Kamis, 20 November 2014

Mesin Pembom Siluman Rusia Sukses Uji Coba

bomber pakda
Desain bomber PAK DA
Pengembangan bomber jarak jauh generasi terbaru Rusia mengambil langkah maju setelah prototip mesin pertama sukses diuji. Pembuat mesin JSC Kuznestsov menyebut hal ini menandai tonggak lain dalam pengembangan pesawat pembom siluman tersebut.
Tahap awal pembangunan bomber siluman Rusia ini mulai tahun 2011. Segera setelah desain spesifikasi umum pesawat baru disepakati prototip mesin pun mulai dikembangkan.
Mesin pesawat ini akan mendapatkan mesin yang sama digunakan dalam “White Swan”. Awalnya, pengembang berencana menggunakan mesin canggih AL-41f dengan daya dorong 20.000 kg, yang akan mengurangi biaya dan standarisasi nomenklatur pembangkit listrik. Namun, masalah yang dihadapi selama bekerja pada mesin ini tidak bisa dipecahkan dan memaksa pengembang untuk mengambil sebuah proyek baru.
Selama Oboronexpo 2014 di Zhukovsky, seorang perwakilan JSC Kuznetsov Rabu 19 November 2014 menjelaskan bahwa mesin “NK-32, yang merupakan inti dari Tu-160 akan dijadikan dasar mesin pesawat siluman itu tentu saja dengan banyak pengembagnan. Mesin baru ini akan didasarkan pada mesin HK-32 tahap kedua.

Pada tahun 1999, Panglima Angkatan Udara Petr Deynekin menyuarakan kebutuhan untuk mengganti seluruh armada penerbangan strategis Rusia dengan pembom yang mampu melakukan tugas Tu-22M, Tu-95, dan Tu-160. Kemampuan khusus yang diadopsi pada tahun 2008, setelah dimulainya penelitian pendanaan pada program PAK DA.
Bomber ini direncanakan akan terbang perdana pada 2019. Program PAK-DA telah terhuyung-huyung pada sejak pertama kali diungkapkan pada tahun 2007. United Aircraft Corporation (UAC) berada di bawah kontrak untuk mengembangkan pesawat, dengan induk perusahaan Tupolev design bureau dan KAPO production plant in Kazan. Pesawat baru dirancang untuk memasukkan fitur siluman.

Pada tahun 2012 perdebatan muncul dalam lingkaran kebijakan Rusia atas kebutuhan bomber generasi baru ini apakah pesawat harus mampu terbang dengan kecepatan hipersonik. Dengan program yang berkelanjutan, perdebatan ini tampaknya telah diselesaikan, dan dipahami bahwa pesawat tidak akan hipersonik.
Saat ini Rusia beroperasi tiga jenis pembom strategis, semua juga dirancang oleh Tupolev: Tu-22M3 ‘Backfire; Tu-95 ‘Bear; dan Tu-160 ‘Blackjack’. Pengembangan bomber baru ini untuk mengimbangi Amerika yang juga mengembagnkan program pembangunan bomber terbarunya yang direncanakan terbang perdana pada 2020.



Sumber: Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *