Sebuah pesawat pembom B-52 terbang di atas Osan pada tanggal 19 Maret 2013, merupakan bagian dari kegiatan latihan militer bersama AS - Korea Selatan |
Pentagon mengatakan setidaknya sebuah pesawat pembom B-52 memang telah
terbang di atas langit Korea dalam beberapa pekan terakhir sebagai
bagian dari latihan militer gabungan AS-Korea Selatan yang Pyongyang
mengecam latihan tersebut ditujukan untuk menginvasi Korea Utara.
"Ini merupakan provokasi yang tidak bisa dimaafkan," kata juru bicara
Kementerian Luar Negeri Korea Utara dalam sebuah pernyataan yang
disiarkan oleh kantor berita KCNA.
"AS menghadirkan pembom strategis berkemampuan nuklir, yang berarti
situasi di Semenanjung Korea sedang beringsut mendekati perang," kata
juru bicara Korea Utara itu.
Ketegangan militer di Semenanjung Korea saat ini berada pada level tertinggi, dengan Korea Utara -bereaksi keras karena sanksi PBB yang diberlakukan setelah uji coba nuklir underground bulan lalu-
mengancam akan menggelar Perang Korea kedua yang akan didukung dengan
senjata nuklir. Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan Pyongyang
sedang mengamati latihan bersama itu dengan seksama.
Juru bicara Pentagon George Little mengatakan pada Senin bahwa pembom
B-52 dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam terbang di langit
Korea pada tanggal 8 Maret. Kantor berita Korea Selatan Yonhap
melaporkan bahwa sebuah B-52 juga terbang Selasa lalu.
B-52 telah ambil bagian dalam latihan tahunan di Semenanjung Korea
sebelumnya, namun Little mengatakan Pentagon ingin menggarisbawahi bahwa
penggunaan mereka kali ini akan meningkatkan ketegangan.
Penerbangan-penerbangan B-52 tersebut harus dilihat sebagai komitmen dan
kapasitas AS untuk membela Seoul dari serangan Korea Utara, Little
mengatakan.
Pesan itu bergema di Seoul pada hari Senin dengan kunjungan Wakil
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter, yang berjanji akan memberikan
bantuan semua sumber daya yang dimiliki militer AS kepada Korea Selatan,
termasuk penggunaan nuklir.
artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar