 |
Kanselir Jerman, Angela Merkel (Reuters) |
BERLIN - Kanselir Jerman,
Angela Merkel dan seluruh anggota kabinetnya dikabarkan akan ikut turun
ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Aksi ini dilakukan untuk
menyuarakan toleransi terhadap kaum Muslim di Jerman.
"Merkel akan ambil bagian dalam acara yang akan berlangsung di Gerbang Brandenburg, di pusat kota Berlin," ungkap juru bicara pemerintah Jerman, Georg Streiter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/1/2015).
"Selain Merkel, Wakil Kanselir Sigmar Gabriel, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier dan pejabat tinggi lainnya akan turut ikut dalam aksi tersebut," Streiter menambahkan.
Aksi ini merupakan aksi tandingan dari demonstrasi yang dilakukan anti-Islam yang dilakukan oleh kelompok PEGIDA di Jerman timur. Demosntrasi anti-Islam ini sudah semakin meluas yang mulai membuat pemerintah Jerman khawatir akan rusaknya rasa toleransi di wilayah mereka.
Sebelum bergabung dalam demonstrasi ini, Merkel sendiri sudah terlibat dalam aksi peringatan korban teror Paris akhir pekan lalu. Dalam aksi itu Merkel bergabung dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan puluhan kepala negara lainnya.
"Merkel akan ambil bagian dalam acara yang akan berlangsung di Gerbang Brandenburg, di pusat kota Berlin," ungkap juru bicara pemerintah Jerman, Georg Streiter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (12/1/2015).
"Selain Merkel, Wakil Kanselir Sigmar Gabriel, Menteri Luar Negeri Frank-Walter Steinmeier dan pejabat tinggi lainnya akan turut ikut dalam aksi tersebut," Streiter menambahkan.
Aksi ini merupakan aksi tandingan dari demonstrasi yang dilakukan anti-Islam yang dilakukan oleh kelompok PEGIDA di Jerman timur. Demosntrasi anti-Islam ini sudah semakin meluas yang mulai membuat pemerintah Jerman khawatir akan rusaknya rasa toleransi di wilayah mereka.
Sebelum bergabung dalam demonstrasi ini, Merkel sendiri sudah terlibat dalam aksi peringatan korban teror Paris akhir pekan lalu. Dalam aksi itu Merkel bergabung dengan Presiden Prancis Francois Hollande dan puluhan kepala negara lainnya.
Sumber:sindonews
0 komentar:
Posting Komentar