Iran telah memproduksi kapal selam ringan secara massal, seorang Panglima Angkatan Laut Iran mengumumkan pada hari Selasa, sembari menambahkan bahwa negara itu saat ini juga berhasil membangun kapal selam medium.
Kapal selam ringan (mini) Iran. Tampak pula (belakang) Hovercraft Tondar buatan Iran
"Iran memproduksi massal kapal selam ringan," kata Panglima Angkatan Laut Zona 4 Laksamana Khordad Hakimi mengatakan kepada FNA di pelabuhan utara kota Anzali, Selasa, 23 September 2013. Hakimi juga menyinggung kemajuan lain yang dicapai Angkatan Laut Iran saat ini dengan mengatakan bahwa kapal selam medium sekarang sedang dibangun di selatan Iran.
Lebih lanjut Hakimi menjelaskan bahwa Angkatan Laut Iran adalah kekuatan strategis, dan mengatakan bahwa kekuatan dan kemampuan Angkatan Laut Republik Islam Iran telah memainkan peran besar dalam melindungi kepentingan Iran baik di dalam maupun di luar negeri.
Laksamana Hakimi juga mengatakan bahwa pusat pelatihan Angkatan Laut Iran telah dilengkapi dengan teknologi buatan sendiri yang di-upgrade terus menerus. "Pusat-pusat pelatihan Angkatan Laut Iran adalah (pusat pelatihan) unik di Timur Tengah, Angkatan Laut Iran telah meningkatkan dan memperbanyak armadanya," ujar Hakimi sembari menambahkan bahwa semua peralatan berkualitas yang dibutuhkan oleh Angkatan Laut Iran telah mampu disediakan oleh ilmuwan-ilmuwan dalam negeri.
Selain kapal selam ringan, medium dan pusat pelatihan, Hakimi juga mengabarkan soal pembangunan kapal perusak Damavand, dan berkata bahwa "ahli dari semua bidang industri terlibat dalam pembangunan kapal ini yang merupakan proyek mega-sistem." Ini senada dengan pernyataannya Senin lalu yang menyatakan bahwa Angkatan Laut Iran akan meluncurkan kapal perusak canggih yang bernama Damavand dalam waktu dekat.
"Kapal perusak Damavand akan bergabung dengan kapal perang Angkatan Laut di Iran utara (di Laut Kaspia) pada akhir tahun ini (tahun Iran berakhir pada 20 Maret 2014 nanti)," kata Hakimi kepada wartawan di kota pelabuhan Anzali Senin.
Swasembada alutsista
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran banyak membuat prestasi besar di sektor pertahanan danberhasil mencapai swasembada dalam memproduksi alutsista dan sistem-sistem penting lainnya khususnya untuk Angkatan Laut.
Pada bulan September 2012, Angkatan Laut Iran resmi meluncurkan kapal selam berat setelah para ilmuwan Iran berhasil merombaknya. Kapal selam Tareq 901 diluncurkan di pelabuhan selatan kota Bandar Abbas atas perintah Pemimpin dan Panglima tertinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah Seyed Ali Khamenei.
Kepala Staf Angkatan Laut Iran Laksamana Habibullah Sayyari memuji keberhasilan ilmuwan Iran dalam memperbaiki kapal selam berat tersebut, juga memuji kemampuan mereka yang luar biasa dan menggunakan teknologi tinggi telah menjadikan sanksi dan tekanan musuh-musuh Iran gagal. Dia mengatakan bahwa kapal selam Tareq sekarang siap sepenuhnya untuk dikirimkan ke laut lepas. Ia mengutip pernyataan "Pemimpin Agung" Iran belakangan bahwa musuh berusaha untuk membuat Iran menjadi negara lemah, dan berkata, "Hari ini kami menunjukkan bahwa kami bisa dan kemampuan kami diluar perkiraan musuh."
Pada tahun 2011, sebuah kapal selam dari kelas Tareq Angkatan Laut Iran "Yunus," berhasil mencatatkan rekor baru dalam berlayar selama 68 hari di perairan internasional dan laut lepas. Kapal selam Yunus berlayar bersama kapal perang dari Armada 14 Angkatan Laut Iran, dan baru kembali ke pangkalan pada awal Juni 2011 setelah misi berlayarnya di Laut Merah dan Teluk Aden. Penyebaran kapal selam Iran di Laut merah tersebut menjadi operasi terjauh bagi Angkatan Laut Iran.
Kapal perusak Jamaran varian 1. (Foto:Aspahbod/Wikipedia)
Pada awal bulan ini, Sayyari menggarisbawahi bahwa peralatan canggih untuk Angkatan Laut Iran yaitu drone dan kapal selam "Fateh" juga akan diluncurkan pada tahun ini. Berdasarkan rencana, kapal selam Fateh juga akan diluncurkan pada tahun ini (tahun Iran), kata Sayyari kepada wartawan di Teheran. "Kapal selam Fateh, kapal selam peluncur rudal kelas Kaman, dan kapal perusak Jamaran 2 akan segera diluncurkan pada tahun ini," katanya kepada wartawan.
Kontroversi Nuklir
Israel dan sekutu dekatnya Amerika Serikat terus meningkatkan retorika perangnya terhadap Iran. Dua negara ini menuduh Iran berusaha membuat senjata nuklir, sementara mereka (AS dan Israel) tidak pernah menunjukkan bukti nyata atas tuduhan mereka.
Tel Aviv dan Washington menuduh Iran membuat senjata canggih pemusnah massal, termasuk hulu ledak nuklir. Namun Iran dengan keras membantah tuduhan tersebut, bersikeras bahwa program nuklirnya adalah untuk tujuan damai. Teheran menekankan bahwa itu untuk tujuan sipil, bahan bakar fosil suatu saat akan habis dan teknologi nuklir digunakan untuk memenuhi pasokan energi penduduk Iran terus bertambah.
Amerika Serikat sejak lama menekankan bahwa aksi militer menjadi pilihan utama Gedung Putih untuk mencegah kemajuan Iran di bidang teknologi nuklir. Iran juga memperingatkan bahwa bila diserang AS atau Israel, Iran akan menyerang 32 Pangkalan Amerika Serikat di Timur Tengah dan menutup selat Hormuz yang strategis.
artileri.org
0 komentar:
Posting Komentar