AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin mulai lelah mengingatkan Amerika Serikat, untuk tidak menyerang Suriah jika tidak bisa membuktikan penggunaan bom kimia oleh pasukan Presiden Bashar al-Assad. Menurut Putin, Moskow telah memiliki rencana sendiri jika AS benar-benar melancarkan aksi militer ke Suriah. Putin menyampaikan hal ini dalam wawancara dengan stasiun televisi Rusia, Channel 1 dan dilansir Press TV, Kamis (5/9/2013).
“Kami memiliki gagasan sendiri tentang apa yang akan kami lakukan dan bagaimana kami melakukannya, jika situasi berkembang menuju penggunaan kekuatan atau sebaliknya,” tutur Putin. “Kami punya rencana-rencana sendiri, namun terlalu dini untuk membahasnya,” tandas pemipin Rusia itu.
Putin mengingatkan Amerika Serikat dan Sekutunya, untuk tidak melakukan serangan secara sepihak. “Serangan militer tanpa persetujuan PBB akan dikategorikan agresi”.
Menurut Putin, Rusia akan mendukung Dewan Keamanan PBB dalam penggunaan militer, jika bisa dibuktikan Suriah telah menggunakan senjata kimia. Hal ini disampaikan oleh Putin, saat Senat AS memberikan dukungan kepada Presiden Barrack Obama dalam melakukan tindakan militer ke Suriah.
Putin mengatakan terlalu dini untuk menyebutkan, apa tindakan Rusia jika ASt menyerang Suriah tanpa persetujuan PBB. Yang jelas, selama ini Rusia telah menunda pengiriman lebih lanjut komponen sistem pertahanan anti-udara S-300 ke Suriah, untuk menghormati tuntutan internasional, agar tidak menciptakan ketegangan. Namun jika Rusia melihat ada tindakan pelanggaran internasional yang ditujukan kepada Suriah, maka Rusia akan mengkaji kembali langkah politik mereka di kemudian hari. Termasuk pengiriman senjata-senjata sensitif ke wilayah-wilayah tertentu di dunia.
Pengamat militer barat, menyimpulkan ucapan Putin tersebut bermaksud akan menyuplai S-300 kepada Iran, yang selama ini ditunda. Jika hukum internasional tidak ditegakkan, maka Iran sebagai teman dari Rusia, wajib melindungi dirinya dari tindakan ilegal sepihak di luar ketentuan PBB.
Putin telah menyampaikan sikapnya dan kini “bola” telah dilempar kepada Presiden Barrack Obama yang menggagas serangan militer ke Suriah. Senat AS juga telah melempar balik “bola” ke Obama dengan menyetujui keputusan Presiden Obama, jika ia menginginkan serangan militer. Namun di saat yang sama, mayoritas penduduk AS tidak menyetujui tindakan militer ke Suriah yang diketahui melalui sejumlah survei.
Penduduk AS umumnya merasa telah dibohongi oleh pemerintah terdahulu tentang serangan militer ke Irak, dengan alasan Irak memiliki senjata pemusnah massal. Hingga perang berakhir tuduhan itu tidak bisa dibuktikan Pemerintah. Ucapan Menteri Luar Negeri John Kerry bahwa kasus Suriah berbeda dengan Irak dan AS punya bukti serangan bom kimia oleh militer Presiden Assad, justru dijadikan olok-olok. John Kerry berulang kali mengatakan punya bukti namun tidak bisa menunjukkannya.
John Scott Seorang warga AS di CNN (diambil secara random) mengatakan : “What is scary wrong about this is that our government is going ahead with a act of war that the majority of American’s are against. Is this government for the people? I don’t think so.
JCDavis : Obama has completely lost it. He denies drawing the red line and now says the world drew it so the world is responsible. And Congress drew it, so Congress is responsible. We need to impeach this madman before he gets us into WWIII.
(JKGR).
0 komentar:
Posting Komentar