum lama ini. Bagaimana kisah ilmiah ilmu pengetahuan (terapi suara) ini?
Alfred Tomatis, seorang dokter Perancis, membuat eksperimen selama lima puluh tahun mengenai indera manusia dan muncul dengan hasil bahwa indera pendengaran adalah indera yang paling penting! Dia menemukan bahwa telinga mengontrol seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya dan keseimbangan serta koordinasi gerakan-gerakannya ia juga menemukan bahwa telinga mengontrol susunan saraf!
Selama eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus; hal ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh.
Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya. Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki efek yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!!
Gambar 5: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya; otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini perintah-perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sehat dan mengenakannya kepada berbagai suara; Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe suara pembaca.
Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setetes darah dari salah satu pasein; dan kemudian memonitor tetesan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pasien itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.”
Gambar 6: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahwa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, buktikan dalam eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahwa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh manusia 70 persennya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara; dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum. Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinyu akibat efek suara.
Selama eskperimennya, ia menemukan bahwa saraf pendengaran terhubung dengan seluruh otot tubuh dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibilitas tubuh serta indera penglihatan itu terpengaruh oleh suara. Telinga dalam terhubung dengan seluruh bagian tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut dan usus; hal ini menjelaskan mengapa frekuensi suara mempengaruhi seluruh tubuh.
Pada 1960, ilmuwan Swiss Hans Jenny menemukan bahwa suara mempengaruhi berbagai material dan memperbarui partikular-partikularnya, dan bahwa setiap sel tubuh memiliki suaranya sendiri dan akan terpengaruh oleh pembaruan suara serta material di dalamnya. Pada 1974, para peneliti Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang sangat mengejutkan; Mereka menemukan bahwa setiap bagian dari tubuh memiliki sistem getaran sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal, peneliti lainnya, menemukan bahwa suara mempengaruhi sel-sel terutama sel-sel kanker, dan bahwa suara-suara tertentu memiliki pengaruh yag kuat; hal yang ajaib yang ditemukan oleh kedua peneliti tersebut adalah suara yang memiliki efek yang paling kuat terhadap sel-sel tubuh adalah suara manusia itu sendiri!!
Gambar 5: Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi sel-sel otak; para ilmuwan baru-baru ini menemukan bahwa suara memiliki kekuatan penyembuh yang ajaib dan efek yang menakjubkan dari sel-sel otak yang mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Membaca Al-Quran memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak dan mampu mengembalikan keseimbangannya; otak adalah organ yang mengontrol tubuh dan dari sini perintah-perintah dikirim kepada seluruh organ tubuh terutama sistem kekebalan tubuh.
Fabien, seorang ilmuwan sekaligus musisi, menempatkan sel-sel dari tubuh yang sehat dan mengenakannya kepada berbagai suara; Dia menemukan bahwa setiap not skala musik mempengaruhi medan elektromagnetik dari sel tersebut; ketika memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektormagnetik dari sel itu berubah sesuai frekuensi suara dan tipe suara pembaca.
Kemudian ia melakukan eksperimen lainnya dengan mengambil setetes darah dari salah satu pasein; dan kemudian memonitor tetesan darah tersebut dengan kamera Kirlian dan meminta pasien itu untuk mengeluarkan berbagai nada. Dia menemukan, setelah memproses gambarnya, bahwa nada tertentu dalam tetesan darah itu mengubah medan elektromagnetiknya dan sepenuhnya bergetar merespon pemiliknya. Dia kemudian menyimpulkan bahwa ada nada-nada tertentu yang mempengaruhi sel-sel tubuh dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan memperbaharuinya. Dia muncul dengan hasil yang penting bahwa suara manusia memiliki pengaruh kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lainnya. Peneliti ini mengatakan secara harfiah:
“Suara manusia memiliki dering khusus yang membuatnya menjadi alat pengobatan yang paling kuat. Fabien menemukan bahwa beberapa suara dengan mudah menghancurkan sel kanker, dan pada saat yang sama mengaktifkan sel sehat. Suara mempengaruhi sel darah manusia yang mentransfer frekuensi suara ini ke seluruh tubuh melalui peredaran darah.”
Gambar 6: Sebuah sel kanker hancur dengan menggunakan frekuensi suara saja!! Itulah mengapa membaca Al-Quran memiliki dampak hebat dalam perawatan kanker paling berbahaya sekalipun dan penyakit-penyakit yang menurut medis tidak dapat disembuhkan!
Tetapi apakah pengaruh ini terbatas hanya untuk sel-sel tubuh? Jelaslah bahwa suara mempengaruhi apapun di sekitar kita. Inilah yang Masaru Emoto, seorang ilmuwan Jepang, buktikan dalam eksperimennya terhadap air; Dia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air sangat terpengaruh oleh suara, dan bahwa ada nada-nada tertentu yang berpengaruh pada molekul-molekul ini dan membuatnya menjadi lebih teratur. Jika kita mengingat bahwa tubuh manusia 70 persennya terdiri dari air, maka suara yang manusia dengar mempengaruhi keteraturan pada molekul-molekul air di dalam sel-sel dan dengan cara ini molekul-molekul itu bergetar.
Gambar 7: Bentuk molekul-molekul air berubah ketika terkena suara; dengan demikian, suara sangat mempengaruhi air yang kita minum. Jika kita membacakan ayat-ayat Al-Quran pada air, sifat-sifatnya akan berubah dan akan membawa pengaruh ayat-ayat Al-Quran ke setiap sel di dalam tubuh, menyebabkannya dapat menyembuhkan! (insya Allah). Pada gambar di atas, kita melihat sebuah molekul air yang beku; medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinyu akibat efek suara.
Sekarang, mari menanyakan pertanyaan penting: apa yang terjadi di dalam sel-sel tubuh dan bagaimana suara menyembuhkan? Bagaimana suara ini mempengaruhi sel-sel yang rusak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme penyembuhannya?
Para dokter terus mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus; jika kita memikirkan tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberikan virus itu informasi yang tersimpan di dalam, yang memungkinkannya untuk menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya sementara berdiri tak berdaya di depan virus lainnya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di dalam untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu akan merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan pahami setelah mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan alami; ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar disamping adalah gambaran nyata sebuah sel darah yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Para dokter terus mencari cara untuk menghancurkan beberapa virus; jika kita memikirkan tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberikan virus itu informasi yang tersimpan di dalam, yang memungkinkannya untuk menyerang sel-sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel itu melawan virus ini untuk menghancurkannya sementara berdiri tak berdaya di depan virus lainnya?
Gambar 8: Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh getaran suara terutama suara lantunan ayat-ayat Al-Quran, suara ini menghentikan virus dan kuman dan pada saat yang sama meningkatkan aktifitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terganggu yang berada di dalam untuk menjadi siap melawan virus dan kuman.
Lantunan ayat suci Al-Quran menciptakan sekelompok frekuensi yang mencapai telinga kemudian bergerak ke sel-sel otak dan mempengaruhinya melalui medan-medan elektromagnetik frekuensi ini yang dihasilkan dalam sel-sel ini. Sel-sel itu akan merespon medan-medan tersebut dan memodifikasi getaran-getarannya, perubahan pada getaran ini adalah apa yang kita rasakan dan pahami setelah mengalami dan mengulang.
Ini adalah sistem alami yang Allah ciptakan pada sel-sel otak, ini adalah sistem keseimbangan alami; ini adalah apa yang Allah firmankan kepada kita di dalam Kitab Suci Al-Quran:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama [Allah]; [tetaplah atas] fithrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fithrah itu. Tidak ada perubahan pada fithrah Allah. [Itulah] agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)
Gambar 9: Gambar disamping adalah gambaran nyata sebuah sel darah yang terkena suara dan mulai mengubah medan elektromagnetik di sekitarnya; suara lantutan ayat suci Al-Quran mengubah informasi sel ini, membawa dan membuatnya lebih mampu melawan virus dan kerusakan yang diakibatkan oleh penyakit-penyakit ganas.
Setiap ayat Al-Quran memiliki kekuatan penyembuh yang luar biasa (atas izin Allah) untuk penyakit-penyakit tertentu; di antara surat yang biasanya dilantunkan untuk meruqyah adalah Al-Fatiha, ayat Kursi (ayat ke-255 di surat Al-Baqarah), dua ayat terakhir surat Al-Baqarah (285-286), dan tiga surat terakhir dalam Al-Quran (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) sebagaimana yang diberitahukan oleh Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam.
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)
Tetapi, pada dasarnya semua ayat Al-Quran dapat menjadi terapi penyembuhan dan pencegahan dari berbagai penyakit, insya Allah.
Nabi paling mulia shalallahu ‘alaihi wa sallam setiap hari membiasakan diri membaca ayat-ayat dan doa serta dzikir lainnya –selain mengkonsumsi makanan dan minuman alami yang sehat dengan adab-adab makan yang sehat- untuk perlindungan dari berbagai penyakit, baik fisik maupun psikis. Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa kepada Allah untuk melindunginya dari gangguan setan, termasuk dari berbagai penyakit.
Pengobatan dengan ayat-ayat Al-Quran dan Sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam terbukti secara medis dapat menyembuhkan dari berbagai penyakit, apakah itu penyakit psikologis ataupun penyakit fisik (rohani ataupun jasmani), insya Allah.
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penyembuh dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” (Al-Isra’: 82)
0 komentar:
Posting Komentar