Kamis, 08 Januari 2015

AS Berencana Bom Fasilitas Nuklir China

Presiden AS John F Kennedy saat menandatangani
Presiden AS John F Kennedy saat menandatangani Perjanjian pembatasan ujicoba Nuklir, 5 Agustus 1963

Dokumen yang baru dibuka untuk publik oleh Arsip Keamanan Nasional AS mengungkapkan bahwa Pemerintahan Presiden John F Kennedy dan Johnson mempertimbangkan secara serius aksi militer untuk mencegah atau menunda membangun senjata nuklir China -bahkan jika perlu bekerja sama dengan Moskow untuk menggelar sebuah drama pemboman yang tidak disengaja.
Dokumen terkait tercantum tanggal 21 Juni 1963 dalam jurnal Glenn Seaborg, yang menjadi ketua Komisi Energi Atom AS, dari tahun 1961 sampai 1971. Seaborg menggambarkan pertemuan Gedung Putih tentang pelarangan uji coba nuklir yang dinegosiasikan dengan Uni Soviet. Diskusi kemudian berpaling ke China – yang telah menolak untuk mendukung perjanjian larangan uji coba – ketika Presiden Kennedy bertanya bagaimana AS bisa menangani masalah ini dalam pembicaraannya dengan Moskow. William C. Foster, direktur Pengendalian Senjata dan Pelucutan Senjata Badan, mengatakan dengan percaya diri: “jika kita bisa bekerja sama dengan Uni Soviet, China bisa ditangani bahkan jika perlu dilakukan sebuah kecelakaan di fasilitas mereka.”

Catatan Arsip Keamanan Nasional:

Referensi tentang “penciptaan kecelakaan di fasilitas mereka” telah dipotong/dihilangkan ketika catatan harian diterbitkan dalam laporan Hubungan Luar Negeri Amerika Serikat tapi melalui proses penyortiran (declassified) lewat perintah kepada Departemen Energi untuk me-review dokumen baru …. Amerika Serikat atau bahkan Uni Soviet bisa menggelar event seperti di pedalaman China, di mana fasilitas nuklir China berada, dan merupakan masalah yang menarik …. Pernyataan Foster adalah sebagian kecil bukti bahwa ada pejabat senior yang tertarik pada kemungkinan untuk mengambil tindakan terhadap program nuklir China, bahkan sampai mengatur sebuah “kecelakaan” pemboman dengan Moskow.
Usulan itu dihilangkan, ketika perwakilan Presiden John Kennedy, W. Averell Harriman, membawa kasus program nuklir China dalam percakapan di Moskow dengan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev. Beberapa tahun kemudian, AS menolak gagasan pemboman China. Ada terlalu banyak risiko: Aksi militer bisa mendorong pembalasan China terhadap Taiwan atau sekutu AS lainnya di Asia Timur, bisa melibatkan Soviet (yang tidak mau bergabung dalam serangan semacam itu) dan mengurangi prospek inisiatif pengawasan senjata untuk membatasi China. Presiden Johnson menyimpulkan, “Aksi itu tidak ada pembenaran selain argumen umum bahwa AS berusaha melestarikan perdamaian dunia melalui memberangus negara yang tidak patut untuk membangun senjata nuklir.




Sumber: JKGR

0 komentar:

Posting Komentar

Form Kritik & Saran

Nama

Email *

Pesan *