Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio menerima sejumlah masukan dan dukungan dari warga Hiu Kencana, terkait dengan penambahan alutsista kapal selam jenis Kilo saat menghadiri acara silaturahmi dan sarasehan warga Hiu Kencana (para mantan pengawak kapal salam) dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) kapal selam yang ke-54 tahun 2013, di Wisma Elang Laut (WEL), Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2013).
Pada kesempatan tersebut, Kasal menyampaikan kepada warga Hiu Kencana tentang pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut ke depan, termasuk pemenuhan kebutuhan alutsista kapal selam. Hal ini sangat diperlukan mengingat georafik Indonesia sebagai negara kepulauan sehingga sangat diperlukan suatu pertahanan negara yang efektif dan berdaya tangkal tinggi, yang harus ditopang oleh strategi pertahanan negara yang tepat dan mampu memaksimalkan pendayagunaan seluruh sumber daya nasional dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan mengadakan 3 buah kapal selam yang canggih untuk menambah kekuatan kapal selam yang telah ada saat ini. Kapal selam yang dibangun saat ini memiliki tingkat kesenyapan dengan radiated noise level yang rendah, tingkat kemampuan penghindaran deteksi (silent and stealthy), memiliki persenjataan yang mematikan (deadly), dapat beroperasi secara individu, tidak membutuhkan escort atau perlindungan baik oleh kapal permukaan maupun oleh pesawat udara, jelas Kasal.
“Kapal selam bagi bangsa Indonesia merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipungkiri, karena akan menimbulkan efek daya tangkal (detternce effect) sekaligus dapat memberikan pengamanan yang optimal di laut”, lanjut Kasal.
Kasal menjelaskan bahwa rencana strategis TNI Angkatan Laut dalam membangun kapal selam ke depan sesuai MEF (Minimum Essensial Force), adalah pengadaan 3 kapal selam Kelas Changbogo yang merupakan turunan dari kapal selam tipe 209. Dibangun secara bertahap, 2 buah akan dibangun di negara Korea Selatan produksi Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME), dan 1 akan dibangun di PT PAL Indonesia, Surabaya guna memaksimalkan pemanfaatan industri pertahanan dalam negeri sekaligus untuk Transfer of Teknologi. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam mengoptimalkan industri pertahanan dalam negeri menuju kemandirian industri alutsista.
Acara sarasehan warga Hiu Kencana tersebut, juga dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Lasamana Madya TNI Hari Bowo, M.Sc., para mantan Kasal, para Pangkotama TNI AL, para Asisten Kasal, dan sejumlah pejabat teras TNI Angkatan Laut, serta peneliti CSIS “Peran Kapal Selam dalam Sistem Pertahanan Negara Maritim” Dr. Edy Prasetyono.
● TNI AL
0 komentar:
Posting Komentar