Shahed 129 memiliki kemampuan untuk menjaga radiusnya sampai 200 kilometer, dan pesawat tanpa awak ini dapat digunakan untuk menghadapai kejahatan dan teroris, menemukan dan mengidentifikasinya di perbatasan laut atau darat, juga dapat digunakan untuk kepentingan lingkungan hidup, memotret gambar dan mengirimkan foto-foto udara.
Seperti dilaporkan Fars News (28/9), pameran dan peluncuran pesawat tanpa awak militer produk Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) atau Pasdaran yang dinamai Shahed 129, dihadiri oleh Jenderal Mohammad Ali Jaafari, Panglima Tinggi Pasdaran. Kemampuan merancang dan memproduksi pesawat tanpa awak jenis ini sampai sekarang masih didominasi Amerika Serikat, namun mulai hari ini Iran dengan kerja keras para pakar dalam negeri berhasil menguasai teknologi pembuatan pesawat tanpa awak jenis ini.
Shahed 129 mampu memuat delapan bom atau rudal pintar Sadid dalam waktu yang bersamaan dan ia dirancang untuk membidik target diam dan bergerak. Keakuratan membidik sasaran dalam radius operasi 1700 kilometer dan terus menerus selama 24 jam hanya dengan sekali isi bahan bakar , merupakan kelebihan pesawat tanpa awak militer baru Iran ini. Shahed 129 juga dapat lepas landas dan mendarat di setiap pangkalan udara.
Batas ketinggian terbang Shahed 129, 24 ribu kaki yang tersambung dengan terminal kontrol portabel di darat. Pesawat tanpa awak jenis ini dapat melindungi negara dengan biaya yang sangat rendah. Biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap jam penerbangan jet-jet tempur militer mencapai 10 ribu dolar, pada saat yang sama pesawat tanpa awak ini hanya membutuhkan biaya satu juta rial, atau setara dengan 30 dolar untuk setiap jam penerbangannya. Panglima Tinggi Pasukan Garda Revolusi Islam Iran telah menginstruksikan produksi massal Shahed 129.
indonesiabim.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar