Rabu, 06 Maret 2013

Brasil akan Buat Kapal Selam Nuklir Pertamanya


Kapal Selam Scorpene

Brasil akan tergabung dengan kelompok negara yang memiliki kapal selam bertenaga nuklir. Presiden Brasil Dilma Rousseff menegaskan komitmen Brasil untuk menjaga perdamaian namun juga pertahanan negara harus kuat, saat ia meresmikan sebuah galangan kapal angkatan laut di negara bagian Rio de Janeiro di mana disitu akan dibangun kapal selam bertenaga nuklir dalam kemitraan dengan Prancis.

"Kita bisa mengatakan bahwa dengan peresmian galangan kapal ini berarti kita akan masuk ke dalam kelompok negara yang memilih kapal selam nuklir; Amerika Serikat, Rusia, Prancis, Inggris dan China", kata Rousseff. Dikenal sebagai Metallic Structures Construction Unit (Unit Konstruksi Struktur Metalik), sebuah pabrik di kota Itaguai dekat Rio de Janeiro merupakan bagian dari program ambisius kapal selam nuklir yang digagas pada tahun 2008. Dalam skema kemitraan dengan Prancis, Prancis akan memasok Brasil dengan empat kapal selam konvensional dan membantu mengembangkan komponen kapal selam bertenaga nuklir.

Brasil telah memiliki teknologi pengayaan uranium yang diperlukan untuk memproduksi bahan bakar nuklir dan ingin menggunakannya untuk tenaga kapal selam. Program kapal selam nuklir Brasil senilai 7,8 miliar real Brasil (3,95 miliar dolar AS) ini bertujuan untuk membuat kapal selam nuklir guna melindungi garis pantai negara itu sepanjang 8.500 kilometer dan cadangan besar minyak di wilayah laut negara itu. Kementerian Pertahanan Brasil mengatakan, kapal selam pertama dari empat kapal selam kelas Scorpene tersebut akan dikirim ke Angkatan Laut Brasil pada tahun 2017, sementara kapal selam bertenaga nuklir akan siap pada 2023.

"Aliansi dengan Prancis ini harus terus diawasai oleh semua orang yang ambil bagian dari misi ini karena untuk memastikan bahwa transfer teknologi ini sesuai dengan kontrak," kata Rousseff. Panjang 75 meter (246 kaki) kapal selam Scorpene adalah kapal selam serang bertenaga diesel listrik yang dibangun oleh perusahaan Prancis DCNS untuk ditugaskan dalam berbagai misi, termasuk anti-kapal selam dan permukaan, operasi khusus dan pengumpulan data intelijen.

Prancis juga saat ini tengah berkompetisi untuk memenangkan kontrak senilai 4-7 miliar dolar untuk pengadaan 36 pesawat tempur multiguna untuk memodernisasi Angkatan Udara Brasil. Adalah jet tempur Rafale yang menjadi andalan Prancis, dibangun oleh perusahaan Prancis Dassault Aviation, melawan kompetitor lain yaitu F/A-18 Super Hornet dari Boeing AS dan Saab Gripen dari Swedia.
Kredit foto : Wiki 
 
 
artileri.org

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *