Pengembangan bomber jarak jauh generasi terbaru Rusia mengambil
langkah maju setelah prototip mesin pertama sukses diuji. Pembuat mesin
JSC Kuznestsov menyebut hal ini menandai tonggak lain dalam pengembangan
pesawat pembom siluman tersebut.
Tahap awal pembangunan bomber siluman Rusia ini mulai tahun 2011.
Segera setelah desain spesifikasi umum pesawat baru disepakati prototip
mesin pun mulai dikembangkan.
Mesin pesawat ini akan mendapatkan mesin yang sama digunakan dalam
“White Swan”. Awalnya, pengembang berencana menggunakan mesin canggih
AL-41f dengan daya dorong 20.000 kg, yang akan mengurangi biaya dan
standarisasi nomenklatur pembangkit listrik. Namun, masalah yang
dihadapi selama bekerja pada mesin ini tidak bisa dipecahkan dan memaksa
pengembang untuk mengambil sebuah proyek baru.
Selama Oboronexpo 2014 di Zhukovsky, seorang perwakilan JSC Kuznetsov
Rabu 19 November 2014 menjelaskan bahwa mesin “NK-32, yang merupakan
inti dari Tu-160 akan dijadikan dasar mesin pesawat siluman itu tentu
saja dengan banyak pengembagnan. Mesin baru ini akan didasarkan pada
mesin HK-32 tahap kedua.
Pada tahun 1999, Panglima Angkatan Udara Petr Deynekin menyuarakan
kebutuhan untuk mengganti seluruh armada penerbangan strategis Rusia
dengan pembom yang mampu melakukan tugas Tu-22M, Tu-95, dan Tu-160.
Kemampuan khusus yang diadopsi pada tahun 2008, setelah dimulainya
penelitian pendanaan pada program PAK DA.
Bomber ini direncanakan akan terbang perdana pada 2019. Program
PAK-DA telah terhuyung-huyung pada sejak pertama kali diungkapkan pada
tahun 2007. United Aircraft Corporation (UAC) berada di bawah kontrak
untuk mengembangkan pesawat, dengan induk perusahaan Tupolev design
bureau dan KAPO production plant in Kazan. Pesawat baru dirancang untuk
memasukkan fitur siluman.
Pada tahun 2012 perdebatan muncul dalam lingkaran kebijakan Rusia
atas kebutuhan bomber generasi baru ini apakah pesawat harus mampu
terbang dengan kecepatan hipersonik. Dengan program yang berkelanjutan,
perdebatan ini tampaknya telah diselesaikan, dan dipahami bahwa pesawat
tidak akan hipersonik.
Saat ini Rusia beroperasi tiga jenis pembom strategis, semua juga
dirancang oleh Tupolev: Tu-22M3 ‘Backfire; Tu-95 ‘Bear; dan Tu-160
‘Blackjack’. Pengembangan bomber baru ini untuk mengimbangi Amerika yang
juga mengembagnkan program pembangunan bomber terbarunya yang
direncanakan terbang perdana pada 2020.
Sumber: Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar