Meskipun kedua negara telah berusaha untuk memperbaiki hubungan dan
menemukan titik temu tentang sejumlah perbedaan pendapat berkaitan
dengan dengan perbatasan namun tidak banyak kemajuan nyata yang
berkaitan dengan hubungan Jepang-China.
Jepang bahkan telah melakukan upgrade secara cepat kemampuan
militernya. Kedua negara ini seolah adu cepat dalam modernisasi alat
tempur. Ketika China mengembangkan pesawat generasi kelima, Jepang pun
bergerak dengan memesan F-35 dari Amerika.
Bukan itu saja, Jepang telah mendongkrak berbagai kemampuan alat
tempurnya. Sejumlah peralatan militer diborong dari Amerika yang
merupakan sekutunya. Karena berkaitan dengan China, maka Amerika pun tak
segan-segan menuruti permintaan Jepang untuk memenuhi arsenalnya.
Selain F-35, berikut adalah beberapa pembelian yang diusulkan Jepang
akan membuat di bawah lima tahun yang Pertahanan Nasional Pedoman
Program untuk tahun fiskal 2014 dan seterusnya.
E-2D Advanced Hawkeye |
Northrup Grumman E-2D Advanced Hawkeye adalah pesawat dengan
kemampuan peringatan dan komunikasi Jepang berikutnya. Advanced Hawkeye
memiliki suite radio, kemampuan komunikasi satelit, dan sistem manajemen
penerbangan yang bisa berfungsi sebagai lalu lintas udara menara
kontrol darurat. Hawkeye juga dapat melakukan pengawasan laut dan darat
serta memberikan peringatan dini untuk pesawat musuh dan serangan rudal
anti-kapal. Jepang berencana untuk memiliki empat E-2DS pada akhir tahun
fiskal 2019. Pesawat-pesawat ini akan membantu Jepang mengawasi
sengketa wilayah maritim dengan China.
V-22 Osprey
Jepang telah mengisyaratkan membeli sebanyak 17 helikopter ini pada tahun 2018. Kementerian Pertahanan telah mengumumkan bahwa Boeing MV-22 Osprey akan menjadi airframe pilihan mereka dan Osprey pertama harus disampaikan pada tahun 2015.
Osprey dipilih karena kapasitasnya, kecepatan, dan fleksibilitas. Pesawat ini akan digunakan dalam kedua operasi defensif dan bantuan bencana. Osprey adalah badan pesawat pilihan untuk Korps Marinir AS, dan sejumlah V-22 telah secara permanen ditempatkan di pangkalan Korps Marinir AS di Okinawa.
Jepang telah mengisyaratkan membeli sebanyak 17 helikopter ini pada tahun 2018. Kementerian Pertahanan telah mengumumkan bahwa Boeing MV-22 Osprey akan menjadi airframe pilihan mereka dan Osprey pertama harus disampaikan pada tahun 2015.
Osprey dipilih karena kapasitasnya, kecepatan, dan fleksibilitas. Pesawat ini akan digunakan dalam kedua operasi defensif dan bantuan bencana. Osprey adalah badan pesawat pilihan untuk Korps Marinir AS, dan sejumlah V-22 telah secara permanen ditempatkan di pangkalan Korps Marinir AS di Okinawa.
Global Hawk
Jepang akan membeli tiga drone Northrup Grumman Global Hawk. Drone
ini digunakan untuk pengawasan dan keamanan, dan dapat mencakup sebanyak
40.000 mil persegi per hari. Global Hawk akan membantu Jepang mengawasi
lebih baik pulau dari intervensi China dan juga mengawasi aktivitas
rudal Korea Utara.
AAV7A1 Amphibious Vehicles
Selama dua tahun ke depan, Kementerian Pertahanan Jepang telah berencana untuk membeli 52 BAE Systems AAV7A1 kendaraan amfibi. Kendaraan ini berfungsi berdampingan dengan proyeksi Amphibious Rapid Deployment Brigade dalam Angkatan Darat Bela Diri Jepang.
Kendaraan akan berfungsi sebagai unit reaksi cepat yang dapat dikerahkan ke pulau-pulau terluar Jepang. Jepang sudah akrab dengan AAV7A1 tersebut, sejak aktif berlatih bersama dengan Korps Marinir AS selama satu dekade.
Selama dua tahun ke depan, Kementerian Pertahanan Jepang telah berencana untuk membeli 52 BAE Systems AAV7A1 kendaraan amfibi. Kendaraan ini berfungsi berdampingan dengan proyeksi Amphibious Rapid Deployment Brigade dalam Angkatan Darat Bela Diri Jepang.
Kendaraan akan berfungsi sebagai unit reaksi cepat yang dapat dikerahkan ke pulau-pulau terluar Jepang. Jepang sudah akrab dengan AAV7A1 tersebut, sejak aktif berlatih bersama dengan Korps Marinir AS selama satu dekade.
Sumber: Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar