Gila! e-KTP era Presiden SBY Sudah Tak Aman, Data Penduduk Indonesia “Diberikan” ke Pihak Asing!
Data kependudukan adalah data dasar
terpenting dari sebuah negara. Data tersebut, yakni terkait kelahiran,
agama, pendidikan, alamat, nomor induk kependudukan, dan yang terpenting
adalah sidik jari bahkan sidik retina mata anda! Bahkan tak menutup
kemungkinan dari data itu, maka semakin mudah mencari nomor telepon,
email dan juga info tentang siapa anda dan dimana anda berada, sekarang,
secara real-time.
Pakar Teknologi Informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Deddy Syafwan menyesalkan “server” basis data Kartu Tanda Penduduk Elektronik
atau e-KTP/KTP-el seluruh penduduk Indonesia seakan-akan diberikan
gratis ke pihak asing. Pasalnya, “server” tersebut ternyata ada di luar
negeri! Gila!
“Pada awalnya saya kira ‘server’-nya ada di Indonesia, namun ternyata di Belanda. Jika demikian maka ada kepentingan luar yang bermain pada e-KTP ini,” ujar Deddy di Jakarta, Minggu (16/11/2014), seperti dikutip Antara.
Data e-KTP, kata dia, sangat penting dan
berharga bagi bangsa Indonesia, meskipun masih banyak penduduk yang
datanya bermasalah atau belum terdata.
“Dengan dasar apapun, kalau ‘server’ nya berada di negara lain, sama saja menjual seluruh data bangsa ini ke asing,” ucap Pakar Teknologi Informasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Deddy Syafwan.
Data kependudukan adalah data dasar
terpenting di sebuah negara. Data tersebut, yakni terkait kelahiran,
agama, pendidikan, alamat, nomor induk kependudukan, dan yang terpenting
sidik jari.
“Semua
ini adalah data prinsipil kita. Buat apa kita hidup, kalau kerahasiaan
data kita sudah tidak ada? Pihak asing akan sangat mudah memetakan
kondisi demografi kita, dan yang terpenting e-KTP sudah tidak aman
lagi,” jelas dia.
Ia mempertanyakan mengapa Kementerian
Dalam Negeri begitu mudah menaruh server-nya di Belanda. Padahal, di
dalam negeri banyak lokasi “server” yang aman.
“Posisi ‘server’ di luar negeri ini bisa
membuat siapapun di luar sana bermain dengan data kependudukan kita.
Tidak ada gunanya lagi kita melanjutkan program e-KTP ini,” ujar dia.
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
sebelumnya memastikan menyetop pembuatan e-KTP hingga batas waktu yang
tidak bisa ditentukan. Tjahjo khawatir karena server untuk chip di e-KTP
berada di negara lain.
Tjahjo mengungkapkan sejumlah fakta yang ditemukan yang dianggap cukup serius:
Pertama, ada dugaan korupsi dalam proyek itu.
Kedua, server yang digunakan e-KTP milik negara lain sehingga database di dalamnya rentan diakses pihak tidak bertanggungjawab.
Ketiga, vendor fisik e-KTP tidak menganut open system sehingga Kemendagri tidak bisa mengutak-utik sistem tersebut.
Keempat,
banyak terjadi kebocoran database. Misalnya, di kolom nama tertulis
nama perempuan, tapi foto yang bersangkutan menunjukan laki-laki.
Nah, untuk kesekian kalinya kita kalah lagi dalam percaturan geo-politik global!
Bahkan tak menutup kemungkinan bahwa pesawat Kepresidenan Indonesia pun bisa jadi juga ditanam alat penyadap.
Kini mereka diluar sana sudah tahu siapa
anda, nenek-kakek anda, orang tua anda, anak-anak anda, cucu-cucu anda,
teman, kerabat, handai taulan dan kerabat lainnya.
Bahkan juga e-mail anda, nomer telepon
anda, alamat anda, tanggal dan tempat kelahiran anda, agama, pendidikan,
nomor induk kependudukan, dan yang terpenting sidik jari dan sidik
retina mata!
Data penduduk tak hanya sangat rahasia
juga pribadi, namun itu semua termasuk dalam rahasia negara, kini dan
selamanya akan ada di server nan jauh diseberang sana, dan sangat
mungkin sekali telah tersebar.
Sebuah nomer telepon anda saja, banyak
yang menjualnya di internet tanpa anda sadari. Anda baru akan
menyadarinya setelah mendapat pesan SMS yang berbunyi, “mama minta
pulsa”. Bayangkan jika data anda ternyata sudah dijual-belikan dan
tersebar ke seantero jagad. Big brother already watching you, right now! (sumber: Antara via tribunnews)
Sumber:http://indocropcircles.wordpress.com/2014/11/16/e-ktp-era-presiden-sby-data-penduduk-indonesia-diberikan-ke-pihak-asing/
0 komentar:
Posting Komentar