Jakarta - Gerakan yang menentang Miss World seperti angin lalu buat Harya Tanoe. Tak kurang MUI, Menteri Agama, Suryadarma Ali, dan berbagai ormas Islam, termasuk KOMNAS HAM, menyuarakan penolakan terhadap Miss World.
Tetapi, Hary Tanoesoedibjo seperti menunjukkan kesaktian dan kekuasaannya, dan merasa tak peduli sedikitpun terhadap berbagai aksi penolakan Miss World. Bos MNC itu, terus akan melaksanakan niatnya menggelar acara Miss World, dan yakin akan berhasil.
Hary Tanoe yang pernah dekat dengan mantan Presiden Soeharto, dan sekarang menguasai bisnis keluarga Cendana ini, sangat percaya diri, dan Miss World akan sukses.
Calon Wakil Presiden dari Partai Hanura itu menghimbau semua pihak agar tidak perlu khawatir dengan adanya penolakan ajang ratu kecantikan dari sejumlah Ormas Islam seperti FPI.
"Kontes Miss World tidak akan ada event yang berpakaian bikini. Saya pun tidak akan terima jika ada peragaan bikini dalam Miss World," kata Hary Tanoe di Nusa Dua, Bali, Rabu (4/9/2013) petang.
Menurut Hary Tanoe itu, penolakan dari sejumlah Ormas Islam seperti FPI mungkin disebabkan kesalahan kurang terkomunikasikannya dengan baik kontes kencantikan yang dihadiri 136 negara tersebut.
"Hal itu juga diperparah oleh adanya tanggapan dari pihak yang tidak mengerti permasalahannya dan kemudian berkembang luas pemberitaannya sehingga masyarakat yang tidak paham menjadi terprovokasi," tegasnya.
Lebih lanjut, HT memaparkan bahwa pakaian yang akan dikenakan para kontestan Miss Word berasal dari desainer Indonesia seperti batik. Selain itu, para peserta juga akan dikenalkan budaya Bali serta mengunjungi pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Pulau Dewata.
Dari berbagai aspek itu, Hary Tanoe berpandangan bahwa ia selaku penyelenggara merasa tidak khawatir dengan berbagai penolakan kontes Miss World.
"Kuncinya adalah mengembalikan segala sesuatunya ke informasi yg benar. Kalau ini bisa dijelaskan, kita tidak perlu khawatir karena tujuannya sangat baik yakni lebih untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkapnya.
"Kontes Miss World tidak akan ada event yang berpakaian bikini. Saya pun tidak akan terima jika ada peragaan bikini dalam Miss World," kata Hary Tanoe di Nusa Dua, Bali, Rabu (4/9/2013) petang.
Menurut Hary Tanoe itu, penolakan dari sejumlah Ormas Islam seperti FPI mungkin disebabkan kesalahan kurang terkomunikasikannya dengan baik kontes kencantikan yang dihadiri 136 negara tersebut.
"Hal itu juga diperparah oleh adanya tanggapan dari pihak yang tidak mengerti permasalahannya dan kemudian berkembang luas pemberitaannya sehingga masyarakat yang tidak paham menjadi terprovokasi," tegasnya.
Lebih lanjut, HT memaparkan bahwa pakaian yang akan dikenakan para kontestan Miss Word berasal dari desainer Indonesia seperti batik. Selain itu, para peserta juga akan dikenalkan budaya Bali serta mengunjungi pura Besakih yang merupakan pura terbesar di Pulau Dewata.
Dari berbagai aspek itu, Hary Tanoe berpandangan bahwa ia selaku penyelenggara merasa tidak khawatir dengan berbagai penolakan kontes Miss World.
"Kuncinya adalah mengembalikan segala sesuatunya ke informasi yg benar. Kalau ini bisa dijelaskan, kita tidak perlu khawatir karena tujuannya sangat baik yakni lebih untuk kepentingan bangsa dan negara," ungkapnya.
Langkah Hary Tanoe itu, menunjukkan betapa pengusaha keturunan Cina ini, tak takut dan gentar menghadapi berbagai sikap penolakan terhadap Miss World, dan ini merupakan ujian bagi Muslim dan bangsa Indonesia.
Apakah Muslim dan bangsa ini masih memiliki pengaruh menghadapi Hary Tanoe dan kekuatan Cina perantauan (Chinese oversease) yang sekarang sudah mengangkangi ekonomi, dan merambah ke dunia politik sekarang ini?
Bagaimana sikapnya Hary Tanoe kalau nanti terpilih menjadi wakil presiden di pilpres 2014? Adakah Hary Tanoe masih dapat menerima aspirasi Muslim? af/hh
(voa-islam.com)
0 komentar:
Posting Komentar