Pesawat generasi keenam Angkatan Laut AS akan menjadi pesawat tempur
superioritas udara. Namun di luar dugaan pesawat ini nanti justru tidak
akan dibangun dengan dasar kecepatan tinggi dan teknologi siluman.
Kepala Operasi Angkatan Laut Jonathan Greenert, Rabu (04/02/2015)
membeberkan beberapa rincian tentang apa yang disebut Next Generation
Air Dominance F/A-XX fighter jet di sebuah konferensi industri.
“Saya tidak melihat bahwa itu akan menjadi pesawat super cepat,
karena Anda tidak bisa berlari lebih cepat dari rudal,” kata Greenert
seperti dilaporkanWashington Examiner. “Dan Anda tidak bisa menjadi
begitu tersembunyi bahwa Anda menjadi tidak terlihat – Anda akan tetap
terdeteksi oleh radar. Kau tahu bahwa siluman dapat berlebihan. Jika ada
sesuatu bergerak cepat melalui udara dan mengganggu molekul di udara
dan meninggalkan panas. Saya tidak peduli seberapa dingin mesin tetap
akan terdeteksi.”
Untuk menutup masalah siluman dan kecepatan, Greenert mengatakan
bahwa F / A-XX akan mendapatkan akses untuk menggunakan “spektrum
senjata” yang bisa menekan pertahanan udara musuh.
Keprihatinan tentang kecepatan dan siluman tampaknya berlaku. Sebagai
catatan USNI News, perkembangan kecepatan tinggi senjata anti-pesawat
dari musuh potensial Amerika sangat mengurangi nilai kecepatan. Stealth
juga merupakan aset wasting, seperti Dave Majumdar baru-baru ini
menjelaskan pada The National Interest:
“Rusia dan China sudah bekerja pada pertahanan udara jaringan baru
yang menggabungkan dengan radar baru dan beroperasi di UHF dan VHF yang
mengancam untuk menetralisir investasi besar-besaran Amerika di jet
tempur generasi kelima.
Bahwa tempur generasi berikutnya akan mendapatkan akses terutama
dengan menekan pertahanan udara musuh juga tidak sepenuhnya mengejutkan.
Angkatan Laut sudah mempekerjakan Boeing EA-18G Growler, sebuah jet
tempur peperangan varian elektronik dari F / A-18F Super Hornet, yang
nantinya akan digantikan F / A-XX.
Greenert mengakui penurunan nilai siluman dan kecepatan menimbulkan
beberapa pertanyaan mencolok untuk angkatan bersenjata dan pembayar
pajak Amerika. AS telah menghabiskan puluhan tahun dan ratusan miliar
dolar mengembangkan pesawat super cepat dan siluman F-22 Raptor dan F-35
Joint Strike Fighter. Seharusnya pesawat generasi kelima ini bisa
menjadi dasar dari armada tempur AS masa depan. Jika kemampuan mereka
dengan cepat menjadi tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan keamanan
Amerika, AS bisa menemukan dirinya menghadapi kesenjangan tempur
mencolok.
Tidak heran kemudian bahwa militer sudah cepat bekerja untuk
mengembangkan generasi berikutnya meskipun F-35 JSF bahkan belum
operasional. Sayangnya, pesawat tempur generasi keenam ini mungkin tidak
operasional sampai 2035.
Sumber : Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar