Rabu, 11 Februari 2015

Rusia Rancang Kapal Induk Lebih Besar dari Nimitz


Model kapal induk yang akan dibangun Rusia
Model kapal induk yang akan dibangun Rusia


Krylov State Research Center milik Rusia menyatakan sedang dalam perjalanan menuju pengembangan kapal induk terbaru Rusia. Kapal induk yang diembangkan akan  berukuran raksasa dan sejauh ini masih dalam pengujian di laboratorium konseptual Krylov itu.
Jika tes terbukti berhasil dan desain kapal induk dianggap masuk akal maka akan dibuat mock-up atau desain ukuran asli dari kapal induk tersebut.
Menurut TV Vezda Rusia, kapal induk  akan mampu membawa hingga 100 pesawat. Body kapal induk juga sedang dirancang untuk meminimalkan hambatan sebesar 20% dibandingkan dengan kapal induk Rusia di masa lalu. Jika dibangun, kapal akan menjadi kapal induk pertama Rusia untuk sejak debut Laksamana Kuznetsov, yang diluncurkan pada tahun 1985.
TV Vezda juga menyatakan bahwa kapal akan menampilkan ketapel di atas kapal untuk meluncurkan pesawat selama badai. Namun, klaim ini adalah balas oleh fakta bahwa model carrier memiliki pesawat gaya ski-jump  di pesawat lepas landas depan seperti model Soviet tua, yang tidak memiliki ketapel.
Kapal induk Rusia jika dibangun, akan sedikit lebih besar dari kapal induk kelas Nimitz milik AS yang dapat membawa sekitar 90 pesawat.
Namun, indikasi rencana Rusia harus diambil dengan skeptisisme. Karena bagaimanapun kapal induk ini masih dalam tahap konseptual. Resesi ekonomi yang melanda Rusia sepertinya akan menjadi salah satu hambatan besar untuk Moskow menjalankan program raksasa ini.
Kapal Induk AS Kelas Nimitz
Kapal Induk AS Kelas Nimitz

Apalagi Rusia juga dihadapkan pada kebutuhan yang lebih mendesak untuk membangun kapal mereka yang sudah menua. Sebagian besar Angkatan Laut Rusia adalah peninggalan dari armada Soviet.
Dari 270 kapal angkatan laut Rusia, hanya sekitar 125 kapal yang fungsional. Hanya sekitar 45 dari 125 kapal dan kapal selam yang fungsional dan deployable.
Rusia dimaksudkan untuk menerima dua kapal kelas Mistral serangan-dari Perancis pada tahun 2014 sebagai bagian dari modernisasi armada, namun kesepakatan itu ditunda selama krisis di Ukraina.
Pada Oktober 2014, Kantor berita China Xinhua melaporkan bahwa Rusia akan berusaha untuk memperoleh sebuah kapal induk maju oleh 2030. Kapal akan mampu beroperasi di lingkungan yang beragam dan bisa mengakomodasi kedua sistem berawak dan tak berawak.



Sumber : Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *