Sabtu, 21 Februari 2015

Benarkah Inggris Tak Mampu Melindungi Diri Sendiri?


Kehadiran bomber strategis jarak jauh Rusia dianggap sebagai tes kekuatan Inggris
Kehadiran bomber strategis jarak jauh Rusia dianggap sebagai tes kekuatan Inggris

Sehari setelah Typhoon RAF mengawal dua pesawat pembom Rusia di wilayah udara internasional barat daya Inggris, Sir Michael Graydon, mantan Komandan RAF kepada Daily Mail dan dikutip Ria Novosti Jumat (20/02/2015) mengatakan: “Saya sangat meragukan apakah Inggris bisa mempertahankan diri dari serangan Rusia. Kami berada di setengah kemampuan kami sebelumnya.”
“Mereka terbang di wilayah ini untuk memeriksa pertahanan udara kita. Mereka tahu itu adalah provokatif dan mereka melakukannya pada saat pertahanan di barat cukup lemah dibandingkan dengan mereka. ”
Namun, komentarnya tidak didukung statistik. Setelah 2010, Pemerintah Inggris melakukan sebuah Strategic Defence Review untuk menyetel kembali kemampuan pertahanan dalam anggaran yang ketat. Namun, keputusan untuk menyimpan salah satu dari dua kapal induk baru telah berubah. Kapal induk tetap akan beroperasi dengan membaw pesawat tempur generasi berikutnya.
Menurut studi terbaru oleh Royal United Services Institute (RIS), “Bahkan pada skenario terburuk yang diuraikan di atas (lima tahun lebih dari penghematan), Inggris masih bisa mempertahankan posisinya sebagai terbesar kelima pemboros pertahanan keempat atau dunia (ditekankan oleh pemerintah saat ini) untuk sisa dekade ini “.
Inggris tetap pemboros terbesar dalam belanja pertahanan
Inggris tetap pemboros terbesar dalam belanja pertahanan

Dalam pengarahan pertahanan pada bulan September 2014, RIS mengatakan belanja pertahanan Inggris jatuh di bawah target NATO dari 2% dari PDB pada tahun 2015. Namun, statistik dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) menunjukkan Inggris sebagai masih menjadi pemboros terbesar kelima dunia di sektor ini.
Pada tanggal 19 Februari, Departemen Pertahanan Inggris mengumumkan bahwa lebih dari 300 juta Poundsterling akan diinvestasikan di RAF Marham, di Timur Inggris, untuk membantu mempersiapkan kedatangan F-35B Lighting II pertama mereka.
East of England juga akan menjadi jantung dari operasi Joint Strike Fighter Amerika di Eropa. Bersamaan dengan F-35 Inggris yang berbasis di RAF Marham, dekat RAF Lakenheath akan menjadi rumah bagi dua skuadron pertama F-35 AS di Eropa dengan pesawat pertama dijadwalkan tiba pada tahun 2020.
Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa ini merupakan langkah berarti  pertama dalam beberapa dekade Angkatan Udara AS dan RAF akan mengoperasikan jenis pesawat yang sama dari Inggris.
F-35 tidak hanya akan beroperasi dari RAF Marham, tetapi juga akan diturunkan di dua kala induk kelas Ratu Elizabeth Royal Navy dari 2018. Jadi sepertinya kekuatan Inggris tetaplah tidak bisa dianggap remeh oleh Rusia.


Sumber : Jejaktapak

1 komentar:

  • Unknown says:
    25 Februari 2015 pukul 10.01

    Kejahatan Semakin Merajalela.....
    Begal Dimana - mana.....
    Kesulitan Hidup Semakin Meningkat.....


    Lindungi Diri Anda Dan Keluarga Anda Melalui.....
    Program Pembangkitan Inti Energi Tubuh

    Telepon : 085 777 269 266 / 0812 8202 7639

    http://pelatihanintienergi.com/pelatihan-master-inti-energi.php

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *