Selasa, 03 Februari 2015

AS Sedang Bersiap Serang Iran? (Bagian I)

F-16 Yordania

F-16 Yordania
Setelah lebih dari 14 tahun perang terus-menerus di Afghanistan dan Irak, belum lagi mendukung pemberontakan di Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah, AS memutuskan untuk masuk dalam zero sum game. Negara tersebut akan pergi dengan meninggalkan dan membiarkan kekacauan terjadi di semenanjung Arab. Sepertinya teori Amerika tengah mempersiapkan perang melawan Iran menjadi semakin nyata.
Persiapan tersebut juga terlihat dengan penumpukan dan pembangunan militer besar-besaran di Semenanjung Arab dan Israel. Amerika sepertinya jor-joran dalam memberi fasilitas militer bagi negara-negara tersebut yang diharapkan akan menjadi kekuatan penting dalam menggempur Iran di masa yang akan datang. Selama tiga tahun terakhir, AS telah memberikan puluhan miliar dolar dalam persenjataan militer melalui Penjualan Militer Asing (FMS) ke Uni Emirat Arab,Qatar, Kuwait, dan Kerajaan Arab Saudi (KSA).
AS telah memberikan sistem senjata ofensif dan defensive, beberapa dirancang untuk melindungi dari rudal udara dan melakukan serangan rudal. Sebagai contoh, Amerika mensuplai Qatar 9,9 miliar Dollar, Kuwait 4,2 miliar dan UEA 1,1 miliar. UEA juga mendapat sistem rudal patriot senilai 6,5 miliar. Sistem ini mampu melindungi dari gempuran i MLRS (Multiple Launch Rocket System) seperti peluncur 880 Republik Islam Iran. MLRS memiliki jangkauan sekitar 300 kilometer, sehingga dengan mudah mampu mencapai salah satu negara Teluk Kuwait, Qatar, UEA, dan bahkan KSA.
Amerika juga menjual kepada KSA menjual kepada Arab Saudi KC-130 tanker senilai 6,7 miliar, kepada UAE 4 miliar dan kepada Kerajaan Arab Saudi juga disuplai amunisi termasuk bom bunker senilai 6,8 miliar dollar Amerika. Bom ini mampu menghancurkan target keras seperti fasilitas nuklir.
Sementara kepada Qatar diperbolehkan membeli radar peringatan dini senilai 1,2 miliar. 30 kapal patroli untuk digunakan di Teluk Hormuz 1,3 miliar juga diberikan kepada KSA. Amerika juga mengupgrade tentara Qatar dengan menghabiskan dana sekitar 4 miliar. Qatar dengan leluasa juga bisa belanja sebesar 3 miliar dollar untuk membeli helikopter serang Apache Longbow. Masuk dalam daftar belanja negara ini juga Globemaster, rudal Javelin, F-18 dan F-16, dan rudal anti-pesawat Sidewinder.

Beberapa tahun terakhir AS juga telah diam-diam membantu pemberontak di Suriah untuk menggulingkan pemerintahan Bashir al-Assad yang didukung Iran. Ada beberapa laporan AS menyediakan senjata yang diselundupkan dari Libya sisa-sisa Qaddafi dan memindahkan mereka melalui clearing house CIA di Turki untuk memasok al-Qaeda kelompok-kelompok ekstremis yang menentang rezim Assad. Hal ini didukung dengan sikap Qatar dan KSA yang telah secara terang-terangan mendukung pemberontak.
Rincian ini pembangunan militer besar-besaran dapat ditemukan di situs Departemen Luar Negeri (DoS) yang mengawasi transfer pertahanan pemerintah-ke-pemerintah melalui program Penjualan Militer Asing (FMS), dan dilaksanakan melalui Pertahanan Keamanan Cooperation Agency Dephan. (bersambung)



Sumber : Jejaktapak

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *