MOSKOW: China telah membeli enam batalyon sistem rudal permukaan ke
udara S-400 buatan Rusia untuk meningkatkan kemampuan pertahanan udara
terhadap Amerika Serikat dan sekutunya di Pasifik Barat. Demikian
dilaporkan Strategy Page dan dikutip Want China Times Selasa
(27/01/2015).
Setiap batalion memiliki delapan peluncur, pusat kontrol, radar dan
16 rudal pengsiian ulang. Sebuah peluncur dapat menembakkan dua rudal
secara bersamaan dan semua peralatan dalam sistem mobile. Harga setiap
batalyon adalah 500 juta Dollar Amerika. Awalnya dikenal sebagai
S-300PMU-3, SA-21 atau Triumf, sistem ini berganti nama menjadi S-400
karena rudal ternyata jauh lebih dari sekadar peningkatan dari S-300.
Rusia mengerahkan bataliyon S-400 pertamanya pada tahun 2010.
Perkembangan S-400 dilakukan terutama dengan penanggulangan
elektronik. Dibandingkan dengan sistem Patriot milik Amerika, S-400
secara fisik lebih besar dan memiliki jangkauan yang lebih panjang tapi
juga jauh lebih mahal, menurut laporan tersebut. Dengan kisaran 400
kilometer, S-400 rudal bisa mencapai target di ketinggian 31.000 meter
dan radar dapat memperoleh target 700 kilometer jauhnya.
Dua jenis rudal yang kompatibel dengan S-400. Rudal kecil memiliki
jangkauan lebih pendek dari 120 kilometer. Empat dari mereka rudal dapat
digunakan untuk peluncur, mirip dengan S-300 sistem. Semakin besar
rudal memiliki dua versi juga. Salah dirancang dengan berbagai 250
kilometer, sementara yang lebih mahal memiliki jangkauan 400 kilometer.
Selama ini China memang sangat menginginkan untuk mendapatkan S-400.
Salah satunya untuk melawan F-35 Amerika yang mampu menembak dari jarak
sekitar 300 km.
Sumber: Want China Times:Jejaktapak
0 komentar:
Posting Komentar