Enam kapal selam Kilo class Vietnam yang dibeli dari Rusia sangat
mungkin digunakan untuk memotong jalur suplai garnisun Angkatan Darat
China di kepulauan Spratly yang disengketakan. Tabloid nasionalis China
Global Times mengatakan, Angkatan Laut Rakyat Vietnam telah menerima
tiga kapal selam Kilo dari Rusia. Kapal selam Kilo Vietnam semua
dilengkapi dengan rudal balistik 3M-14E Klub-S.
Dengan kemampuan menyerang dari 280 kilometer, rudal bisa mencapai
provinsi Guangdong Zhanjiang, di mana Markas Armada Laut Selatan, China
berada. Fasilitas utama angkatan laut China di pulau Hainan juga dalam
jangkauan. Selain itu, kapal selam kilo ini dapat menyerang kapal suplai
PLA dengan GE2-01 torpedonya.
The Global Times mengatakan PLA Navy memiliki kemampuan untuk melawan
kapal selam Vietnam yang baru tersebut. Tiga kapal selam Tipe 094 Jin
class yang memiliki rudal balistik telah dikirim ke pulau Hainan,
terkait kasus konflik potensial atas Spratly. China juga akan
mengerahkan kapal selam Shang class Type 093 bertenaga nuklir ke wilayah
itu, jika diperlukan.
Kapal selam Kilo Vietnam memiliki kemampuan serangan darat dan
anti-kapal permukaan, namun majalah Asia Pacific Defense berbasis di
Taipei mengatakan kapal tesebut tidak dirancang untuk melawan kapal
selam musuh.
Selain itu, China juga telah menjadi pengguna kapal selam Rusia untuk
beberapa waktu dan memiliki pengetahuan yang kuat mengenai kelemahan
Kilo class. Dengan demikian PLA Navy memiliki kesempatan lebih baik
untuk menimbulkan kerusakan serius pada kapal selam kilo Vietnam jika
pertempuran berlangsung.
Rudal balistik Vietnam bisa menyerang Selatan China
Dengan kemmapuan menyerang dari 280 kilometer, rudal balistik 3M-14E Klub-S kapal selam angkatan laut Vietnam dapat digunakan untuk menghajar Kota Hainan dan provinsi Guangdong China, jika diluncurkan dari Pangkalan Cam Ranh, di selatan Vietnam, ujar analis militer Andrei Chang, yang juga dikenal sebagai Pinkov. Dia menuliskan analisanya dalam sebuah artikel untuk Kanwa Defense Review, majalah militer berbahasa China yang berbasis di Kanada.
Pembelian rudal balistik 3M-14E dari Rusia membuat enam kapal selam
Kilo 636MV Vietnam lebih kuat daripada kapal selam kilo China. Pinkov
mengatakan 3M-14E hanya diperbolehkan untuk diekspor ke Aljazair, India
dan Vietnam. Rudal balistik ini tidak dipasang di kapal selam Kilo China
. Dalam perang antara China dan Vietnam, angkatan laut Vietnam sangat
mungkin untuk menggunakan kapal selam mereka di barisan depan dalam
melawan PLA Navy.
Kapal selam Vietnam juga telah mengalami sejumlah modifikasi untuk
membuat mereka lebih senyap. Dalam operasi terhadap Armada Laut Selatan
China yang berbasis di Zhanjiang, Guangdong, rudal balistik Vietnam
dapat digunakan dengan koordinasi satelit. Dibandingkan dengan rudal
balistik 3M-54E China yang memiliki jangkauan hanya 220 kilometer, rudal
Vietnam 3M-14E dapat mencapai 280 kilometer. Hal ini cukup bagi
Angkatan Laut Rakyat Vietnam untuk menyerang sasaran penting angkatan
laut China di Hainan dan Guangdong.
Rusia telah mengalihkan semua teknologi yang diperlukan Vietnam,
untuk mengoperasikan kapal selam. Tidak seperti China, Vietnam tidak
memiliki tradisi reverse engineering. Perangkat keras militer itu
diperoleh dari Rusia. Selain itu, Vietnam memiliki India sebagai sekutu
utama di wilayah ini. Pinkov mengatakan India dapat memberikan bantuan
lebih ke Vietnam, sejak mereka mengoperasikan kapal selam Kilo di
perairan yang sama. Namun, sebuah sumber mengatakan bahwa kedua negara
harus mengirim kapal selam mereka kembali ke Rusia untuk perbaikan.
Selain kapal selam Kilo, Angkatan Udara Rakyat Vietnam kemungkinan
akan menyebarkan jet tempur Su-30MK2 yang dibeli dari Rusia ke Pangkalan
Laut Cam Ranh. Pada tahun 2015, Vietnam diperkirakan mengoperasikan 32
Su-30MK2 di wilayah tersebut. Jet jet tempur Vietnam ini dapat
meningkatkan kemampuan proyeksi kekuatan Vietnam melawan China atas
pulau-pulau Spratly yang disengketakan. (WantChinaTimes).
0 komentar:
Posting Komentar