Untuk pertama kalinya Rusia mendemonstrasikan sistem pertahanan udara jarak pendek-menengah platform 50R6A Hero "Vityaz,"
yang akan menggantikan varian lama sistem pertahanan udara S-300 karena
akan segera dinonaktifkan. Angkatan Darat Rusia baru akan memulai
pengujian sistem Vityaz pada akhir tahun ini.
Sistem rudal permukaan-ke-udara baru Rusia ini dibuat oleh produsen
senjata Rusia Almaz-Antey. Almaz-Antey mendemonstrasikan sistem Vityaz
di pusat industri Obukhov di St. Petersburg, tempat dimana juga
merupakan cabang Almaz-Antey yang memproduksi peluncur Vityaz.
Sistem ini menawarkan semua aspek kecanggihan mulai dari radar array, pos komando mobile baru dan peluncur rudal vertikal 12 rudal, yang akan menggunakan varian dari rudal radar aktif 9M96. Rudal serupa juga digunakan untuk sistem pertahanan udara S-400, generasi baru dari S-300, yang saat ini sedang digunakan Rusia.
Dikonfirmasi, peluncur Vityaz juga bisa menembakkan rudal jarak pendek (namun tidak diberitahu jenisnya), kemungkinan adalah varian rudal 9M100 tersebut.
"Saya yakin sistem (Vityaz) ini akan mampu menghancurkan target dalam kisaran 30 km hingga 120 km," ujar Aminov, analis militer dan editor di situs World of Air Defense kepada RT (Russia Today). "Ini merupakan sistem pertahanan udara dengan beberapa unsur pertahanan anti-bom taktis."
Almaz-Antey berniat untuk menyerahkan sistem Vityaz kepada Departemen Pertahanan Rusia untuk dilakukan pengujian negara sebelum akhir tahun ini, kepala perusahaan Vladislav Menshikov mengatakan kepada presiden Rusia Vladimir Putin yang juga menginspeksi pabrik.
Almaz-antey juga dikabarkan membantu pembuatan sistem pertahanan udara Korea Selatan KM-SAM Chun Koong dengan berdasarkan desain sistem Vityaz. Almaz-Antey merancang tiga unit radar untuk KM-SAM dan dikabarkan juga telah membantu dalam merancang sistem rudalnya.
Militer Rusia secara resmi mendukung proyek Vityaz -yang tentunya memiliki kemampuan yang lebih baik daripada sistem pertahanan udara Korea Selatan-
setelah mempelajari kinerjanya, seperti yang dikatakan Almaz-Antey pada
tahun 2010 silam. Sistem pertahanan udara Vityaz sendiri mulai
dikembangkan pada tahun 2007.
Unit Peluncur 50P6 dengan rudal 9M96 dari sistem pertahanan udara baru Rusia Vityaz |
Sistem ini menawarkan semua aspek kecanggihan mulai dari radar array, pos komando mobile baru dan peluncur rudal vertikal 12 rudal, yang akan menggunakan varian dari rudal radar aktif 9M96. Rudal serupa juga digunakan untuk sistem pertahanan udara S-400, generasi baru dari S-300, yang saat ini sedang digunakan Rusia.
Dikonfirmasi, peluncur Vityaz juga bisa menembakkan rudal jarak pendek (namun tidak diberitahu jenisnya), kemungkinan adalah varian rudal 9M100 tersebut.
"Saya yakin sistem (Vityaz) ini akan mampu menghancurkan target dalam kisaran 30 km hingga 120 km," ujar Aminov, analis militer dan editor di situs World of Air Defense kepada RT (Russia Today). "Ini merupakan sistem pertahanan udara dengan beberapa unsur pertahanan anti-bom taktis."
Almaz-Antey berniat untuk menyerahkan sistem Vityaz kepada Departemen Pertahanan Rusia untuk dilakukan pengujian negara sebelum akhir tahun ini, kepala perusahaan Vladislav Menshikov mengatakan kepada presiden Rusia Vladimir Putin yang juga menginspeksi pabrik.
Almaz-antey juga dikabarkan membantu pembuatan sistem pertahanan udara Korea Selatan KM-SAM Chun Koong dengan berdasarkan desain sistem Vityaz. Almaz-Antey merancang tiga unit radar untuk KM-SAM dan dikabarkan juga telah membantu dalam merancang sistem rudalnya.
Radar multifungsi 50N6A dari sistem pertahanan udara Vityaz |
Truk 50K6A untuk komando dan kontrol dari sistem pertahanan udara Vityaz |
Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan pihaknya berencana untuk membeli setidaknya 30 sistem Vityaz sebelum 2020, dengan syarat harus lolos ujian negara (akhir tahun nanti), dan penyebaran sistem Vityaz akan dimulai pada tahun depan.
Vityaz dikembangkan untuk menggantikan S-300PS, varian lama dari sistem pertahanan udara S-300 yang dikembangkan pada awal tahun 1980. Angkatan Darat Rusia juga telah diperintahkan untuk menonaktifkan sekitar 50 sistem S-300PS pada tahun 2015 karena usianya sudah tua.
Nama sistem Vityaz berasal dari kata Slavia kuno untuk seorang prajurit mulia yang berarti "Ksatria" (knight). Kata vityaz juga digunakan sebagai nama tim aerobatik terkenal Rusia yaitu Russkie Vityazi (Ksatria Rusia).
Rusia berencana untuk menyebarkan sistem Vityaz bersama dengan alutsista pertahanan udara canggih lainnya, termasuk sistem pertahanan udara siap pakai S-400 dan Pantsir-S1, dan sistem pertahanan udara masa depan S-500 dan Morfei jarak pendek. Moskow bertujuan untuk membuat pertahanan berlapis yang akan menutupi wilayah udara Rusia, membela Rusia dari semua ancaman udara mulai dari pesawat tanpa awak (drone), pesawat berawak konvensional, rudal jelajah dan rudal balistik.
artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar