SURABAYA - Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL), Laksamana TNI Marsetio mengemukakan,
TNI AL akan memiliki kekuatan tempur yang signifikan pada akhir 2014,
seiring kedatangan sejumlah alat utama sistem senjata yang sebelumnya
telah dipesan.
Ditemui usai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (26/4), Marsetio mengatakan, pengadaan alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," katanya didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono.
Menurut KSAL, beberapa alutsista yang direncanakan datang pada tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk pasukan Korps Marinir dan kapal perang.
"Sebelumnya, Korps Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.
Laksamana Marsetio menambahkan Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat kapal LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal Fregat (Inggris).
Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci yang usianya sudah tua.
"Kekuatan tempur TNI AL baik untuk kapal, Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (Minimum Essential Forces)," tambah KSAL.
Ia menambahkan pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah perairan.
Sementara untuk kegiatan Latgab TNI Tingkat Divisi tahun 2013 yang berlangsung 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan sebanyak 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta sejumlah persenjataan tempur (roket dan meriam).
suarapembaruan
Ditemui usai memimpin gelar pasukan sekaligus inspeksi kesiapan unsur tempur laut menjelang Latihan Gabungan TNI tahun 2013 di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Jumat (26/4), Marsetio mengatakan, pengadaan alutsista itu merupakan program TNI AL untuk menuju pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).
"Alutsista yang sedang dibangun di dalam dan luar negeri, akan datang secara bertahap, baik itu kapal perang, pesawat, helikopter maupun tank," katanya didampingi Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Agung Pramono.
Menurut KSAL, beberapa alutsista yang direncanakan datang pada tahun ini, antara lain 37 unit tank BMP-3F asal Rusia untuk pasukan Korps Marinir dan kapal perang.
"Sebelumnya, Korps Marinir sudah mendapatkan 17 unit tank BMP-3F dan akhir tahun ini akan ditambah lagi 37 unit. Tahun depan, sejumlah pesanan alutsista lain datang lagi," ujarnya.
Laksamana Marsetio menambahkan Mabes TNI AL telah memesan sejumlah peralatan tempur dari industri strategis di dalam dan luar negeri, antara lain tiga kapal selam dari Korea Selatan, empat kapal LST (Landing Ship Tank) dari PAL, dan kapal Fregat (Inggris).
Selain itu, masih ada kapal cepat rudal, kapal hidrografi, helikopter antikapal selam, dan kapal latih Kadet AAL pengganti KRI Dewaruci yang usianya sudah tua.
"Kekuatan tempur TNI AL baik untuk kapal, Marinir maupun pangkalan udara akan dilengkapi secara bertahap sesuai program MEF (Minimum Essential Forces)," tambah KSAL.
Ia menambahkan pengadaan peralatan tempur baru itu untuk mendukung tugas-tugas TNI AL yang semakin berat dan kompleks dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), terutama wilayah perairan.
Sementara untuk kegiatan Latgab TNI Tingkat Divisi tahun 2013 yang berlangsung 2-5 Mei di Situbondo, Jatim, TNI AL mengerahkan sebanyak 42 kapal perang dari berbagai jenis, tank amfibi, helikopter, pesawat Cassa dan Bolcow, serta sejumlah persenjataan tempur (roket dan meriam).
suarapembaruan
0 komentar:
Posting Komentar